friendzone 16 (end)

133 16 0
                                    

Ternyata Hara lebih memilih menyerah. Ya, ia memilih menyerah sebelum berjuang.

Setelah berulang kali ia mendengar kalimat permohonan dari mulut Jaemin, hatinya merasa tersentuh. Itu tentu membuat dirinya sadar akan sedalam apa perasaan yang Jaemin miliki terhadap Orang yang cintai itu.

Hara pastinya tidak tahu siapa sosok yang Jaemin bawa kemari, tapi dengan kepekaan yang ia punya. Ia bisa tahu bahwa kemungkinan besar dialah orang yang Jaemin maksud.

Jaemin memberi waktu untuk Hara dan Renjun berbicara empat mata di dalam. Dan kini, semuanya telah selesai. Hara telah menjelaskan semuanya secara panjang kali lebar, tanpa ada tambahan maupun kekurangan dalam penhelasannya. Hingga kini, tibalah saatnya keputusan dari Renjun yang akan Jaemin dengar.

Mereka sudah keluar dari Caffe, sedang berjalan berdampingan menuju ke arah parkiran. Jaemin terus menaruh fokus pada Renjun, lantas saat Renjun baru keluar dari ruangan, wajah sahabatnya itu masih sama seperti sebelum bertemu dengan Hara, masih berekspresi datar. Tak ada ekspresi lain yang ditampilkan. Itu membuat Jaemin sedikit terheran. Alhasil ia terus menaruh fokus pada Renjun.

"Jadi gimana? Apa lo udah percaya sama gue, lo udah gak salah paham kan sama gue, Ren?

Renjun melirik sekilas, masih dengan ekspresi datarnya. "Ga tau."

"Loh ko gatau." ucap Jaemin memprotes.

"Ya ga tau." Renjun tak memperdulikan Jaemin lagi. Meski wajah Jaemin memasang tampang memprotes, ditambah mulut Jaemin yang terus menggerutu, Ia tetap fokus pada jalanan depan.

"Eh Ren mau kemana?" Jaemin segera menarik pergelangan tangan Renjun ketika Renjun salah arah.

"Mau pulang."

"Kan mobilnya disana." tunjuk Jaemin ke arah lain.

"Aku mau pulang sendiri aja Jaemin."

"Gak, aku gak izinin."

"Pliss, aku butuh waktu buat mencerna semuanya."

"Berarti lo masih ragu?"

"Aku gatau."

"Gue harus lakuin apalagi biar lo percaya sama gue Renjun. Gue berani bersumpah, gue sama dia, gak ada hubungan apapun. Kita cuman sebatas temen, dia cuman anak bos gue Renjun. Dan kedekatan antara kita, cuman sebatas teman biasa, pliss lo harus percaya sama gue."

"Kalo Jaemin maksa, yaudah Aku percaya."

"Kok gitu?"

"Aku lelah Jaemin, pengen pulang, pengen istirahat." ucap Renjun lesu.

"Yaudah biar kita cepet pulang, lo harus ikut gue."

"Kemana?"

"Ikut aja."

Saat Jaemin ingin membawanya pergi, Renjun segera menahan tangan Jaemin. "Ih mau kemana Jaeminnn. Ini udah malem loh, aku mau pulang–"

"Jangan bawel, nanti juga gue anterin pulang."

Jaemin meraih tubuh Renjun, membawanya kembali ke arah yang seharusnya. Menuntun Renjun hingga sampai ke dalam mobil. Lalu mendudukkan Renjun ke kursi samping kemudi.

Mengingat hari yang sudah menggelap harusnya mereka pulang, Namun Jaemin, ia tidak ingin langsung membawa Renjun pulang. Ada satu hal yang ingin ia perjelas. Dan Jaemin tidak ingin menunda waktu lagi.

***

Tempat yang dituju telah terlihat, Jaemin segera memarkir mobil di area yang tersedia lalu setelahnya ia keluar dan membukakan pintu untuk Renjun.

Friendzone - Jaemren [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang