Bab 3: Bullying Dimulai

577 39 0
                                    

Hari ketiga Haechan di studio latihan tampak seperti hari-hari sebelumnya, tetapi tekanan yang dia rasakan semakin meningkat. Ketika dia tiba di studio pagi itu, dia disambut oleh suasana yang dingin dan tidak ramah. Anggota lain tampak lebih suka berdiam diri atau berbicara dengan nada yang lebih rendah dari biasanya.

Haechan berusaha untuk tetap ceria dan memulai sesi latihan dengan penuh semangat. Namun, keputusasaannya semakin besar ketika dia merasakan bahwa anggota lain tidak hanya mengabaikannya, tetapi juga mulai menunjukkan sikap yang lebih agresif.

Saat sesi latihan dimulai, Haechan merasakan bahwa gerakannya sering kali diperhatikan secara kritis. Tidak jarang, dia mendengar komentar-komentar yang tampaknya diarahkan padanya, meskipun anggota lain mencoba untuk menyembunyikannya.

Taeyong sambil memandang Haechan dengan tatapan dingin "Jika kau tidak bisa mengikuti ritme, mungkin kita perlu memikirkan kembali posisi kita di grup."

Haechan berusaha untuk tetap tenang "Aku akan berusaha lebih keras."

Selama latihan, beberapa anggota lain mulai menambah tekanan dengan cara yang lebih langsung. Mereka memanggil Haechan untuk menunjukkan kesalahannya dan membuatnya merasa buruk tentang kemampuannya.

Renjun berkata dengan nada mengejek "Bagaimana mungkin kau membuat kesalahan yang sama berulang kali? Apakah kau tidak memperhatikan?"

Haechan dengan nada terbata-bata "Aku... aku benar-benar minta maaf. Aku akan memperbaikinya."

Haechan mencoba untuk mengabaikan ejekan tersebut dan fokus pada latihan, tetapi semakin banyak anggota yang mulai terlibat dalam perilaku ini. Tidak hanya komentar verbal yang menyakitkan, tetapi juga tindakan fisik yang mulai mempengaruhi Haechan.

Doyoung dengan nada sinis "Mungkin jika kau lebih banyak berlatih, kita tidak perlu memperbaiki kesalahanmu setiap waktu."

Selama latihan, Doyoung secara sengaja menempelkan kakinya di jalur Haechan saat latihan, menyebabkan Haechan tersandung dan jatuh. Haechan terpaksa bangkit dan melanjutkan latihan sambil merasa malu dan kesakitan.

Ketika istirahat, Haechan duduk sendirian, berusaha menenangkan diri. Anggota lain berkumpul di sekeliling ruangan, tertawa dan berbicara tanpa melibatkan Haechan. Beberapa dari mereka bahkan membuat lelucon di belakangnya dengan suara yang cukup keras agar dia bisa mendengarnya.

Jungwoo berbicara kepada anggota lain dengan suara keras "Aku tidak tahu bagaimana dia bisa menjadi bagian dari grup ini. Bukankah seharusnya dia bisa lebih baik?"

Mark tertawa "Sepertinya dia benar-benar membuat kami bekerja lebih keras."

Haechan merasa hatinya hancur mendengar komentar tersebut. Dia berusaha menahan air mata dan tetap tenang, tetapi rasa sakit emosional semakin mendalam. Dia merasa terasing dan diperlakukan secara tidak adil.

Selama sisa hari itu, Haechan terus-menerus dihadapkan pada perlakuan yang tidak menyenangkan. Setiap kali dia mencoba untuk bergabung dalam percakapan atau meminta bantuan, dia merasa ditolak atau diabaikan.

Haechan berbicara dengan nada putus asa "Aku tahu aku belum sempurna, tapi aku hanya ingin menjadi bagian dari grup ini."

Namun, anggota lain tidak menunjukkan empati atau pengertian. Mereka terus-menerus memperlakukannya dengan dingin, dan Haechan merasa semakin tertekan.

Ketika latihan berakhir, Haechan mengumpulkan barang-barangnya dengan cepat dan meninggalkan studio sebelum anggota lain selesai. Dia merasa tertekan dan tidak tahu bagaimana harus menghadapi situasi ini. Haechan pulang ke rumah dengan perasaan hancur dan berusaha untuk memahami mengapa anggota NCT tiba-tiba memperlakukannya seperti ini.

Haechan dalam hati, saat berjalan pulang "Apa yang salah denganku? Kenapa mereka semua mulai membenciku?"

Dengan hati yang penuh kesedihan, Haechan pulang ke rumah, berharap bahwa situasi ini akan segera membaik dan dia akan menemukan cara untuk memperbaiki hubungannya dengan anggotanya.

PENYESALAN (Lee Haechan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang