16. pertemuan tak terduga

28 3 2
                                    

Hai semuanya aku kembali setelah sekian abad tidak update Mahendra fams atau Mahendra geng ini

Kira-kira ada yang masih nungguin ga nih? Mana suaranya?!

Malvin masuk ke dalam rumah yang sudah lama tidak dia tinggali beberapa bulan setelah kejadian itu, ia pun berjalan kearah kamar dan membuka secara perlahan. Helaan nafas terdengar dan keheningan menyapa kamar itu, sepertinya bisa kosong tidak ada yang memberikan senyuman manis untuknya selama ini.

"Kamar kita sepi sayang, soalnya penghuninya sudah pergi bersamaan dengan hati aku yang kosong karena kamu pergi. Anak-anak sekarang sibuk dengan dunianya sendiri. Mas jadi rindu mereka yang manja dan sering bercerita hal-hal random kayak dulu. Tapi kayaknya gabisa deh, mereka sudah dewasa sekarang. Kamu tau, anak-anak sudah mempunyai pasangan masing-masing dan ada juga yang akan menikah. Mas harap kamu bisa datang ke acara pernikahan anak-anak kita nanti." lirih Malvin sambil menghalau air mata yang tampak ingin keluar dari kelopak matanya.

Tanpa dia sadari ada salah satu anaknya yang mendengar gumaman lirih sang Daddy yang begitu menyakitkan. Dia pun memutuskan untuk pergi dari sana menuju kamarnya.

"Bu, bang. Hati ini sakit mendengar ucapan Daddy waktu dikamar tadi. Daddy rapuh seperti kami tapi yang kita tau Daddy tidak akan pernah menangis di hadapan anak-anaknya"

"Kalian gamau datang ke mimpi una gitu? Sudah lama sekali, kalian tidak berkunjung apa kalian marah? Yang lain juga berpikir seperti itu kalau kalian marah pada kami, makanya kalian tidak datang ke mimpi kami satu persatu."

Juna memandang sendu bingkai foto yang sedang dia lihat di atas meja belajarnya. Ia berpikir banyak hal tentang semua ini, dari kepergian orang yang dia sayang, rapuhnya semua orang dan juga suasana rumah begitu sepi dan sunyi.

 Ia berpikir banyak hal tentang semua ini, dari kepergian orang yang dia sayang, rapuhnya semua orang dan juga suasana rumah begitu sepi dan sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan malam sudah siap tersaji diatas meja, Mahendra bersaudara sudah berkumpul di ruang makan. Menunggu sang Daddy datang untuk makan malam bersama mereka. Malvin datang dengan setelan baju santainya tidak menggunakan jas hitamnya setiap kali dia pakai untuk bekerja dikantor. Dia tersenyum melihat anak-anaknya yang sudah berkumpul diruang makan.

"Selamat malam semuanya," sapa Malvin pada anak-anaknya.

"Selamat malam juga Daddy," balas mereka serempak.

Malvin tersenyum melihat anak-anaknya satu persatu sudah sangat lama rasanya tidak berkumpul seperti ini apalagi hanya di meja makan. Makan bersama dan bercanda bersama seperti dulu. Keheningan melanda di ruang makan itu tak ada seorang pun yang membuka suara sampai acara makan mereka selesai.

Setelah selesai mereka akan kembali ke kamar masing-masing tanpa menghiraukan satu sama lain. Suasana mansion sekarang sepi,sunyi dan juga hening. Malvin berdiri dari duduknya dan menghentikan langkah anak-anaknya yang hendak berlalu pergi.

"Tunggu sebentar kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama dan bolehkah kita saling berbagi cerita di ruang keluarga?" tanya Malvin

"Maaf Daddy Aku sedang sibuk dan ada tugas dari dosen yang harus diselesaikan."

Mahendra Fams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang