Kisah seorang ketua mafia kejam dan tidak berperasaan yang rela mengorbankan segalanya. Bahkan termasuk adiknya?
Namun disisi lain ada beberapa rahasia yang mungkin menjadi penyebab dirinya memilih menjadi seorang mafia.
Hingga suatu ketika kembal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Suho hyung, apa itu sungguh kau?"
Jhope yang tengah menuruni anak tangga mendapati seseorang yang tidak asing baginya berdiri di depan pintu. Seketika, saat itu juga namja dengan setelan jaket berwarna hitam itu berlari menghampiri namja 30 tahunan itu. Yang tak lain adalah min suho.
"Ah, astaga. Kau langsung memelukku begitu melihatku kembali. Berbeda dengan yoongi yang justru bertanya kenapa aku kembali. Bukankah dia aneh?" jelas suho melepas pelukan dari sang adik.
"Yoongi?" jhope mengerutkan dahinya. Sedangkan suga malah menatap suho dengan tatapan dingin
"Hyung,,,,," panggil suga menggelengkan kepalanya.
"Baiklah-baiklah. Lupakan saja. Apa kita akan terus berdiri di sini? Kau tidak mempersilahkanku duduk?"
"Astaga, saking senangnya aku melihatmu kembali. Aku sampai lupa mempersilahkanmu duduk"
"Ayo hyung, duduklah di sana" jhope dengan antusias menarik suho untuk duduk di sebelah suga duduk. Ya, sedari tadi suga duduk di sofa ruang tamu dengan beberapa lembar kertas di tangannya.
"Jhope, kenapa kau rapi sekali malam-malam begini" tanya suga kepada sang adik.
"Oh iya, aku lupa. Hyung aku ijin pergi keluar! "
"Mau kemana?" tanya suga mengerutkan dahinya.
"Aku ada janji dengan teman kuliahku"
"Tidak. Tetaplah dirumah , ini sudah malam" penolakan suga tentu saja membuat jhope merasa sedih.
"Aish, kau ini. Pergilah. Ambil ini dan bersenang-senanglah bersama dengan teman-temanmu" suho yang sedari tadi menyimak obrolan suga dan jhopemengambil sesuatu dari dalam dompetnya, setelahnya disodorkan nya kartu berwarna hitam ke arah jhope.
"Hyung-,,,,,,,"
"Jhope sudah dewasa. Biarkan dia hidup selayaknya anak seusianya. Kau ini seperti tidak pernah muda saja. Lagipula aku juga hyungnya" jelas suho memotong perkataan suga.
"Suho hyung, apa aku benar-benar boleh pergi?" tanya jhope lagi memastikan. Melihat ke arah suho, setelahnya berganti ke arah suga.
"Tentu saja. Jadi cepat pergilah. Teman-temanmu pasti sudah menunggumu" suho tersenyum manis ke arah jhope, berbanding terbalik dengan suga yang justru menunjukkan raut wajah kesal. Yang masih saja fokus dengan lembaran kertas putih di tangannya.
"Suga hyung?,,,,"
"Hmmm, pergilah" jawab suga tanpa memalingkan pandangannya.
"Terimakasih banyak hyung" jhope tersenyum manis, beranjak dari duduknya dan hendak pergi. Namun saat sudah sampai di depan pintu, tiba-tiba namja itu berhenti dan berbalik arah.
