9. kejadian tak terduga

41 7 0
                                    

Halo aku kembali lagiiii udah lama nih ga up up whehe

Bel istirahat telah berbunyi, para murid mulai berhamburan keluar dari kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka dengan makanan atau minuman yang segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat telah berbunyi, para murid mulai berhamburan keluar dari kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka dengan makanan atau minuman yang segar. Seperti biasa Mahendra bersaudara masih di dalam kelas karena mendengarkan cerita dari Nero maupun Bintang.

"Bibir lo udah ga suci lagi dong" ucap Najaena membuat Nero mengangguk lesu.

"Kasian, mending ke kantin. Una udah lapar banget nih loh bang" sahut Juna dengan memelas.

"Ayo, kita ke kantin."

"Woi!! Yoga mau ikut ga ke kantin?" tanya Zalleon pada yoga dibalas anggukan oleh sang empu.

Nero memandang sinis kearah Yoga yang berdiri menghampirinya dan saudaranya yang lain. Bintang yang mungkin terlalu peka dengan keadaan pun langsung menarik Abang beda 5 menitnya itu dan Juna pergi duluan ke kantin sekolah. Bahaya aja kalo tiba-tiba Nero mengamuk dikelas karena kejadian beberapa waktu lalu, insiden yang sangat errr menyebalkan bagi Nero dan menyenangkan bagi Yoga seorang.

"Apa dia marah karena kejadian itu? Dimana aku mencium bibirnya, padahal itu kan ga sengaja salahin dia yang lengah waktu tawuran. Tapi bibirnya manis" Batin Yoga sambil tersenyum membayangkan kejadian waktu itu kembali terjadi.

"Dia kenapa senyum kayak gitu ya? Serem banget padahal kan waktu tawuran mukanya datar kayak pantat rusa." Batin Keyvara sedikit mencibir.

Mereka pun sampai di kantin dan menghampiri meja dimana sudah ada Bintang dan Juna di sana, kalau bertanya dimana Nero? Dia yang memesan makanan untuk para saudaranya, Yoga yang melihat pujaan hatinya sedang memesan makanan pun langsung membantunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka pun sampai di kantin dan menghampiri meja dimana sudah ada Bintang dan Juna di sana, kalau bertanya dimana Nero? Dia yang memesan makanan untuk para saudaranya, Yoga yang melihat pujaan hatinya sedang memesan makanan pun langsung membantunya. Nero yang melihat itu hanya bisa mendengus pelan, kenapa orang ini datang membantunya padahal dirinya tidak memintanya.

"Kau mau apa datang kemari?" tanya Nero kesal

"Membantu calon masa depanku ini," jawab Yoga membuat Nero langsung memberikan bogeman mentah pada pipi sang empu.

Pekikan para siswi di sana membuat heboh warga kantin, terutama Mahendra bersaudara yang tadinya sedang asik berbicara hal random. sedangkan Yoga mengusap darah disudut bibirnya, pukulan yang diberikan padanya sangatlah sakit.

"Calon depan mata lu! Gue ga mau punya pacar modelan kayak lu dan sampai kapanpun gue ga akan mau!" Ucap Nero dengan kesal dan berlalu pergi dari sana, sebelum pergi dia menyuruh Yoga membawakan semua pesanan saudaranya itu.

"Lumayan dapet babu," Batin Nero

"Shh! lumayan pukulan dia, lain kali gue akan membalas pukulan itu dengan sesuatu yang akan membuatmu mengingatnya. Nero Ardiaz Mahendra." ujar Yoga menatap tajam punggung Nero yang berlalu pergi.

*****
"Ada apa? Ada keributan apa tadi Ner" tanya Zalleon

"Ga ada apa-apa bang."

Yoga datang membawa pesanan Mahendra bersaudara dan menaruh nya diatas meja. Mereka pun makan dengan khidmat sampai bel masuk berbunyi kembali, Nero yang ingin ke toilet pun berlari kearah toilet setelah izin ke saudaranya yang lain. Yoga yang melihat itu, menyusul sang pujaan hati yang berada di toilet.

"Akhirnya lega juga" ucap Nero mencuci tangan di wastafel.

Yoga jalan mendekat tanpa menimbulkan suara sedikit pun dan langsung mendorong tubuh Nero ke dinding pelan membuatnya meringis pelan. Yoga sedang mengungkung tubuh Nero di dinding dan membuatnya memberontak dalam kungkungan itu. Ia menahan pergerakan dari tubuh sang pujaan hati dan mendekatkan wajahnya pada wajah Nero, membuatnya reflek memundurkan kepalanya.

"Gue mau membalas pukulan lu tadi waktu di kantin," bisik Yoga sambil mengulum telinga sang pujaan hatinya.

"Lu mau apa? Lepasin gue sialan!" teriak Nero sembari memberontak agar dia bisa terlepas dari jeratan singa di depannya ini.

Yoga langsung mencium bibir Nero seperti pertama dia melakukannya dan sekarang sepertinya lebih dari itu. ciuman itu semakin panas karena Yoga melumat kasar bibir milik Nero, menghisap bibir bawah dan atas seakan-akan mengajak sang pujaan hati untuk beradu lidah.

Nero mendorong tubuh Yoga kasar membuat tautan mereka terlepas, dia mulai mengatur nafasnya pelan dan menatap tajam sang pelaku yang menciumnya tadi sedangkan yang ditatap seperti itu pun hanya membalas dengan senyuman manis.

"Mulai sekarang lu milik gue, Nero Ardiaz Mahendra."

"Mulai sekarang lu musuh bebuyutan gue, Yoga Pangestu Bimantara!"

































Semoga suka deh part kali ini pendek mungkin karena idenya ilang

Jangan lupa meninggalkan vote, komen kalo perlu follow ya okey bye

Next bab guys

Mahendra Fams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang