Kafe kecil di sudut kampus itu udah jadi tempat favorit gua sejak semester pertama. Bukan karena makanannya enak atau kopi susunya yang murah, tapi karena suasananya yang cozy banget. Ada rak buku kayu di pojokan, lampu gantung bergaya vintage, dan aroma kopi yang ngebangkitin semangat di tengah tugas kuliah yang bejibun. Biasanya, gua suka nongkrong di meja yang deket jendela, biar bisa sambil liat pemandangan luar.
Pagi itu, gua lagi nungguin kopi gua sambil scrolling HP. Ada beberapa chat dari temen-temen yang ngajak nongkrong, tapi gua males bales. Lagi pengen sendiri aja. Tiba-tiba, pandangan gua tertuju ke meja di seberang. Di sana ada cewek yang lagi duduk sendirian. Hoodie abu-abu, rambutnya diikat cepol. Gua gak bisa liat mukanya dengan jelas, tapi ada sesuatu dari cara dia duduk dan baca buku yang bikin gua tertarik.
Gua berdiri, bawa tas gua, dan dengan langkah agak ragu, gua dekati meja itu. Gak tau kenapa, tapi ada dorongan kuat yang bilang gua harus kenalan. "Eh, boleh duduk di sini?" Gua nanya sambil nunjuk kursi kosong di depannya.
Dia ngangkat muka, matanya cokelat tua dan keliatan tenang. "Iya, boleh," jawabnya singkat. Dia lalu balik lagi ke bukunya, tapi gua bisa liat ada senyum tipis yang sembunyi di ujung bibirnya.
"Lu sering ke sini?" tanya gua, berusaha cari bahan obrolan.
Dia mengangguk pelan. "Iya, kadang. Kalo lagi pengen baca dengan tenang."
"Oh, gua juga suka di sini. Suasananya enak." Gua berusaha tersenyum, tapi sejujurnya gua mulai grogi. "By the way, nama gua Rangga."
Dia akhirnya nutup bukunya dan ngeliat gua lebih jelas. "Reva," jawabnya sambil mengulurkan tangan.
Dan sejak momen itulah semuanya berubah. Gua ngerasa kayak dapet jackpot, duduk bareng cewek yang gak cuma cantik tapi juga punya vibe yang bikin penasaran. Kita mulai ngobrol tentang buku yang dia baca, film yang dia suka, dan hal-hal kecil yang kadang gua pikir gak penting, tapi bareng Reva, semuanya terasa beda.
Hari-hari berikutnya, gua mulai sering dateng ke kafe itu, berharap bisa ketemu lagi sama Reva. Kadang dia dateng, kadang enggak. Tapi setiap kali dia muncul, rasanya kayak ada sinar baru yang menerangi hidup gua. Gua gak pernah tau sebelumnya, kalo obrolan sederhana di meja kafe bisa bikin gua nungguin senja setiap hari, cuma buat liat senyum kecil dari seorang Reva.
Dan di sinilah cerita gua dimulai-sebuah pertemuan di meja tepi jendela yang pelan-pelan ngebuka babak baru dalam hidup gua. Babak yang penuh dengan pertanyaan, harapan, dan ketakutan. Apakah ini cuma sebatas obrolan singkat, atau ada sesuatu yang lebih di balik semua ini? Gua gak tahu. Tapi satu hal yang pasti, Reva udah jadi bagian dari cerita gua, dan gua gak sabar buat tau akhirnya nanti gimana.
![](https://img.wattpad.com/cover/375877119-288-k421773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Istimewa Bagaikan Senja
Fiksi RemajaRangga, seorang mahasiswa yang biasa aja dan lebih suka hidup tanpa drama, gak pernah nyangka bakal ketemu Reva, cewek sederhana tapi punya pesona unik yang bisa bikin siapa pun terpesona. Ketertarikan mereka dimulai dari pertemuan gak sengaja di ka...