Prolog

572 65 2
                                    

Helaan napas Hinata untuk kesekian kalinya terdengar. Kini kakinya terasa kebas akibat heels yang ia gunakan. Wanita itu berhenti dan menatap kedua kakinya sejenak sebelum akhirnya melepaskan heels yang dipakainya.

"Sasuke sialan! Seharusnya aku tidak percaya pada mulut manisnya itu" Umpat Hinata. Akhirnya Hinata melanjutkan jalannya kembali dengan membawa heels ditangannya.

"Dengan bodohnya aku percaya dia bisa mengantarku pulang. Ternyata dia pergi dengan kekasihnya meninggalkan aku" lagi-lagi Hinata menggerutu. Helaan napas itu kembali terdengar. Tanpa alas kaki, kakinya itupun masih setia menyusuri jalan pulang.

"Yah, setidaknya bayi itu tidak akan merengek lagi karena diputuskan oleh kekasihnya bukan?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Hinata membuat dirinya terhenti. Tiba-tiba dia merasa merinding.

"Benar bukan? Akh!" Hinata berteriak. Dia melemparkan sepasangan heels miliknya sembarangan dan berjongkok sambil meremas surainya frustasi.

"Hidupku tidak akan tenang..." Eluh Hinata kembali karena mengetahui bahwa siklus hidupnya itu akan selalu dihantui oleh Sasuke si gila cinta pada kekasihnya.

Sementara dirinya masih bergelut dengan pemikirannya. Tiba-tiba suara berat menyapa pendengarannya.

"Hinata?" Panggilan itu membuat Hinata langsung menoleh cepat ke sumber suara. Matanya membola beberapa detik sebelum akhirnya berganti dengan tatapan sinis.

"... Aku mengenalmu?" Pertanyaan Hinata membuat pria itu mendengus. Dia memungut heels Hinata dan menghampiri wanita itu.

"Wah, bahkan kau masih menyimpan amarahmu setelah dua tahun berlalu? Bukankah seharusnya aku yang marah padamu?" Ucap pria itu tepat didepan Hinata. Hinata menghela napasnya, berdiri dan menepuk-nepuk celananya untuk membersihkan debu disana.

Hinata memilih bungkam, meraih paksa kedua heels yang ada ditangan pria itu sebelum akhirnya dia memutuskan pergi meninggalkan pria itu.

Namun, baru saja beberapa langkah dirinya menjauh. Hinata berbalik dan menghadap pria yang ternyata masih setia mengamati dirinya.

"Jika kau lupa tentang perjanjian kita, aku akan mengingatkanmu kembali. Anggap saja kita tidak pernah mengenal satu sama lain, mengerti Namikaze-san?"

"Ops, maaf aku menyebut namamu. Itu untuk balasan karena kau telah menyebut namaku tadi" ejek Hinata. Kemudian wanita itu berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Naruto disana.

"Kekanakan sekali..." Gumam Naruto tak percaya.



























Next🔓


Unknown Ex-loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang