03.momen bersamamu tuan.

18 6 0
                                    

بسم الله الرحمن الرجيم

****
Kini Tea dan Akbar sudah sampai di warung makan. Walaupun tempatnya sederhana, tetapi bagi Tea yang paling penting itu waktu Akbar. "Ayo di makan Tea" ucap Akbar sambil tersenyum.

"G-gue" gagap Tea.

"kenapa tuan putri Alula Teasyahla, ada yang salah? " ucap Akbar, lembut. Tea hanya menggeleng kecil. Sebenarnya dia ingin memberitahu omnya bahwa rasanya kepada omnya itu tak kunjung pudar sampai sekarang.

"Tea, besok om mau berangkat balik kampung. Lo gak papakan Yak? " tanya Akbar dengan suara berat.

"Sebenarnya gue pengen lama-lama di sini tapi apa boleh buat gue banyak kerjaan di sana maaf ya" lanjut akbar sambil menyatukan kedua tangannya agar Tea memaafkannya.

"Gak papa kok, lo berhak milih jalan lo sendiri" jawab Tea.

"Bay the way, lo ingin punya cowok kayak gimana kayak gue ya benarkan moy" ucap Akbar dengan percaya dirinya.

"Gak,gue mau yang bisa dan biasa aja.

" jawab Tea dengan malas mendengar kepercaya dirian omnya.

"Ha?yang bisa dan biasa gimana Mon?" tanya Akbar.

"Iya, bisa ngaji, bisa baca al-Qur'an, bisa sholawat, bisa banyak bahasa, bisa jadiin gue ratu, bisa manjain gue, bisa sopan dan patuh ke keluarga gue, kekeluarganya, dan ke gue, bisa berubah demi Allahnya, biasa murojaah, biasa ngatamin, biasa sedekah, biasa jadi imam sholat, biasa dengan pergaulan,biasa jaga pandangan, biasa nolak pacaran,ya, intinya itu, paham agama tapi gaul lah." ucap Tea. Menjelaskan lelaki seperti apa yang dia mau.

"Watduh, berat Yak klok gitu,hahahaha" ucap Akbar di sertai ketawanya.

"Kenapa? Salah? " tanya Tea.

"Gak salah sih, tapi lo gak ngaca lo kayak apa?" ucap Akbar.

"Senakal-nakalnya gue, gue juga pengen punya pria yang baik, tampan, apalagi alim, sejatinya wanita itu adalah makmum dan pria adalah imam. Imam itu di depan dan makmum di belakang. Jika makmum salah ia masih bisa memperbaiki. Dan hanya makmumnya saja yang batal tidak dengan imamnya, tetapi jika imam yang salah maka makmum juga akan salah dan dua-duanya akan batal. Paham tuan? " ucap Tea dengan menyindir Akbar.

Karna selama ini dia tidak pernah bersikap dewasa,ia tau kalau omnya suka bermain hati wanita. "Iya, iya deh ustadzah Alula Teasyahla, yang cantik, imut, dan pintar" puji Akbar merasa kalah dengan sindiran Tea.

"Aamiin, iya dong lo harus dengerin,pahami dan banyak belajar dari gue yang calon ustadzah ya! " ucap Tea.

****
Alarm Tea berbunyi, dan menunjukkan pukul 05.30.Dari sejak tadi Tea sudah bangun dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. "Lo mau berangkat Moy" ucap Akbar.

"Iya" jawab Tea.

"Yaudah.yok gue anterin ya" ajak Akbar.

"Yaudah ayok" ucap Tea menerima tawaran omnya.

****
Kini Tea dan Akbar sampai di depan sekolah Tea. Banyak siswa, siswi yang heran, kagum dengan kedatangan Tea dan akbar. "Wih liat Tea sama siapa woy, cakep banget gila"

H𝗶𝗷𝗿𝗮𝗵𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴 Q𝘂𝗲𝗲𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang