Part 40

5.3K 111 1
                                    

80 vote lanjut

~~~|||~~~

"Makanlah sedikit ilona, kamu tidak makan sejak beberapa hari ini" ucap wynne dengan penuh perhatian. Dia menyodorkan piring berisi pie.

Terdengar piring pecah, yang awalnya semua orang fokus ke Austin menjadi menoleh kearah wynne dan Ilona.

"Aku tidak butuh perhatianmu, aku tidak ingin diperhatikan wanita sepertimu. Meskipun aku menggoda Austin, tapi kamu bercinta dengan dua pria sekaligus" ucap Ilona tanpa rasa bersalah dengan lantang. 4 pria diruangan itu langsung menatap marah ke Ilona.

"BERANINYA KAMU MENGATAKAN ITU" suara Lucas terdengar sangat tajam dan penuh penekanan, dia mencengkram pergelangan tangan Ilona.

"Kenapa ? Kenapa kakak menikahi wanita pelacur ini ?? Pelacur sekali hingga ditiduri dengan dua pria sekaligus" ucap Ilona dengan sadis, dan wynne hanya menatap dengan air mata yang mengalir. Dia memegang perutnya dengan erat.

Kaki wynne tanpa sengaja menginjak pecahan piring, tubuhnya hampir jatuh hingga tubuhnya di tangkap oleh jovan. Jovan seketika menggendong wynne menjauh dari pecahan kaca.

Plak

Sebuah tamparan mendarap di pipi Ilona, bukan Steven tapi Lucas. Semua orang terdiam, mereka tau Lucas sangat menyayangi Ilona tapi mereka tidak menyangka bahwa Lucas akan menampar Ilona.

"Jangan pernah menyebut istriku seperti itu, dia bukan pelacur seperti yang kau katakan" ucap Lucas, dan cengkramannya semakin erat.

"S-sakit kak"

"Pegangi dia cas, aku harus mengecek sesuatu" ucap Damian, damian memegang tangan Ilona untuk mencari denyut nadi Ilona.

"Apa yang kamu lakukan ?? Lepaskan aku, lepaskan aku" Ilona memberontak, dan lucas semakin menahan dengan erat.

"JAWAB AKU!!!! KAMU HAMIL ???!!" Teriak damian, suara damian menggelegar di seluruh Mansion Damian.

Ilona mematung,  Tubuh Steven merosot di lantai, dadanya bergetar. Dadanya terasa sangat sesak dan susah bernafas.

"Kak, kak even ?? Kak even kenapa ... kak" wynne tertatih dibantu jovan, dan wajah steven pucat.

"CEPAT AMBILKAN TABUNG OKSIGEN!!CEPAT" teriak damian, damian langsung melepaskan pergelangan tangan ilona dan membantu Steven berdiri.

Damian berusaha mengatasi Steven, dan wynne bergerak ke dapur untuk membuat air jahe. Austin terlihat masih berdiri lemas di dekat pintu kamar mandi.

Setelah nafas steven kembali normal, wynne mnyodorkan air jahe ke Steven "terima kasih sayang" Steven mulai meneguk perlahan air jahe yang dibuat wynne, sesaknya sedikit berkurang "dam tolong cek apakah Ilona benar-benar hamil ?"

Damian menatap para perawat di Mansion damian, perawat itu mulai membawa Ilona ke ruang perawatan.

Damian mulai membuka bagian perut Ilona, dia terdiam cukup lama "sudah lebih dari satu bulan ternyata ?"

"Bukan urusanmu ! Lepaskan aku !"

"Bukan urusanku ?? Kamu tidak mendengar apa yang dikatakan Steven tadi ?" Tanya Damian dengan tegas, dia mulai melakukan usg. Damian langsung terdiam seketika "lepaskan dia"

Ilona langsung berjalan keluar, Damian mencetak hasil USG. Para perawat mulai keluar dari ruangan itu, damian menatap hasil USG itu dengan menunduk.

"Bagaimana hasilnya ??" Tanya lucas, dan Damian memberikan hasil USG. Lucas ikut terdiam, dia tau maksud gambar itu.

"Ada apa sih ?" Tanya valeria dan valeria mengambil foto usg di tangan lucas "Triplets ?"

"Ada apa sih ?" Tanya valeria dan valeria mengambil foto usg di tangan lucas "Triplets ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang terdiam termasuk austin, Austin menatap ke Ilona. Austin yakin bahwa Ilona dan dirinya memutuskan untuk menggunakan kondom saat berhubungan, tidak mungkin Ilona hamil.

"Dia hamil Triplets, sudah 3½ bulan" ucap Damian, Steven melepas selang oksigennya dan berjalan ke austin.

"Kamu harus tanggung jawab, lihatlah apa yang kamu lakukan !!" Teriak Steven, dia tidak tau lagi harus apa.

"Gugurkan, gugurkan bayi itu" ucap Austin tanpa penyesalan sedikitpun. Sebuah pukulan kembali mengenai wajah Austin.

"BRENGSEK !! 3 NYAWA ANAKMU DIDALAM PERUT ILONA ?? DAN KAMU INGIN MEMBUNUHNYA !! BRENGSEK !!!" Damian memang tidak suka ada orang yang mengatakan 'gugurkan kandungannya' "Kau tidak tau diluar sama ada pasangan yang susah mendapatkan keturunan, dan kamu seenaknya mengatakan gugurkan saja ???"

"Aku tidak mencintainya" Austin mulai menatap berani, dan kaosnya masih dicengkram oleh steven.

"Itu bukan alasan, ini adalah masalah tanggung jawab. Dimana tanggung jawabmu setelah menghamili Ilona ?" Ucap Lucas berjalan kearah Austin.

"Aku disini hanya korban, korban pemerasan dari dia. Aku yang harus bertanggung jawab ??" Tanya Austin dengan suara serak, dia merasa miris dengan kondisi yang dia alami.

"Nikahi dia atau kamu aku pecat ??" Tanya damian, awalnya damian tidak ingin melepaskan Austin sebagai sekertarisnya tapi dengan apa yang dia katakan tadi membuat Damian sangat marah.

~~~|||~~~

Austin berjalan masuk ke rumahnya dan dia membaringkkan tubuhnya di atas kasur. Pikirannya melayang.

"Bagaimana mungkin ?? Aku selalu menggunakan kongdom selama 6 bulan terakhir"

Austin mendengus kesal, dia tidak masalah dengan keungan bila menghidupi Ilona dan calon anaknya tapi dia sungguh tidak mencintai Ilona.

Menikah hanya untuk sekali seumur hidup bagi Austin, dia tidak mau hidup dengan wanita yang tidak dicintai dan juga ibu dari anak-anaknya, dia tidak mau salah memilih ibu yang salah untuk anak-anaknya dimasa depan.

"Argghh sial"

'Bila kamu menolak tawaran untuk menjadi patner sex-ku, maka video kita bercinta akan menyebar dengan cepat dan aku akan membuat rumor bahwa kamu meniduri seorang murid'

Austin terngiang-ngiang kata-kata Ilona malam itu, malam saat setelah dirinya dan Ilona melakukan hal bergairah di ruangan photoshoot. Austin menyesali karena menurut dengan keinginan Ilona.

Austin memejamkan mata, mencoba menghilangkan rasa sakit di kepalanya. Meskipun di kepalanya masih terbayang tentang bagaimana Ilona bisa hamil.

SMA W 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang