𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟑: 𝐌𝐨𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐃𝐞𝐯𝐨𝐭𝐢𝐨𝐧

317 39 6
                                    

DISCLAIMER:

⤷ All characters belong to © Satoru Nii.
⤷ 100% Fiction!
⤷ Local AU
⤷ Boy x Boy ❗
⤷ All media tweets are not mine & belong to rightful owners.
⤷ Out Of Character/OOC.
⤷ Don't take this AU too seriously.
⤷ Grammatical errors/typos and harsh words.
⤷ Ignore the timestamps.

For More Experience (Untuk Pengalaman membaca yang lebih baik)

1. Gunakan mode warna halaman putih 🪄💡

2. Pilih font Source Sans Pro✒️

❗Content Warning: Omegaverse, vulgar language, spoiler-free❗

❗Content Warning: Omegaverse, vulgar language, spoiler-free❗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

────୨ Happy Reading ৎ────

Kejadian kemarin mungkin sudah berlalu, tapi anehnya efeknya masih terus berlanjut dalam diri Sakura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejadian kemarin mungkin sudah berlalu, tapi anehnya efeknya masih terus berlanjut dalam diri Sakura. Tubuhnya seolah tidak lagi sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Ada sesuatu yang selalu muncul, mengganggu pikirannya, seolah-olah suara bisikan misterius itu tidak pernah benar-benar pergi. Setiap kali ia merasakan kemarahan, kesedihan, atau bahkan kelelahan, bisikan itu muncul, lembut namun pasti, seperti bayangan yang mengikuti kemanapun dia pergi. Sakura merasa kesal dengan situasi ini.

Bisikan itu seperti suara setan yang selalu menggodanya, dan anehnya, dia selalu menurut. Bagaimana bisa? Mau sekeras apa pun dia menolak, suara itu selalu berhasil menenangkannya. Dengan helaan napas berat, Sakura mengerutkan alisnya dan memasang wajah cemberut, ekspresi khas yang menandakan ketidakpuasan dan kebingungannya.

Saat ini, Sakura berada di taman depan Fakultas Teknik. Suasana kampus sedang tenang, dengan mahasiswa-mahasiswa yang sibuk hilir-mudik di sekitar gedung-gedung fakultas yang berjajar rapi. Namun, dari semua gedung yang ada, hanya gedung Fakultas Teknik yang tampak mencolok.

Gedung itu tinggi dan megah, sebuah simbol kebanggaan Furin University, yang membuat universitas ini dikenal luas. Sakura duduk di bangku taman, matanya menyapu pemandangan gedung tersebut dengan sorot mata yang bercampur antara kekaguman dan ketidakpercayaan.

The Designated Kings; umesakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang