11 - Aku membunuh ?

45 8 2
                                    

Billy terlihat berlari, ia berlari begitu kencang mencoba meninggalkan hutan-hutan yang tak habis-habisnya ia tinggalkan.

"Tharn... !" Suara teriakan itu menghentikannya

Billy menyadari seseorang berteriak, namun bukan memanggil namanya.

Billy memutari posisinya, memastikan tidak ada siapapun disana sampai akhirnya ia berusaha meninggalkan hutan itu, namun ia berhenti ketika melihat seorang gadis dengan mengarahkan pistol kearahnya.

"Sejak awal, aku tidak pernah percaya padamu, Tharn"
"Sejak awal, aku tau kau punya alasan tinggal bersama keluarga kami"
"Kau ingin membunuh ayahku" Wansa mengarahkan pistol itu kearah tharn, terlihat raut matanya begitu membenci pria yang ada dihadapannya.

Namun Billy tampak bingung, ia seakan tidak tau apa yang terjadi, apa yang sedang wanita itu bicarakan.

"Aku akan membunuhmu, aku akan membuatmu MATI THARNN "

Billy terbangun,mimpi aneh intu muncul lagi, tapi ini mimpi yang tak biasa, ia bisa merasakan hal itu seperti terjadi didunia nyata.

Billy kemudian bangkit dari kasurnya, mencoba menenangkan dirinya akibat mimpi buruk itu.

Hari telah menjelang pagi, seperti biasa Billy akan kembali bekerja dan menuju kekantornya. Namun cuaca tak seperti biasa padahal perkiraan cuaca mengatakan bahwa tidak akan hujan namun kenyataannya berbanding terbalik, angin kencang disertai bunyi petir itu terjadi.

"Wah... Padahal jika dilihat dari berita, hari ini akan panas.." Khem memperhatikan cuaca diluar ruangan yang terlihat gelap disertai angin.

"Kalian tau, katanya kalau ada cuaca seperti ini tanda akan ada orang yang punya pengaruh besar di kota ini akan meninggal" ucap rekan lainnya.

"Hushh !! Apaan sih ! Bicara apa kau ?" Khem langsung menghentikan ucapan tak masuk akal dari rekannya.

"Aku serius, kau ingat hari dimana Menteri Kongtai meninggal ?"
"Hari itu hujan turun begitu deras sampai hari dia dimakamkan" ucapnya

"Kalau begitu setiap hujan berarti akan ada orang meninggal ?" Tangan Khem.

"Siapa tau !" Ucapnya.

"Capt Billy" rekan lainnya menghampiri meja kerja Billy.

"Anda dipanggil ketua" ucapnya.

Billy tampak heran, karena tak biasanya ia akan dipanggil.

"Capt ! Mungkin saja kau akan naik pangkat" ucap Khem.

Billy tak menjawab, ia lalu bangkit dan berjalan menuju ruangan ketua.Sesampainya ia memberikan salam hormat pada ketua kemudian ia dipersilahkan untuk duduk.

"Ada apa ketua memanggil saya ?" Tanya Billy.

"Saya hanya ingin mengucapkan selamat atas keberhasilanmu mengungkap kasus yang kamu kerjakan kemarin Billy" ucap ketua.

"Saya salut,kamu tidak pernah gagal dan selalu berhasil" sambungnya.

Billy mengangguk dengan tersenyum tipis.
"Terima kasih ketua, semua berkat kerja keras team kami" ucapnya

Sang ketua tersenyum lalu mengangguk, ia terdiam beberapa saat  sampai kemudian ia menatap Billy.

"Kamu tidak ada keinginan untuk cuti ?" Tanya ketua.

Pertanyaan tiba-tiba itu membuat billy tampak bingung, ia hanya diam dan kemudian bertanya kembali pada sang ketua.

"Maksud ketua ?" Tanyanya.

"Iya.. kamu tidak pernah mengambil cutimu dalam 2 tahun terakhir ini,"
"Istirahat lah Capt ! Bagaimanapun kau sudah bekerja keras" ucap Ketua.

Billy tampak bingung, tapi tanpa mengurangi rasa hormat, Billy menolak.

Unstoppable (BillyBabe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang