Kisah seorang ketua mafia kejam dan tidak berperasaan yang rela mengorbankan segalanya. Bahkan termasuk adiknya?
Namun disisi lain ada beberapa rahasia yang mungkin menjadi penyebab dirinya memilih menjadi seorang mafia.
Hingga suatu ketika kembal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam yang gelap, dihiasi ribuan bintang di atas sana. Hawa dingin terasa menusuk menembus tulang. Apalagi bagi mereka yang berada di luar ruangan yang hanya memakai pakaian biasa, tanpa dibalut jaket tebal atau mantel.
Tak tak tak
Di tengah gelapnya malam itu, seorang namja berjalan gontai menelusuri trotoar tanpa tau pasti kemana kakinya ingin melangkah. Pandangannya nampak kosong. Kulitnya perlahan memucat karena sudah terlalu lama berada di luar ruangan dengan pakaian yang bisa dikatakan tipis. Di cuaca sedingin ini tubuhnya hanya dibalut kaos oversize berwarna hitam polos, dengan bawahan celana panjang berwarna senada. Tanpa memakai sweater, jaket atau bahkan mantel.
Tinn,,,,
Tiba-tiba sebuah mobil Lamborghini berwarna merah berhenti di sebelah dirinya berjalan. Setelahnya, keluar sesosok namja dengan setelan khas musim dingin. Tak hanya itu. Namja dengan rambut berwarna coklat itu turun dengan mantel berwarna hitam di tangannya.
"Jhope, kau ini bosan sehat atau bagaimana?"
"Bisa-bisanya berada di luar ruangan hanya mengenakan kaos di cuaca sedingin ini!" cerocos namja itu sembari memakaikan mantel yang sebelumnya ia bawa ke namja yang kini berdiri tepat di depannya. Masih dengan tatapan kosong.
Namja yang tak lain adalah jimin sang sahabat itu, memperhatikan raut wajah jhope yang nampak sendu. Menepuk-nepuk pipinya pelan mencoba menyadarkan lamunan sahabat karibnya itu.
"Jhope! Hei, sadarlah!!"
"Kau ini kenapa?!" nampak jelas kekhawatiran di matanya. Akhirnya, namja 18 tahun itu kembali tersadar.
"Jimin?!"
"Hufh,,,,,, syukurlah!!"
"Kau ini kenapa sebenarnya?"
"Lihat kondisimu yang mengerikan ini!!"
"A-aku,,,,,,"
"Bicaranya nanti saja. Sekarang lebih baik ikut aku masuk kedalam mobil" dituntun nya sang sahabat memasuki mobil. Setelahnya, mobil itu melaju cepat melintasi jalan raya yang tidak begitu sepi.
Di tempat lain, seseorang nampak gelisah. Namja itu membuka tutup ponselnya secara berkala. Wajahnya nampak gelisah. Dan......
Brak,,,,,
Televisi 75 inch seharga ratusan juta itu hancur dalam hitungan detik. Setelah sebuah patung pajangan meja yang ukurannya cukup besar terlempar menghantamnya.
"Maaf tuan. Aku datang terlambat!!" di tengah-tengah kekacauan itu. Seorang bawahan masuk kedalam ruangan yang tak lain ruang kerja milik sang tuan. Tentu saja dengan raut wajah ketakutan. Apalagi setelah melihat di dalam ruangan yang amat berantakan.
