Part 33

7.8K 148 7
                                    

80 vote lanjut

~~||~~

Damian datang, dan dia melihat wynne menangis. Dia seakan faham mulai berjalan mendekat "aku akan cek, ayo ..."

"Jangan paksa dia" ucap steven, wynne dan steven terlihat saling tatap "masuk ke kamar dan istirahat"

"Ada apa ? Kondisimu dan wynne baik-baik saja seharusnya ..." damian tau bahwa keluarga steven sanngat menginginkan steven memiliki anak secepatnya dan dia juga tau wynne tertekan akan hal itu.

"Beri dia waktu, jangan sekarang ..." ucap steven, dan damian mulai berjalan mundur "cas, minta tolong temani wynne. Tolong tenangkan dia"

"Biarkan dia sendiri dulu, kalau aku disampingnya yang ada aku nanti diserang olehnya" ucap lucas, dia mulai mengenakan kaki sambungannya "kenapa Austin lama sekali di kamar Ilona ?"

"Austin disini ?" Tanya damian menatap lucas dengan bingung.

"Photoshoot, iklan produk wynne dan Austin digabung" jelas valeria dengan akan duduk di pangkuan damian.

"Aku belum membersihkan diri sayang" ucap damian menahan pinggang istrinya itu. Valeria duduk disamping damian dan tepat pada saat itu Austin datang.

"Tuan" Austin menunduk hormat, dan damian mengangguk "maaf saya lama dikamar nona karena harus mengganti perban nona"

"Memangnya Ilona kenapa ?" Damian yang baru saja datang bingung dengan kondisi yang sedang terjadi.

"Nona, kakinya tergelincir saat akan menaiki speedboat tuan" jawab Austin, dia masih menunduk.

"Apa?!!? Ilona terluka ??" Suara steven menggelegar, dia langsung berlari kearah kamar Ilona.

~~|||~~~

Sudah cukup lama sejak wynne masuk ke kamar, lucas mulai berjalan ke arah kamar steven (Lucas menggunakan kaki palsu). Dia sudah satu bulan belajar berjalan dan akhirnya dia bisa berjalan meskipun tidak bisa dengan waktu yang lama. Dia tetap akan ketergantungan ke kursi roda.

Lucas membuka pintu, dan dia melihat wynne tidak tertidur. Matanya bengkak karena menangis. Lucas mulai duduk disamping wynne dengan membenahkan rambut wynne.

"kenapa masih menangis, hmm ?? Jangan dipikirkan. Kamu dan lucas bisa mencoba lagi hingga kamu hamil"

Wynne menoleh dan beranjak untuk memeluk lucas. Sudah lama dia tidak bertemu lucas.

"I miss you"

"Aku menunggu kamu mengatakannya sejak tadi" ucap lucas dengan mencium pipi istrinya itu "jangan menangis lagi"

Wynne memeluk lucas erat, dia masih terisak "ini bukan tentang aku dan kak steven aja, tapi kamu juga. Kalau aku tidak segera hamil aku tidak bisa memuas-"

"Aku tidak perlu dipuaskan, maksudku pasti ada saatnya aku ingin tapi aku sekarang tidak menginginkannya. Jangan membuat aku sebagai bebanmu, dan dekat denganmu seperti ini saja cukup"

"Tapi ... "

"Apa mama mengancammu lagi ? Apa mama menekanmu lagi ? Dimana handphonemu ?" Lucas mulai tersadar, dia memngambil handphone wynne "aku akan mengatakan ini ke steven"

"Jangan lakukan itu, biarkan saja. Aku tidak ingin mama bertengkar dengan kak steven lagi"

Lucas menaruh kepalanya di bahu wynne dan berbisik "jangan menangis lagi, oke ? Aku yakin tidak akan lama lagi, damian mengatakan kondisimu dan steven baik-baik saja"

Pintu kamar terbuka memperlihatkan steven, steven menutup pintu dan duduk di belakang wynne.

"Sudah baikan ? Lihatlah matamu bengkak" ucap steven dengan mencium mata wynne.

SMA W 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang