4. Markas

22 13 7
                                    

typo bertebaran harap bijak dalam membaca!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

typo bertebaran harap bijak dalam membaca!!

•••

"Tama?" gumam Syakira yang hanya bisa di dengar oleh dirinya saja.

Syakira melihat Tama yang saat ini tengah melawan empat orang sementara yang satu nya masih terus memegangi tangan Syakira. Sepertinya cowok itu tidak ingin Syakira lepas begitu saja.

"Temen lo curang, bisa nya keroyokan" ujar Syakira sambil menoleh ke cowok yang berada di sebelah kiri nya.  "Benar berarti kata Tama. Lo sama temen lo pengecut!" Syakira menekan setiap kata yang ia ucapkan. Membuat cowok di sebelah nya mendengus dan semakin mengeratkan genggaman nya, membuat Syakira meringis karena kuku cowok itu seperti menusuk kulit tangan nya.

"Ayah, Syakira nyesel ga mau belajar bela diri" batin Syakira yang merasa menyesal karena terus menolak ajakan sang ayah untuk belajar bela diri. Kata-kata ayah nya kala itu terus saja berputar.

"Syakira, ayo belajar bela diri" ajak sang ayah yang tiba-tiba datang dari arah dapur menuju ruang tv dan duduk di sofa sebelah Syakira yang kini tengah asik dengan ponsel di genggaman nya.

"Ga mau, kan ada ayah yang bisa jagain Syakira" ujar Syakira yang sama sekali tidak melepaskan pandangan dari ponsel nya.

"Kan ayah ga bisa selalu jaga kamu, nak" ayah Syakira berucap seraya mengelus lembut pucuk kepala Syakira.

"Apa kamu mau bela diri sama orang kepercayaan ayah? Dia bagus banget bela diri nya" lanjut sang ayah. Syakira tetap pada pendiriannya, ia tidak mau buat belajar bela diri.

Diri nya jadi sedih mengingat tentang hal itu. "Ayah Syakira bakal coba buat belajar bela diri mulai sekarang" batin nya.

Di depan sana Syakira melihat Tama yang sudah kewalahan melawan empat orang yang terus saja berusaha untuk menghajar diri nya.

Kedua tangan Tama di pegang oleh dua orang sementara yang dua lagi terus menerus melayangkan tinjuan bertubi-tubi ke arah perut Tama. Hal itu membuat Syakira panik di tempat nya, apa yang harus ia lakukan?

Sedetik setelah nya, Tama menendang perut cowok yang ingin melayangkan pukulan ke arah perut nya, membuat cowok itu langsung jatuh tersungkur ke aspal yang becek lantaran hujan yang tiba beberapa jam lalu. Tama berusaha mengumpulkan energi yang ia punya, berusaha melepaskan genggaman tangan si cowok yang terus saja memegangi lengan nya.

Tama memukul cowok itu membabi buta seakan tidak membiarkan mereka untuk lolos begitu saja. Ketiga nya sudah tersungkur tak berdaya di atas aspal, sementara yang satu masih terus di hajar habis habisan oleh nya. Dengan posisi cowok itu yang tengkurap dengan kedua tangan yang Tama taruh di belakang punggung juga kaki Tama yang sudah berada di leher si cowok seakan tidak memberi ampun bagi cowok yang saat ini sudah terkapar tak berdaya.

Sementara itu Syakira terus memberontak walaupun ia tahu usaha nya sia-sia. Tapi, ia tidak putus asa. Dengan keberanian yang ia kumpulkan menjadi satu, Syakira mencoba menendang aset berharga si cowok membuat genggaman tangan yang tadi terus memegangi tangan nya terlepas begitu saja.

190 Day With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang