Agatha terbangun tengah malam, barulah ia sadar bahwa dirinya tidur di sofa. Belanjaan masih di depannya, belum ada lampu yang dihidupkan. Ia segera merenggangkan otot-otot sambil berdiri. Dengan bantuan senter ponsel, Agatha berjalan ke arah saklar lampu untuk menghidupkannya. Ini lebih baik. Sekarang ia membawa masuk tas ke kamar, bersiap mandi. Sesekali ia ingin menikmati mandi malam sebelum melanjutkan tidur.
Begitulah rencananya, tapi berkali-kali mencoba memejamkan, matanya kembali terbuka. Rasa kantuk sudah menghilang. Mungkin seharusnya Agatha tidak perlu mandi sebelum tidur lagi. Ia beranjak meraih jaket yang tergantung di belakang pintu. Mengintip keluar jendela melihat langit malam yang begitu gelap, Agatha membawa dompet juga payung kecil kemudian keluar dan mengunci pintu. Lorong begitu sepi, tentu saja ini waktunya orang-orang beristirahat. Melewati pos satpam apartemen, mendapati si satpam yang menahan kantuk sambil menonton televisi kecil.
Agatha benar-benar tidak bisa tidur lagi, jadi ia memilih berjalan-jalan di sekitar apartemen walaupun tidak banyak pemandangan yang bisa dinikmati. Udara dingin tanda akan turun hujan. Agatha memakai topi jaket dan memasukkan tangannya ke dalam saku. Ia mampir ke minimarket 24 jam terdekat membeli teh, mie cup seduh dan rokok.
"Tolong teh seduh tanpa gula satu, mie cup seduh satu, rokok S, dan koreknya satu," ujar Agatha pada seorang kasir yang sedang jongkok bermain ponsel di dalam.
"Baik, tunggu sebentar," kasir itu dengan sigap mematikan ponsel, meletakkannya di dekat tumpukan kantong belanja, dan berdiri.
Mereka berdua sama-sama terkejut. Sekali lagi mereka bertemu di tempat yang tidak terduga. Sean langsung tersenyum melihat Agatha. Ini seperti takdir, rasanya baru tadi mereka bertemu dan sekarang ia dapat melihat paras cantik Agatha di tengah malam.
"Apa yang Agatha lakukan malam-malam begini?" tanya Sean sambil membuatkan pesanannya.
"Em.. ya.. aku tidak bisa tidur lagi. Apa kau tidak butuh tidur?"
"Aku bisa menggantinya dengan tidur siang. Restoran buka menjelang sore."
"Tidak ada kelas?"
"Aku tidak melanjutkan studi. Aku tidak punya cukup uang," Sean terus menjawabnya dengan senyum yang begitu ramah dan meluluhkan hatinya tanpa pernah luntur.
"Sepertinya tidak ada yang kemari, ambillah makanan dan minuman untukmu. Masukkan ke dalam tagihanku. Akan lebih baik jika kita mengobrol sambil duduk."
"Tidak perlu. Aku dengan senang hati menemani Agatha-"
"Kau kelihatan lelah, aku memaksa," potong Agatha.
Sean menurut saja. Ia memindai semuanya nasi kotak, roti isi, dan air mineral, itu saja. Memberikan setruk pembayaran pada Agatha dengan malu-malu. Setelah itu Agatha mengeluarkan dompetnya membayar sesuai harga yang tertera. Mengajak Sean duduk di luar menikmati makanan mereka bersama.
Agatha melepaskan sandalnya, duduk bersila di atas kursi minimarket. Suasana malam yang dingin begini memang sangat cocok ditemani mie berkuah yang masih mengepul panas. Ia baru meniup mie itu dan Sean sudah lahap memakan nasi kotaknya seperti orang kelaparan.
Agatha jadi penasaran di mana Sean tinggal dan tanpa basa-basi langsung menanyainya. Sean tidak memiliki tempat tinggal di sekitar sini, ia hanya menumpang. Awalnya ia dititipkan ke panti asuhan karena orang tuanya tidak memiliki cukup uang untuk menghidupinya. Setelah itu orang tuanya sudah berpisah dan masing-masing memiliki keluarga, tapi tidak satu pun mau mengurusnya. Akhirnya pemilik panti asuhan mengganti nama belakang Sean dengan nama keluarga si pemilik dan dibiayai hingga lulus SMA. Ia sempat ditawari untuk meneruskan studinya itu, tapi Sean menolak dirinya merasa sudah menerima terlalu banyak kebaikan dari pemilik panti asuhan. Maka ia memutuskan pergi mencari pekerjaan agar mandiri dan sedikit membantu kebutuhan panti asuhan yang pernah menjadi tempat tinggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words
RomancePertemuan pertama mereka tidaklah istimewa dan berkesan. Setidaknya setelah itu mereka berjumpa sekali atau dua kali, tapi Agatha pura-pura tidak tahu. Sean sudah tertarik padanya sejak pertama kali, tapi dirinya tidak bisa melakukan banyak hal kare...