friendzone 13

190 18 0
                                    

Di pagi hari ini, terlihat Renjun datang ke Perusahaan dengan wajah murung. Meski rasanya masih enggan keluar dari kosan, namun Renjun memilih keluar, ia tak ingin membuang waktu hanya untuk menangisi takdir hidupnya.

Hingga tibalah Renjun di depan Ruangan Sang Atasan, langkah kakinya sontak terhenti. Kedua sudut bibirnya berangsur tertarik hingga membentuk senyuman.

"Selamat Pagi Presdir Jehan." sapa Renjun ramah kepada Jehan yang sedari tadi berada di depan pintu ruangannya.

Disaat Renjun ingin kembali melangkah, Jehan segera mencegah, dengan mencekal pergelangan tangan Renjun.

"Aku perlu bicara sesuatu sama Kamu."

Tanpa menunggu persetujuan, Jehan segera membawa langkah keduanya memasuki ruangan miliknya.

"Kenapa lagi Jehan?"

"Aku gak suka kamu egois begini, Renjun."

Renjun menatap jehan dengan datar, ia sangat mengetahui arah pembicaraan Jehan. Dan ia malas untuk membahas Itu itu lagi.

"Permisi."

Renjun beranjak dari duduknya, Si mungil hendak pergi dari ruangan Jehan, namun Jehan, dengan cepat ia menghentikan pergerakan Renjun.

"Renjun. Aku yakin ini cuma kesalahpahaman."

"Jehan.. Udah. Jangan bahas itu lagi, aku cape."

"Gak bisa, ini masalah penting."

"Je, ini masalah aku. Kamu gak perlu ikut campur."

"Renjun, pliss."

"Jehan, pliss."

Renjun menatap datar ke arah Jehan. Meski hanya menatap datar, namun tatapan itu memiliki seribu arti yang mampu membuat Jehan terdiam membisu.

"Oke, aku gak akan ikut campur lagi." Perlahan Jehan melepas cekalan tangannya pada Renjun, hingga sesaat kemudian Renjun melenggang dari Ruangan Jehan.

"Aku yakin ini cuma kesalahpahaman, Ren,"

"Aku juga yakin, Jaemin itu masih cinta sama Kamu,"

"Kalian sama-sama Cinta, dan Aku janji, Aku bakal bantuin kalian bersatu lagi,"

Ya, Meski hatinya merasa terluka dengan perasaannya yang tidak terbalaskan oleh Renjun, namun, Jehan sadar. Cinta memang tidak bisa di paksakan. Dan Ia sadar, bahwa secara tidak sadar dirinya lah yang membuat hubungan antara Jaemin dan Renjun renggang.

Maka Jehan berjanji, ia akan membantu menyatukan kembali keduanya. Dengan cara apapun.

.
.
.
.
.
🖤🖤🖤
.
.
.
.
.

Tepat setelah meeting selesai, Jehan bergegas pergi dari Kantor.

Kali ini tidak mengajak Renjun, ia hanya ingin pergi seorang diri untuk menemui seseorang. Dan itu ialah Jaemin.

Ya, bagi Jehan, jika disatu sisi ia tidak bisa meluluhkan hati Renjun lagi, maka ia harus berbicara empat mata dengan Jaemin.

Sepemikiran Jehan, pasti keduanya memang sedang saling bersalahpaham. Pikir saja, mana mungkin Jaemin rela membiarkan Renjun pergi begitu saja padahal dia jelas mengetahui jika Renjun pergi menemuinya.

Tak membutuhkan waktu yang lama untuk Jehan bisa sampai di tempat kerja Jaemin.

Kaki jenjangnya ia Langkahkan lebih memasuki Caffe lalu Jehan segera mendekati meja kasir.

Friendzone - Jaemren [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang