Kalau ada salah dalam penulisan atau penggunaan kata kalian bisa tandai dengan komentar, ya.
Happy reading!
•••••
Sesuai dengan perkataan Noah siang tadi, setelah pulang sekolah Renata ikut pergi ke kediaman pemuda itu. Sebenarnya Renata terpaksa mengikuti perkataan Noah, demi menyelamatkan ikat rambut kesayangannya. Kini motor milik Noah berhenti di depan sebuah rumah yang tidak dapat dikatakan kecil. Akan tetapi, keduanya belum juga masuk ke dalam bangunan itu setelah turun dari atas motor.
Renata mengerutkan dahinya seraya menatap Noah heran. Pasalnya, pemuda itu malah terdiam dengan tatapan lurus ke arah bangunan di hadapan mereka, bukannya mengajak Renata untuk masuk.
"Ini rumah lo bukan, sih?" tanya Renata.
Noah berdehem sejenak. "Iya, ayo masuk," ajak Noah.
Tingkah Noah mengundang tatapan aneh dari Renata. "Dasar aneh."
Beruntung pemuda itu tidak mendengar karena sudah berjalan lebih dulu. Akhirnya, Renata juga ikut berjalan di belakang Noah. Mereka melewati dua mobil yang berjejer rapi. Salah satu dari dua mobil itu seolah menjadi objek yang menakutkan bagi Noah sejak tadi.
"Noah pulang," ujar Noah saat mereka memasuki rumah itu.
Di belakang sana, Renata menahan tawanya setelah mendengar ucapan Noah. Renata tebak, Noah adalah tipe 'anak mama' jika sudah di rumah.
Saat masuk ke dalam rumah, Renata sudah disuguhkan dengan ruang tamu yang kebetulan sekali sedang diisi oleh tamu juga. Ada tiga orang perempuan yang satu di antaranya sekitar sepantaran dirinya. Ketiganya menatap ke arah Noah dan Renata, membuat Renata yang tadinya merasa biasa aja mendadak gugup tidak jelas.
"Eh, anak Mommy udah pulang?"
"Iya, Mom," jawab Noah.
Noah menyalami sang ibu, begitupun dengan Renata yang kini tersenyum canggung. Ternyata eksistensi Renata mengundang atensi mereka yang ada di sana.
"Kamu bawa siapa?" tanya Teresa kepada Noah, seraya menatap Renata.
Renata yang ditatap seperti itu pun berusaha tersenyum dengan ramah. Beruntung Teresa juga membalas senyumannya. Gadis Aries itu tersentak kecil saat Noah merengkuh pinggangnya dengan tiba-tiba. Setelahnya, Renata ditarik perlahan agar berdiri sejajar dengan Noah.
"Ini Renata, Mom. Pacar aku."
Dengan reflek yang bagus, Renata menolehkan kepalanya cepat ke arah Noah. Sepasang obsidiannya membelalak terkejut juga bingung.
"P-pacar?" bisik Renata kepada Noah. Setelahnya, gadis itu kembali menatap Teresa dengan senyum canggungnya.
"Loh, kamu punya pacar secantik ini kok nggak bilang Mommy sih," ujar Teresa.
"Bukan nggak, Mom. Emang belum aja," elak Noah.
Teresa langsung mendekat ke arah Renata setelah tahu gadis yang dibawa oleh Noah adalah kekasih putranya itu.
"Ya ampun, kamu cantik banget. Tadi namanya siapa sayang?" tanya Teresa, antusias.
"Renata Tante..."
Karena tidak tahan gemas, Teresa kelepasan mencubit pipi Renata. "Kamu kok gemesin banget."
Renata merasa terkejut dengan perubahan sikap Teresa. Ia melirik ke arah Noah yang juga sedang menatapnya seraya tersenyum. Renata tahu ada maksud lain dari senyuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPAT SERANGKAI [NoRen, MarkMin, YukHae, JiChen Story]
Ficção AdolescenteSetiap tempat pasti punya ciri khas yang identik dengan tempat itu sendiri. Sama seperti SMA Neo City, salah satu SMA swasta yang populer di Jakarta. Mungkin sekolah itu sudah populer karena alumninya banyak yang diterima di universitas favorit di d...