15. Perusahaan dvn company

22 1 0
                                    

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, detik berganti menit dan menit berganti jam. 5 tahun berlalu, suasana mansion utama Mahendra banyak berubah setelah kejadian tragis beberapa tahun lalu. Banyak hal yang sudah terasa asing untuk dilihat, suasana ceria menjadi suasana suram ataupun sunyi. Kehampaan yang ada di dalam mansion banyak pekerja di sana merasakan dampaknya, mereka merindukan suasana yang dulu dimana masih ada tuan dan tuan muda kesayangan mereka.

Mereka merindukan semuanya hal yang ada mansion dari rindu tuan dan tuan muda yang sudah berpulang, rindu senyuman manis milik semua tuan mudanya terlebih lagi tuan kecilnya. Mereka tidak suka melihat keluarga yang sudah mempekerjakan mereka dari lama.

Tuan besar mereka sekarang gila kerja, selalu aja kerja, kerja,kerja dan kerja terus. Sama halnya dengan yang yang lain, mereka akan sibuk kuliah dan sebentar lagi akan wisuda. Kalian bertanya bagaimana percintaan saudara Mahendra? Sangatlah mulus dan terkadang ada bumbu konflik di dalamnya, Yoga dan Nero sudah bertunangan, Leo dan Keyvara sebentar lagi akan menikah, Bintang, jaena,jeano dan Juna sepertinya akan menyusul kedua kakak atau abang mereka menikah bertunangan.

Jika kalian bertanya dimana Malvin? Dia sudah ada di kantornya sibuk dengan tumpukan berkas yang sudah lama tidak dia kerjakan, mungkin karena kerja di rumah selama beberapa tahun belakangan ini. Pintu ruangannya terbuka, ternyata sekretarisnya yang masuk ke dalam membawa sebuah berkas di tangannya. Ia hanya menghela nafas pelan saat melihat tumpukan berkas yang dia kerjakan akan di tambah lagi pikirnya, namun perkiraannya salah berkas yang dibawa adalah berkas kerja sama dengan perusahaan lain.

"Selamat pagi tuan Malvin," sapa sang sekretaris

"Pagi juga, Yohan." balasnya. "Ada apa?" tanya Malvin

"Ini saya membawa berkas kerja sama dengan perusahaan lain, kalau tuan tertarik tinggal tanda tangan di pojok bawah itu." jelas Yohan sambil menunjuk dimana yang harus Malvin tanda tangani.

"Dvn company? Perusahaan apa ini han? Kenapa terdengar asing di telinga saya," bingung Malvin

"Perusahaan Dvn Company adalah perusahaan yang baru saja di bangun dan sudah berdiri 5 tahun lalu tuan. Mungkin sekitar 3 atau 4 tahun lalu, pemilik perusahaan ini masih menjadi tanda tanya publik tidak ada seorang pun yang tau siapa pemilik perusahaan Dvn Company." jelas Yohan dibalas anggukan oleh Malvin.

"begitu ya? Sepertinya saya tertarik dengan perusahaan Dvn Company, kita akan melakukan kerja sama dengan perusahaan itu dan juga atur meeting bersama pemilik perusahaan Dvn Company."

"Baik tuan, kalau begitu saja permisi terlebih dahulu."

"Aku jadi penasaran dengan perusahaan Dvn Company, perusahaan yang penuh dengan misteri di dalamnya. Siapakah pemilik perusahaan itu ya?" batin Malvin bertanya-tanya.

Di tempat lain, sudah ada seorang pemuda yang sibuk dengan layar laptop di depannya, saat sedang fokus tiba-tiba pintu ruangannya terbuka ternyata ada sekretarisnya yang datang membawa sebuah berkas di tangannya membuat pemuda itu menghela nafas p...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tempat lain, sudah ada seorang pemuda yang sibuk dengan layar laptop di depannya, saat sedang fokus tiba-tiba pintu ruangannya terbuka ternyata ada sekretarisnya yang datang membawa sebuah berkas di tangannya membuat pemuda itu menghela nafas pelan.


"Selamat pagi tuan Devan," sapa sang sekertaris.

"Pagi, ada apa?" tanyanya to the point

"Saya membawa berkas kerja sama dengan perusahaan lain, jika anda minat tanda tangan di sini." ucap sekretarisnya.

"Kerja sama? Ga minat, bawa balik aja."

"Kerja sama dengan perusahaan Mhn Company tuan, anda yakin tidak ingin melakukan kontrak kerja sama?"

Jari-jarinya yang tadi menari-nari di atas keyboard pun langsung terhenti, nama perusahaan yang di sebutkan oleh sekretarisnya membuatnya tak asing seperti dia pernah mendengar nama perusahaan itu tapi entah di mana. Dahinya mengkerut seakan - akan dia buat berpikir dengan keras dan membuat sang sekertaris khawatir dengan bosnya. 

"Tuan Devan, anda baik-baik saja?" tanya Jihan khawatir

"Saya baik-baik saja, atur pertemuan dengan pemilik perusahaan Mhn company itu."

"Baik tuan,"

"Kenapa nama perusahaan mhn company terasa tidak asing di telingaku, apa aku pernah mendengar nama itu tapi dimana ya?" batinnya bingung







































Segini dulu okey

Btw kalian tidak penasaran dengan percintaan Mahendra bersaudara? Kok tiba-tiba ada yang mau nikah dan bertunangan?

Penasaran percintaan siapa?

Keyvara

Nero

Bintang

Jaena

Jeano

Juna




Bye

Mahendra Fams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang