Birthday Cake

137 15 29
                                    

Terinspirasi dari suatu kisah nyata 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terinspirasi dari suatu kisah nyata 😊

Happy reading 💖




Leo (15) yang masih mengenakan seragam sekolah, memasuki sebuah toko kue, dan melihat-lihat beberapa macam kue ulang tahun yang dipajang didalam etalase.

"Berapa harga untuk kue ulang tahun?" tanya Leo pada penjaga toko. Setelah penjaga toko menyebutkan harga, Leo merasa kalau harganya terlalu mahal.

"Apa nggak ada yang lebih murah, kak?" tanya Leo lagi. Lalu penjaga toko merekomendasikan kue ulang tahun lainnya dengan harga termurah. Tapi tetap saja, bagi Leo harganya masih terlalu mahal.

Kemudian, pandangan Leo teralihkan pada satu loyang kue dengan tampilan yang jauh lebih sederhana. Melihat tampilannya, Leo yakin kalau harganya pasti lebih murah.

"Kalau yang itu berapa, kak?" Leo menunjuk kearah kue itu. Ternyata benar. Leo tersenyum saat penjaga toko menyebutkan harganya, karena bagi Leo, harganya sudah terjangkau.

Pertama, saat ini Leo nggak ada duit. Kedua, ulang tahun Zayyan masih beberapa hari lagi, jadi kalaupun Leo ada duit, buat apa beli sekarang?!

Leo merasa lega, ia punya waktu untuk mengumpulkan uang untuk membeli kue yang murah itu.

"Terima kasih, kak," dengan sopan, Leo pamit kepada si penjaga toko.



Keesokan harinya, Leo mulai mengumpulkan sebagian uang jajannya. Ya, uang jajannya yang sudah pas-pasan itu, masih dikurangi juga untuk sebagian ditabung, untuk menyenangkan hati Zayyan di hari ulang tahunnya nanti.

Dan itu berlangsung sudah tiga hari. Dan dihari ketiga itu, Zayyan yang merupakan teman sebangku Leo, mulai menyadari kalau Leo mulai jarang nongkrong di kantin.

"Leo, nggak mau ke kantin lagi?" tanya Zayyan. Leo hanya menggeleng.

Zayyan yang duduk disamping Leo, hanya menghela napas. "Yaudah. Kalau gitu, aku juga disini aja deh."

"Oiya," Zayyan teringat sesuatu, lalu mengeluarkan sekotak bekal dari dalam tas nya. "Ini, Leo. Bekalku buat kamu aja."

"Thank you," kata Leo sambil tersenyum, lalu menikmati bekal makanan milik Zayyan yang berisi kimbab isi daging.

"Zayyan, aku jadi nggak enak nih sama kamu. Dari kemaren, aku makan bekalmu terus."

"Santai aja. Lagipula, aku bosan makan bekal buatan mama. Aku lebih suka makanan di kantin."

"Terus, kenapa sekarang nggak ke kantin?"

"Bosen juga."

"Karena nggak ada aku disana, ya? Makanya kamu bosen?" Leo nyengir.

Bias Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang