#Chapter 00 - Prolog

605 58 4
                                    

Di sebuah kantor perusahaan ternama di Indonesia, Lavina melangkahkan kedua kakinya untuk memasuki dunia baru. Untuk pertama kali dalam sejarah hidupnya ia akan bekerja sebagai staff divisi Brand Development di salah satu anak perusahaan keluarga ayahnya Sudirman Sanjaya. Selama ini ia menikmati hidupnya di negeri paman Sam, tepatnya New York, Amerika Serikat. Walaupun ia terlahir di Indonesia, namun sejak ia lulus dari SD, Lavina melanjutkan pendidikan ke Amerika hingga meraih gelar sarjana Business Management di Standford University.

Sebagai calon pewaris perusahaan, Lavina harus mengetahui seluk beluk pekerjaan dan lika liku dunia kerja yang akan ditanggungnya. Mengikuti jejak kakaknya yang sekarang sudah menjabat sebagai CFO di head office Sanjaya Group, Lavina akan menjalani pelatihan selama satu tahun melalui Management Development Program di salah satu anak perusahaan yang bergerak di bidang Advertising.

Berdiri di depan ruangan bertuliskan Head of HR, Lavina mengetuk pintu dengan pelan.

"Iya, silakan masuk" sahut seseorang dari dalam ruangan.

"Permisi, saya merupakan karyawan baru MDP yang akan mulai bekerja hari ini" ucap Lavina setelah memasuki ruangan HR tersebut.

Mendengar ucapan Lavina, HR tersebut seketika antusias dan langsung memperkenalkan diri.

"Halo Lavina, saya Agnes kepala HR disini. Senang sekali akhirnya saya dapat bertemu langsung dengan anda. Saya harap anda betah dan nyaman dalam mengikuti program ini. Apabila ada yang anda butuhkan silahkan bisa langsung hubungi saya" Ucap wanita 36 tahun tersebut sambil menjabat tangan Lavina.

"Hai, sepertinya bu Agnes sudah mengetahui saya. Kalau begitu mohon bantuannya"

"Tentu, tanpa anda meminta saya sudah siap sedia untuk membantu."

"Terimakasih, tapi tolong jangan memanggil saya dengan anda, cukup nama saja, sebutan tersebut membuat saya merasa tua"

"Oh maaf, saya bukan bermaksud. Karena bagaimanapun anda adalah calon pemimpin perusahaan, tentu saya harus menjaga sopan santun saya"

"Status saya sekarang disini hanyalah sebagai karyawan biasa, saya harap bu Agnes juga dapat memperlakukan saya seperti yang lainnya, apalagi karyawan lain juga tidak ada yang tahu identitas asli saya jadi tolong dibiasakan saja"

"Baiklah kalau begitu, Lavina mari kuantar ke tempat dimana kamu akan bekerja"

Lift berhenti di lantai 7 perusahaan tepat di depan kantor divisi Brand Development. Memasuki ruangan langsung terlihat deretan loker karyawan di samping kiri, beberapa meja karyawan tertata rapi secara berjajar dan berhadapan di tengah, di samping kanan juga terdapat sebuah ruangan bertuliskan Meeting room, dan di sudut kantor tersebut terdapat sebuah ruangan kecil dengan tulisan Brand Manager di depannya.

Lavina berdiri di samping HRD, menunggu momen perkenalan yang sepertinya tidak akan pernah datang. Melihat kehadiran kepala HR perusahaan bersama dengan seorang gadis asing, seluruh ruangan yang semula sibuk dengan kegiatan masing-masing seketika langsung berhenti sejenak. Tatapan-tatapan penuh rasa ingin tahu dari kolega-kolega barunya membuatnya merasakan kehangatan yang tidak biasa.

"Teman-teman maaf menganggu waktunya sebentar, perkenalkan ini Lavina, mulai hari ini ia akan bergabung sebagai Market Research Analyst di divisi Brand Development. Lavina silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap bu Agnes memecahkan keheningan

"Halo semua, namaku Lavina Reynalda, senang bertemu dengan kalian"

Pria dengan rambut coklat kemerahan: (menutup laptop dan tersenyum) "Selamat datang, Lavina. Aku Rico, salah satu brand strategist di sini. Harap maklum jika kami mungkin terlihat sedikit sibuk-kami sedang menyusun strategi besar."

"Oh, jadi kalian yang bertanggung jawab atas proyek besar itu?"

"Iya, dan jika kamu tertarik, kami pasti akan membutuhkan bantuanmu nanti."

"Tentu! Saya sangat menantikannya!" Jawab Lavina antusias

"Halo Lavina, kenalin aku Bastian si cowok manis berkumis tipis, yang bertugas sebagai Product Designer. Untuk Lavina boleh kok aku dipanggil sayang" Ucap seorang pria yang tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekat ke arah Lavina demi menjabat tangannya.

Belum sempat Lavina membalas jabatannya, tangan Bastian langsung dihempaskan oleh seorang wanita yang duduk di dekat Lavina berdiri.

"Ih si upil, modus aja lo. Hai Lavina, kenalin aku Stella sebagai Admin Product Development. Gak usah dengerin ya omongan makhluk abstrak itu. Huruf B dalam namanya itu emang singkatan dari Buaya." Ucapnya langsung menjabat tangan Lavina yang dibalas dengan senyuman.

"Kurang ajar banget lo pengharum ruangan, mau kenalan sama cewek cantik aja ga boleh. Bilang aja kalo cemburu" gerutu Bastian kembali ke kursinya

"Dih najis! Mending gua jomblo seumur hidup daripada sama playboy udang kayak lo"

"AAMIIN" teriak Bastian sarkas

"Udah stop, kalian tuh berantem mulu padahal sama-sama mau." Ucap Rico menengahi

"Huekk!!" Teriak Bastian dan Stella bersamaan

"Haha baiklah, sudah cukup perkenalan singkatnya. Mari kita lanjutkan tur kantor Lavina"

•••••••••••• ×××××××××××× ••••••••••••




Sekian part prolog di chapter ini.
Gimana menurut kalian? Apakah sudah mulai tertarik dengan jalan ceritanya?

Chapter ini sengaja dibuat singkat ya, namanya juga Prolog hanya sebagai perkenalan sederhana sebelum cerita lengkap dimulai.

Jangan lupa Vote, Comment dan Follow ya untuk mengetahui update selanjutnya! 🤗

Thanks for reading 💗

Awas! Jatuh Cinta  ||  #MilkLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang