06.di lamar.

12 3 0
                                    

بسم الله الرحمن الرجيم

****
Hari ini, hari di mana, Rian akan melamar Tea. Rian sudah menyampaikan, niatnya kepada Tea, dan meminta keluarganya agar bisa menyambut keluarganya.

Tea kaget mendengar penuturan Rian, tetapi Akbar meyakinkan dirinya, karna Akbar tau sahabatnya itu tidak pernah bermain cinta seperti dirinya. Ia juga meminta, Tea menyempurnakan, adap, dan auratnya supaya, Tea bisa di terima dengan baik di keluarga Rian. Akbar tau seperti apa keluarga Rian.

Anak itu, memiliki, keluarga sempurna, bahkan keluarganya sat set dan, anti gagal mendidik anak anaknya, karna, Akbar pernah menginap di rumah Rian dan keluarganya, menjadikannya raja, Ayahnya, yang selalu mengajaknya bermain, Ibunya yang selalu ramah, dan Adik serta Abangnya menganggapnya seperti saudara.

Akbar rasa Tea beruntung mendapatkan Rian dan keluarganya, kini ia harus benar-benar melepaskan Tea. "Bersiaplah, yak, Rian bentar lagi datang!" pinta Akbar.

"Iya, tapi aku masih takut, " kata Tea.

"Gak papa, ada kakak disini" ucap Akbar,mencoba menata anak gadis itu.

Setelah berselang 30 menit, akhirnya keluarga Rian datang kerumah Tea,mereka duduk di sofa ruang tamu, di sana ada keluarganya, dan keluarga Rian. Tea gemetar, tetapi Akbar menggenggam tangannya.

"Assalamu'alaikum wr wb" ucap Ayahnya Rian membuka percakapan.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh" jawab keluarga Tea.

"Saya, Dipta Pratama, sebagai Ayah dari Samudra Andrian Pratama, ingin menyampaikan niat bagus kami, kepada putri anda yang bernama Alula Teasyahla, untuk menjadikannya pendamping putra saya Rian, apakah niat kami di terima?" ungkap Dipta ayahnya Rian.

"Saya dan istri saya menyetujuinya,tetapi saya serahkan jawaban ini kepada putri saya" ungkap Bapak Tea.

"Tea mau" ucap Tea yang membuat seisi ruangan itu lega terutama Rian yang sedari tadi mencekal erat tangan Abangnya.

"Alhamdulillah kalau begitu, karna, nak, Tea masih sekolah jadi bertunangan terlebih dahulu ya" ucap Dipta.

"Loh" sahut Rian.

"Apa, jangan terburu-buru, yan, izinkan calonmu untuk mencari ilmu terlebih dahulu, jangan egois kamu" tegur Dipta.

"Apa sih orang Rian bilang, loh kok di minum terus es nya Dek"ungkapnya tertuju kepada sang Adik yang terus meminum jamuan dari keluarga Tea. Bapak Tea tersenyum mendengar ucapan calon mantunya.

" ngeles aja kamu"ucap Dipta.

"Aku tidak perduli,siapa masa lalumu,seperti apa cintamu kepadanya dulu,yang aku perdulikan sekarang,kamu menjadi milikku Alula Teasyahla"batin Rian.

"Gak papa di minum aja, ayo jajan nya juga di makan nak, " kata Ibunya Tea.

"Mas Rian lucu juga ya, " bisik Tea ke Akbar.

"Yan, lo di bilang lucu nih sama calon lo" tutur Akbar ke Rian dengan mengeraskan suaranya sampai didengar seisi ruangan. Rian tersenyum mendengar penuturan Akbar,Tea malu, ia kesal kepada Akbar mengapa ia membocorkannya, Tea menatap Akbar dengan tatapan tajam, sedangkan yang ia tatap malah biasa saja.

"Jadi kapan tukaran cincinnya? " tanya Akbar.

"Sekarang aja gimana Bar? "Tutur Rian.

" gue hajar lo sekarang mau yan?, kapan gitu kek ngebet banget lo, kalo sekarang boleh sih tapi gak jadi makan-makan dong"ucap Akbar.

"Tau nih orang ngebet banget lama-lama gue sleding juga lo"cetus Raska abangnya.

" iya-iya, lagian gue yang tunangan kok kalian yang sewot sih"gerutu Rian.

"Karepmu" cemooh Raska dan Akbar.

"Besok sore aja yan," ucap Ayahnya. Tea tak paham mengapa keluarga Rian dingin banget, bahkan ngomong aja setengah and singkat, apakah ia akan terbiasa dan paham nantinya.

Setelah itu mereka pamit untuk pulang dan mereka akan kembali datang besok sore hari untuk bertukeran cincin. Tea masuk kedalam kamarnya,ia melihat Akbar yang melewati depan kamarnya itu. "Kak," pangilnya.

"Apa? " tanya Akbar.

"Lo tau gak ukuran jarinya Mas Rian? " tutur Tea.

"Udah tenang serahin sama gue" ucap Akbar membuat Tea lega.

"Tapi ada syarat"tutur Akbar.

"Lo harus bantuin gue deketin Reva temen lo ok!

"Ungkapnya.ha? Akbar suka Reva yang bener aja bagus dong.

" sip"ucap Tea.

Tea meletakan badannya ke atas ranjang empuknya dan tertidur pulas.

****
Di sore hari keluarga Akbar datang dengan membawa hantaran bersama orang-orang yang Tea tak mengenalinya. Setelah itu bagian ceramah menyampaikan bahwa lamaran mereka di terima.

Dan barulah pertukaran cincin. Tea di pasangkan cincin oleh Rian di jari manisnya sebelah kiri, begitupun Tea memakaikan nya di jari manis tangan kiri juga. Mereka berfoto-foto bersama keluarga sahabat dan foto berdua.

Acara sudah selesai Tea sekarang menjadi tunangan Rian. Itu artinya Ia harus mau di atur oleh Rian.













Cieeee..... Yang tunangan uhuy. Langeng terus deh.
Jangan lupa vote ya semua.

H𝗶𝗷𝗿𝗮𝗵𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴 Q𝘂𝗲𝗲𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang