#Chapter 02 - Nasib

258 58 5
                                    

Milan baru saja melangkah memasuki gedung kantor dengan langkah lelah namun penuh semangat karena sudah menggenggam segelas kopi favoritnya yang siap menemani lembur.

Baru pulang dari dinas luar negeri selama dua minggu, ia merasa rindu dengan rutinitas kantornya, meskipun tidak dalam kondisi terbaik. Malam ini, ia memutuskan untuk mampir sejenak ke kantor untuk mempersiapkan bahan meeting penting keesokan harinya.

Kantor sudah sepi ketika Milan tiba. Lampu-lampu di lantai-lantai atas sudah padam, meninggalkan suasana tenang yang hanya ditemani oleh suara langkah kaki yang menggema di lorong. Di meja resepsionis, Pak Yono, petugas keamanan yang sudah ia kenal lama, sedang menatap layar monitor CCTV.

"Selamat malam, Pak Yono," sapanya sopan.

Pak Yono menoleh dan tersenyum. "Selamat malam, mbak Milan. Sudah lama tidak terlihat mba, baru pulang dari dinas luar negeri ya? Selamat datang kembali."

"Terima kasih, Pak. Iya, saya baru saja kembali. Saya cuma mau mampir sebentar untuk persiapan meeting besok."

"Baik, mba Milan. Saya lihat dari monitor, sepertinya masih ada satu orang lagi yang sedang lembur di divisi finance."

Milan sedikit terkejut. "Di finance? Bukankah mereka sudah selesai kerja lebih awal?"

"Biasanya iya, tapi malam ini ada yang berbeda. Tampaknya mereka juga mempersiapkan sesuatu untuk besok."

Milan mengangguk dan melanjutkan langkahnya menuju lift. Ketika ia akan menekan tombol lantai dimana divisinya berada, ia lalu mengubahnya menuju ke lantai tempat divisi finance berada.

Ketika pintu lift terbuka di lantai finance, Milan melihat hanya ada sedikit cahaya dari ruang kerja. Ia melangkah perlahan ke arah ruang meeting dan terkejut saat melihat seorang wanita duduk di meja, membolak-balik laporan-laporan dengan wajah serius.

"Hai, kerja terus bagai kuda" sapa Milan bercanda saat memasuki ruangan.

Wanita itu menoleh, dan Milan bisa melihat wajahnya yang familiar. Wajah yang pernah ia kagumi dalam diam selama satu tahun, sebelum ia kalah oleh sahabatnya sendiri. Itu adalah Katherine, Finance Manager yang baru dipromosikan beberapa bulan lalu. Ekspresi terkejut muncul di wajahnya.

"Milan? Kamu kembali?" tanyanya, terkejut namun tersenyum.

"Iya, baru pulang. Aku mendengar ada yang masih lembur, jadi aku datang untuk memastikan."

Katherine mengangguk dan berdiri. "Memang benar. Aku masih harus menyelesaikan beberapa laporan penting untuk meeting besok. Aku tidak ingin ada masalah."

Milan mendekat dan melihat laporan-laporan di meja Katherine. "Kalau begitu, biar aku bantu. Aku juga harus menyiapkan bahan untuk presentasi, jadi lebih baik kita bekerja sama."

Katherine tersenyum lega. "Terima kasih, Milan. Aku pasti bisa lebih cepat selesai kalau ada bantuan."

Mereka mulai bekerja bersama, suasana tenang malam membuat mereka fokus dan produktif. Obrolan ringan mulai mengalir di antara mereka, dan Milan merasa suasana menjadi lebih nyaman. Waktu terasa cepat berlalu, dan mereka menyadari bahwa malam telah larut ketika laporan sudah selesai.

"Sepertinya kita sudah selesai," kata Katherine, menatap jam yang menunjukkan hampir tengah malam.

"Terima kasih banyak, Milan. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa bantuanmu."

Milan tersenyum. "Sama-sama. Senang bisa membantu. Lagipula, lebih baik kita menyelesaikan semuanya sebelum besok."

Katherine mengangguk. "Betul. Aku rasa kita sudah siap untuk meeting besok."

Mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan kantor, dan Milan si perfeksionis merasa puas dengan hasil kerja malam itu. Saat mereka melangkah keluar bersama, seorang pria sudah berdiri menunggu Katherine sambil bersandar di depan mobilnya.

"Baby!! Kamu kok ga bilang udah pulang." Ucap Katherine manja memeluk sang tunangan

"Surprise dong! Mana bisa aku ninggalin kesayanganku ini lama-lama" Balas pria tersebut gemas

"Oh iya, Milan kamu pulang naik apa? Ayo bareng sama kita aja" Ajak Katherine

"Iya, ayo bareng gue aja! Ngartis banget lo, susah banget kalau diajak kumpul sekarang" Sahut David tunangan Katherine

"Haha, lo juga sama kali. Baru pulang dari Kalimantan kan, gini nih sekarang yang udah jadi bos kelapa sawit. Katherine lo tinggal mulu, curiga gue lo selingkuh sama monyet disana" Ucap Milan

"Anjir, sa ae lo jones" Balas David

"Wah kurang ajar, ngejeknya status"

"Haha, kan emang iya."

David adalah teman satu kampus Milan, walau dulu berbeda jurusan tapi mereka dekat karena satu UKM pecinta alam. Sedangkan Katherine, ialah rekan kerja yang bergabung ke perusahaan satu tahun setelah Milan jadi karyawan.

Awal mula mereka memang ditempatkan dalam satu divisi marketing, dan Milan yang bertugas untuk mengarahkan Katherine, selalu kemana-mana bersama dan menjadi partner kerja yang cocok. Hingga suatu hari, dari satu tahun kebersamaan dengan Katherine membuat Milan sadar jika ia mulai menaruh ketertarikan berbeda terhadap gadis cindo manja tersebut.

Setelah satu tahun memendam rasa suka, ketika Milan sudah bertekad untuk mengutarakan perasaannya, ternyata Katherine malah bercerita jika menyukai sahabat kampusnya, David.

Singkat cerita mereka pun sama-sama suka dan memutuskan menjalin hubungan. Hingga di awal tahun ini, David mengikat Katherine dalam sebuah ikatan pertunangan.

"Makanya kamu tuh jangan sibuk kerja terus, cari pendamping sana biar ada yang nyemangatin. Selama empat tahun kita kenal, aku belum pernah lho lihat kamu ada pacar" Ucap Katherine

"Jangankan pacar babe, cerita tentang crush aja dia ga pernah dari zaman kuliah. Manusia batu ya emang gitu, taunya cuma belajar sama kerja doang" Timpal David

"Udah ah, basi ngomong sama kalian. Taksi gue udah datang nih, bye!" Ucap Milan melarikan diri dari omongan Katherine dan langsung masuk ke dalam taxi online yang sudah dipesannya.

Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, di dalam taxi Milan melamun menatap jalanan sambil memikirkan ucapan Katherine. Dalam hati ia berkata "gimana mau cari pasangan, kalau sekalinya suka sama orang malah kecantol sama sahabat sendiri. Nasib :') "






To be continued . . .

•••••••••••• ×××××××××××× ••••••••••••








Gitu amat nasib Milan, sekali suka sama orang malah kalah gercep sama bestie sendiri 🥲

Jangan lupa Vote, Comment dan Follow!!

Thanks for reading 💗

Awas! Jatuh Cinta  ||  #MilkLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang