VOTE‼️
KOMEN‼️
FOLLOW‼️
Jangan jadi silent reader‼️💥
.
.
.-Brian
Kafe Updgraded pagi itu sepi. Gw masuk dan heran sendiri karena cewek yang membukakan pintu itu bengong melihat gw. Yang benar aja, gw kan udah sering ke sini, kenapa waiter-waiter nya masih suka kagok kalau ngelihat gw?
"Sori, Brian?" sapa seseorang.
Gw menoleh, dan melihat seorang cewek mungil berkacamata berdiri di depan gw. Pasti cewek ini mau minta foto bareng atau tanda tangan. Oke, gw nggak keberatan.
"Iya. Mau foto bareng?"
Cewek itu kelihatan bingung. Dia membetulkan letak kacamatanya gang merosot di hidung.
"Saya Mirna," katanya. "Dari Pacar Selebriti. Masih ingat?"
Gw rasanya nyaris mati saking malunya! Kenapa gw sama sekali nggak kepikiran kalau ini Mbak Mirna?
Iyalah, karena dalam bayangan gw, Mbak Mirna adalah jenis mbak-mbak berpakaian rapi yang rambutnya dimasak dan di kasih apa itu namanya...? Oh ya, hairspray. Kenapa gw nggak nyadar orang lapangan kayak Mbak Mirna mustahil banget rambutnya disasak, kecuali kalau dia mau ke kondangan? Eh tapi kondangan juga kagak mungkin lah di susuk, bodoamat ah.
"Ohhh... maaf, Mbak Mirna saya nggak tau" kata gw sok cool, padahal muka gw mendidih karena malu. "Habisnya kita nggak pernah ketemu sih, jadinya saya nggak tau"
"It's okay" Mbak Mirna tersenyum. "Yuk ikut saya. Kru-kru sudah siap semua di belakang"
Gw mengangguk dan mengikuti Mbak Mirna berjalan ke bagian belakang kafe. Gw masih bisa merasakan pandangan beberapa orang yang jelas-jelas mengarah ke punggung gw setelah gw lewat di depan hidung mereka.
○○○
Bagian belakang kafe, yang adalah taman yang luas dan sejuk, ternyata sudah penuh dengan kru Pacar Selebriti yang hilir-mudik. Mereka semua tersenyum waktu gw lewat, yang gw balas dengan cengiran. Gw merasa kayak lagi di lokasi syuting video klip Skillful aja.
Dua bulan lalu Skillful pernah syuting video klip Menaruh Tawa di taman yang bagus banget. Tamannya mirip kayak taman kafe ini.
"Mmm... Brian? Sori... Bri?" Mbak Mirna menepuk lengan gw, dan gw langsung gelagapan.
"Eh... sori, Mbak" kata gw nggak enak. Payah, kayaknya hari ini gw lagi nggak konsen nih! Butuh kopi gw.
"Nggak pa-pa," Mbak Mirna nyengir lagi. "Saya udah biasa dicuekin artis kok. Biasa... saya kan cuma kru reality show...."
Gw mengernyit. "Kenapa Mbak bilang gitu? Artis juga nggak akan ada apa-apanya tanpa kru, Mbak, tapi tadi saya benar-benar... yah, bilang aja... ngelamun. Biasa, abis pulang konser hehe"
"Oh. Maaf" Mbak Mirna terpana, dan gw bisa melihat semburat merah yang muncul di kedua pipinya. "Jadi kamu... mmm... mau langsung pilih pesertanya? Saya sudah siapkan tiga surat dan foto pesertanya."
Gw mengangguk, dan Mbak Mirna membawa gw ke bangku taman di sudut taman. Dimeja bangku itu sudah ada tiga amplop.
"Peraturannya, kamu harus baca alasan kenapa mereka memilih kamu dulu, baru kamu boleh melihat fotonya. Ini untuk... mmm... menghindari..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different Age and Caste
Novela JuvenilKalian berpikir semua cowok Blaster pasti ganteng? Oho.. dugaan anda benar! Lihat deh Adrian. Meski blasteran, hidungnya mancung, juga walaupundia punya tinggi 160cm, tapi dia bangga banget jadi setengah bule!. Tapi hidup Adrian berubah total set...