Hari berikutnya, suasana di studio latihan tampak lebih tegang daripada sebelumnya. Haechan datang lebih awal, berharap bahwa suasana akan membaik, tetapi keputusasaannya segera terasa saat dia melihat ekspresi dingin dan sikap acuh tak acuh dari anggota NCT. Sepertinya mereka sudah terbiasa dengan sikap mereka yang tidak ramah.
Ketika latihan dimulai, Haechan merasa semua mata tertuju padanya, tetapi bukan dalam cara yang mendukung. Anggota lain tampak lebih fokus untuk menemukan kesalahan daripada memberi dorongan positif. Setiap gerakan Haechan diperhatikan dengan cermat, dan setiap kesalahan kecil disorot dengan cara yang tidak menyenangkan.
Mark berbicara dengan nada sinis "Lihat cara Haechan bergerak. Dia seperti tidak memahami koreografi sama sekali."
Jungwoo menanggapi dengan tawa ringan "Sepertinya dia butuh lebih banyak waktu untuk mempelajarinya. Atau mungkin dia tidak benar-benar tertarik."
Selama latihan, Haechan merasa semakin tertekan. Setiap kesalahan kecil yang dia buat langsung menjadi bahan ejekan. Doyoung secara terbuka mengkritik gerakan Haechan dengan nada merendahkan.
Doyoung "Kau benar-benar harus berhenti membuat kesalahan ini. Apa kau tidak merasa malu?"
Haechan berusaha tenang "Aku hanya mencoba yang terbaik. Aku akan memperbaiki semuanya."
Haechan mencoba untuk mengabaikan komentar tersebut dan fokus pada latihan, tetapi ejekan terus berlanjut. Setiap kali dia membuat kesalahan, anggota lain tampak semakin senang untuk menambah tekanan.
Renjun menyeringai "Mungkin jika kau tidak bisa mengikuti, kami harus memikirkan kembali posisimu di grup."
Haechan dengan nada sedih "Aku tahu aku belum sempurna, tapi aku benar-benar berusaha keras."
Di sela-sela latihan, Haechan merasa semakin terasing. Anggota lain duduk bersama di sudut studio, berbicara dengan akrab, sementara dia hanya duduk sendirian. Beberapa anggota bahkan membuat lelucon di belakangnya dengan suara cukup keras sehingga Haechan bisa mendengarnya.
Jeno berbicara kepada anggota lain "Aku tidak tahu apa yang mereka lihat di Haechan. Sepertinya dia tidak punya tempat di sini."
Jaemin tertawa "Mungkin dia harus mencari grup lain yang lebih cocok untuknya."
Haechan merasakan hatinya hancur mendengar komentar-komentar tersebut. Dia merasa bahwa setiap usaha yang dia lakukan sia-sia dan bahwa dia benar-benar tidak diterima oleh anggota NCT.
Ketika latihan selesai, Haechan merasa kelelahan dan putus asa. Dia mencoba untuk berbicara dengan beberapa anggota lain, berharap untuk mendapatkan sedikit dukungan atau setidaknya pemahaman. Namun, setiap kali dia mendekati mereka, mereka menghindar atau tidak memberi perhatian.
Haechan "Apakah ada yang bisa aku lakukan untuk memperbaiki situasi ini? Aku benar-benar ingin menjadi bagian dari tim ini."
Taeyong menghindari tatapan Haechan "Kami semua harus fokus pada pekerjaan kita. Mungkin kau perlu lebih banyak berlatih sendiri."
Setelah latihan, Haechan merasa sangat kesepian. Dia mengumpulkan barang-barangnya dengan cepat, mencoba untuk menghindari kontak mata dengan anggota lain. Ketika dia meninggalkan studio, dia merasa tidak ada tempat yang bisa dia sebut sebagai rumah di antara anggota grupnya sendiri.
Di rumah, Haechan duduk di kamarnya, merasa tertekan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dia terus-menerus memikirkan bagaimana cara memperbaiki hubungannya dengan anggota lain, tetapi tidak ada solusi yang jelas di benaknya.
Haechan berbicara pada dirinya sendiri "Apa yang salah dengan aku? Kenapa mereka semua terus-menerus mengabaikanku dan mengejekku?"
Haechan merasa kesepian dan putus asa, tidak tahu kepada siapa dia bisa mengandalkan dukungan. Dia berharap suatu hari nanti semuanya akan membaik dan dia bisa menemukan cara untuk diterima dan dihargai oleh anggota NCT.

KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALAN (Lee Haechan)
Fanfictionmenceritakan menyesalkan member nct terhadap haechan