Waktu berlalu begitu cepat. Sudah sebulan berlalu setelah keduanya gagal menyempurnakan pernikahan mereka karena gangguan dari Wang Erbo.
Banyak hal yang terjadi di Desa Qinshan selama sebulan terakhir ini, khususnya di keluarga mereka.
Dalam sebulan terakhir ini, mereka berdua telah membeli sapi beserta gerobaknya dengan total harga sepuluh tael perak—sudah termasuk diskon dan hasil tawar menawar dengan penjualnya. Selain itu, mereka juga disibukkan dengan bertani tomat dan kubis di ladang pertanian, baik di jari emasnya ataupun yang dimiliki oleh Wang Yibo.
Karena hal ini, mereka sering berpergian ke Kabupaten untuk menjual hasil panen mereka bersama Wang Erbo.
Dalam sebulan terakhir ini, kesehatan Wang Erbo juga semakin membaik. Mereka telah membawa anak kecil itu ke klinik medis di Kabupaten untuk memeriksakan kesehatannya. Hasil diagnosis dokter, kesehatan Wang Erbo memang telah membaik dibandingkan dengan dua tahun terakhir ini. Dokter itu juga memuji sikap mereka terhadap kesehatan Wang Erbo. Kemudian, dokter itu meresapkan obat dengan dosis yang berbeda untuk Wang Erbo.
Selain sibuk dengan bertani tomat dan kubis, Wang Yibo juga dalam dua hari sekali selalu pergi ke gunung untuk berburu hewan yang akan menjadi mangsanya untuk dijual di Kabupaten, sehingga uang yang dihasilkannya dapat mencukupi kekurangan biaya untuk merenovasi rumahnya.
Oleh sebab itu, dalam sebulan terakhir ini, rumah mereka telah direnovasi dengan total biaya dua puluh tael perak—sudah termasuk biaya jasa dan makan pekerja.
Penduduk Desa Qinshan tentu saja mengetahui tentang semua hal ini. Mereka bahkan bergosip tentang keluarga Wang Yibo. Ada yang cemburu, iri, dan panas melihat perubahan di keluarga mereka. Terlebih lagi para wanita muda yang sebelumnya telah menyerah untuk menikah dengan Wang Yibo, mereka sangat menyesal karena tidak menikah dengannya, sehingga tidak merasakan perubahan itu.
Selain itu, hal yang paling mengejutkan bagi penduduk desa bukanlah membeli gerobak sapi ataupun merenovasi rumah, tapi mereka dikejutkan oleh benih tomat yang ditanam oleh Wang Yibo di ladangnya dengan cepat tumbuh dan berbuah. Tidak seperti tomat pada umumnya yang akan siap dipanen setelah 100-120 hari, tomat milik Wang Yibo siap dipanen setelah 14 hari ditanam.
"Apa Wang Yibo melakukan sihir pada benihnya?! Kenapa tumbuh begitu cepat?!" kata salah satu penduduk desa yang sangat terkejut dengan pertumbuhan tomat di ladang Wang Yibo.
"Ini benar-benar tidak masuk akal! Kita harus mencari kebenarannya!" teriak penduduk desa lainnya.
Bahkan karena fenomena ini, Kepala Desa Zhang juga sangat terkejut dan penasaran tentang kebenarannya.
Jadi, saat itu, beberapa penduduk desa berbondong-bondong menghampiri Wang Yibo dan menanyakan tentang alasan tanamannya bisa dengan cepat tumbuh dan berbuah matang.
Wang Yibo dengan tenang menjawab, "Aku membeli benihnya di karavan dagang dengan harga 350 wen untuk 100 benih tomat dan membeli pupuk pertumbuhan dengan harga 300 wen per kati."
Mendengar jawaban ini, penduduk desa mencibirnya dan mereka menuduh Wang Yibo telah membohongi mereka semua.
"Kalau kalian tidak percaya, itu urusan kalian. Aku hanya memberitahumu dengan jujur," kata Wang Yibo untuk menanggapi tuduhan yang dilayangkan oleh penduduk desa kepadanya.
Setelah mendapatkan jawabannya, penduduk desa kembali ke rumahnya masing-masing, meski mereka tidak tahu apakah jawaban itu benar atau bohong.
***
Saat ini waktu telah memasuki bulan kedelapan bulan lunar sebagai awal dari musim gugur.
Beberapa petani mulai menanam sayuran musim gugur; lobak, kubis, selada, sawi, dan kacang panjang di ladang mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Be Rich [Ongoing]
FanfictionSetelah meninggal akibat penyakit kanker perutnya, Xiao Zhan menemukan bahwa dia telah menjadi seorang pengemis yang sangat kelaparan di Kabupaten Yong'an. *** Menjadi seorang pengemis yang sangat kelaparan membuat Xiao Zhan-mantan pewaris keluarga...