2

578 92 75
                                    

Elias kembali mengeratkan jas almamater sekolah menengahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elias kembali mengeratkan jas almamater sekolah menengahnya. Berbeda dengan sekolah-sekolah bergengsi lainnya yang pada saat prosesi wisuda akan mengenakan setelan formal ala pesta, ia hanya mengenakan seragam berbalut almamater bergengsi milik sekolahnya.

"Udah guanteng mas El. Ngga perlu di-make up udah kayak Gu Jun Pyo."

"Siapa itu, mbak?"

"Ngga kenal to, mas? Drakor rame itu jaman Mbak Nina SMP."

"Ya tolong, mbak Nina SMP itu El umur berapa?"

"Ck. Mbak lupa kita beda generasi. Ini loh, mas ... Gantengnya sama kayak mas El." Elias tengok sodoran ponsel Nina yang menunjukkan aktor Korea yang seringkali muncul di layar televisinya.

"Kejauhan ah, mbak."

"Ck. Ya jauh. Mas El di sini, dia di Korea."

"Udah ah, mbak. El malu diliatin terus."

Nina tertawa melihat rona merah yang muncul di telinga tuan kecilnya. "Boleh ngga sih, mas? Kalo saya punya anak ntar pengen mirip kayak Mas El?"

"Jangan, mbak. Nanti udah dituntut dewasa sebelum waktunya." Jawabnya santai sembari menyemprotkan parfum ke jasnya.

"Bukan itu. Maksud mbak itu wajahnya."

"Ya mbak Nina nikah dulu sama siapa itu kesukaan mbak yang di kamar? Woo siapa?"

"Byeon Woo Seok, mas. Doakan, ya. Mbak masih nabung buat dateng ke fan meeting-nya."

Elias meringis. "Semangat ketemu calon suaminya ya, mbak. El keluar dulu."

"Iya, mas. Buruan sarapan. Mbak Nina beresin kamarnya."

Elias tak benar-benar bisa menghafal nama-nama aktor yang biasa memainkan peran dalam drama-drama yang ia tonton bersama Rino. Namun, berkat Nina, ia mengenal satu laki-laki Korea yang kata asisten rumah tangganya itu adalah calon jodohnya. Tentu Elias hanya mengiyakan agar si mbak tak marah saat dimintai rekomendasi tontonan.

Meja makan telah terisi oleh Sania dan Juan saat ia datang. Ayah dan bundanya telah siap memakai setelan terbaik mereka untuk menghadiri acara kelulusannya. Tak ada Rino karena memang hari ini bertepatan dengan jadwal kuliahnya. Elias tak masalah, hadirnya kedua orang tuanya sudah lebih dari bahagia untuknya.

"Rambutnya kenapa ngga dirapiin sih, El? Nanti abis makan bunda sisirin lagi. Ini hari penting buat kamu. Jangan sampe keliatan biasa aja."

"Masa ngga rapi sih, Bun?"

"Nanti bunda benerin lagi. Sekarang makan dulu yang banyak."

"Nanti pulangnya kamu pengen mampir ke mana?"

Ia kembali mendongak kala suara Juan terdengar di tengah-tengah acara makan.

"Ngga tau, Yah."

"Mau ke resto? Ke mall beli sesuatu? Apa ke toko buku?"

Pirau 2 || HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang