1

705 105 41
                                    

Kriiinggg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kriiinggg

Bunyi bel sekolah menggema di setiap sudut koridor kelas. Di hari selasa yang cerah ini para siswa kelas 12 tengah dilanda perasaan bercampur aduk, terlebih bagi siswa-siswi yang berhasil mendaftar di seleksi rapor untuk memasuki perguruan tinggi negeri yang mereka impikan. Tak terkecuali bagi Elias yang masih duduk di bangkunya. Meski demikian, tak ada ekspresi apapun di wajahnya, sebab ia tak tahu harus melampiaskan hal ini pada siapa.

Menjalani satu tahun terakhirnya di sekolah menengah atas rupanya tak semenyenangkan yang orang-orang ceritakan di media sosial. Elias yang memang harus mengulang satu tahunnya di kelas 10 hanya bisa pasrah saat ketiga temannya telah lebih dahulu lulus satu tahun yang lalu. Iya, nyatanya ia baru bisa kembali ke bangku sekolah 8 bulan pasca operasi besar yang ia jalani. Berat? Tentu. Meskipun ketiga temannya tetap akan menghampirinya kala istirahat datang, nyatanya Elias tetap merasa berbeda. Kesendirian itu tetap ada dan ia tak ingin berharap lebih pada mereka demi menemaninya.

"Lo ngga balik?" Tanya Sofia—teman sekelas Elias yang sekarang.

"Iya, ini mau balik."

Tak ada kendaraan yang boleh Elias kendarai sendiri selama bersekolah seperti halnya Rino dulu. Juan melarangnya berkendara sendiri sebelum ia lulus dari jenjang SMA-nya dengan banyak alasan dan Elias pun tak banyak protes, ia akan menerima apapun keputusan Juan. Pos satpam menjadi tujuannya saat ini.

"Aden pulang dijemput lagi?"

"Iya, Pak." Jawabnya ramah.

Semua satpam sekolah telah mengenal Elias dengan seksama. Sebab seringkali ia menunggu jemputan Pak Asep atau ojek online di sana. Dan kali ini bukan mereka yang akan menjemputnya, hari ini termasuk dalam hari spesial untuknya karena Rino lah yang akan menjemput. Abangnya itu berkata jika hari ini ia tak ada kelas, itu sebabnya Rino masih berada di rumah.

"El!"

"Pak, El balik dulu. Makasih banyak!"

"Hati-hati, Den!"

Dengan senyum sumringahnya, Elias melangkah cepat menghampiri mobil Rino. Tentang abangnya ini, Rino tak pernah melewatkan agenda mingguan pulang ke rumah. Dan Elias pun tak boleh melewatkan agenda membuatkan kukis untuk abangnya juga.

"Mau mampir ke mana?"

"Pengen beli pizza boleh ngga? Ntar pengumuman, El pengen makan sesuatu."

"Boleh deh. Sekali-kali. Ngga ada bunda juga. Hahaha."

Hari ini Sania dan Juan memang tengah berada di luar kota untuk mengurus beberapa hal terkait bisnis mereka. Itu sebabnya malam ini Rino ingin merayakan apapun hasil usaha Elias selama 3 tahun ini.

"Makasih." Ucapnya usai menerima satu box pizza dari karyawan yang berjaga di bagian drive thru.

Mobil yang mereka tumpangi melaju ke rumah setelahnya. Sambutan panggilan dari Mbak Nina membuat senyum manis Elias kembali mengembang.

Pirau 2 || HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang