#Chapter 10 - Pantai

351 63 16
                                    

Keberhasilan rapat dengan calon investor terasa seperti angin segar yang menggembirakan hati. Pertemuan berjalan lancar. Milan mempresentasikan data dengan sangat jelas, dan Lavina mendukungnya dengan penjelasan tambahan yang sangat membantu. Bos investor tampak terkesan dengan profesionalisme dan persiapan yang matang dari Milan dan Lavina.

Milan dan Lavina melangkah keluar dari restoran tersebut, dengan senyum lebar menghiasi wajah mereka.

Saat mereka keluar dari restoran, Lavina tidak dapat menahan kegembiraannya. "Milan, kita berhasil!" teriak Lavina antusias.

Matanya bersinar dengan semangat yang tak bisa disembunyikan. Tanpa menunggu jawaban, Lavina berlari ke arah pantai. Pasir putih yang halus dan gelombang laut yang memecah lembut di pantai memanggilnya.

Milan merasa hati kecilnya bergetar melihat senyum Lavina. Dia tidak bisa mengabaikan perasaan yang semakin kuat. Meskipun Milan tidak terlalu banyak mengungkapkan emosinya, dia tahu bahwa ada sesuatu yang berbeda tentang Lavina yang membuatnya merasa nyaman dan tertarik. Tanpa pikir panjang, ia mengikuti langkah Lavina menuju ke pantai.

Lavina sudah duduk di pasir, menghadap lautan yang berkilauan dengan cahaya matahari sore. Gelombang ombak yang tenang seolah merayakan keberhasilan mereka bersama.

Milan duduk di sampingnya, merasa nyaman dengan suasana yang sederhana namun istimewa. Mereka duduk dalam keheningan sejenak, membiarkan angin laut menyapu wajah mereka dan suara ombak memberikan latar musik yang damai.

"Ini luar biasa, Lavina. Kamu hebat," kata Milan akhirnya, memecah keheningan yang penuh makna. Suaranya lembut dan penuh pengakuan. "Kamu benar-benar melakukan pekerjaan yang sangat baik hari ini."

Lavina tersenyum lebar, "Terima kasih, Milan. Ini semua berkat bimbingan dan dukunganmu. Aku tidak akan bisa melakukannya tanpa kamu."

Milan merasa hatinya melunak mendengar pujian itu. Ia teringat betapa sulitnya perjalanan mereka sebelum ini, penuh dengan persiapan dan tantangan. Namun, semua itu terbayar dengan keberhasilan mereka hari ini. Ia memandang Lavina dengan penuh rasa bangga.

"Mungkin kita harus merayakan keberhasilan ini dengan sesuatu yang spesial," usul Lavina, menatap ke arah matahari yang perlahan tenggelam di cakrawala. "Apa kamu punya ide?"

Milan mengerutkan kening, berpikir sejenak. "Bagaimana kalau kita duduk di sini sebentar dan menikmati pemandangan? Rasanya seperti ini adalah cara yang sempurna untuk merayakan."

Lavina setuju, dan mereka berdua duduk berdekatan, membiarkan suasana tenang pantai menyelimuti mereka. Langit berubah warna, dari biru ke oranye ke merah muda, saat matahari perlahan-lahan menghilang di bawah horizon. Suasana romantis dan damai ini memberi mereka kesempatan untuk berbincang ringan dan meresapi momen istimewa ini.


"Jadi," kata Milan sambil menatap ombak, "apa yang pertama kali kamu pikirkan ketika kita berhasil mendapatkan sponsor ini?"

Lavina berpikir sejenak. "Aku merasa seperti sedang berada di puncak dunia. Semua usaha yang kita lakukan, semua persiapan, akhirnya membuahkan hasil. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan."

Milan tertawa lembut. "Aku rasa itu perasaan yang sangat tepat. Dan aku yakin kita masih akan mengalami lebih banyak momen seperti ini di masa depan."

Lavina memandang Milan dengan mata penuh rasa ingin tahu. "Bagaimana menurutmu tentang pengalaman ini secara keseluruhan? Apakah kamu menikmati bekerja sama denganku?"

Milan memandang Lavina dengan serius, namun dengan senyum di bibirnya. "Sebenarnya, aku merasa sangat senang bekerja bersamamu. Kamu membawa energi baru dan semangat yang menyegarkan. Itu sangat penting, terutama dalam situasi seperti ini."

Awas! Jatuh Cinta  ||  #MilkLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang