Part 2

253 13 1
                                    

Heeseung dan Sunghoon akhirnya menikah. Tapi wajah mereka tiada seri ketika di acara pernikahannya. Tapi dipaksa untuk 'senyum' oleh ibu bapa mereka. Kedua pasangan yang dipaksa untuk menikah itu harus menurut apa yang diperintahkan oleh ortunya sendiri.

Setelah acara menikah selesai,Sunghoon terus membawa Heeseung pulang ke apartemen nya. Dia tidak mahu menginap di hotel atas saran bundanya. "Yang bener saja bawa Heeseung ke apartemen? Seharusnya kamu menginap dihotel saja" ujar Mina.

Sunghoon menatap bundanya sekilas "gak usah bu. My life not yours" ujarnya lalu memecut laju mobilnya. Heeseung ngerasa terkena serangan jantung saja. "t-tolong bawa dengan pelan s- sunghoon" ujar Heeseung pelan.

Sunghoon seakan mendengar suara Heeseung dia terus membawa mobilnya dengan had laju yang biasa. "Maaf. Aku terbawa emosi" balas sunghoon singkat.

Sesampai di apartemen sunghoon,Heeseung membawa kopernya masuk ke dalam apartemen mewah itu. "cantik banget apartnya" monolog heeseung sambil meliat seisi ruangan itu.

"L-lu punya kamar lain gak?" Tanya heeseung pada sunghoon. "Ada tapi kamar kembar ku. Lu bisa pake sini ikut gue" ujar sunghoon lalu heeseung mengekorinya dari belakang.

Sunghoon membuka pintu itu dan turn on suis lampunya. Meliat ruang kamar itu seperti kamar cewek tapi tidak terlalu menyakitkan mata. "Kembar lu cewe?" Tanya Heeseung ke Sunghoon.

Sunghoon mengangguk "Iya dia cewek...tapi sudah meninggal 4 tahun yang lalu karna punya kanker otak" ujar sunghoon sambil meliat foto kembarnya itu di atas meja belajar.

Heeseung meliat fotonya itu. Foto sunghoon bersama kembarnya ketika berpiknik bersama tanpa kedua orang tuanya. "Andai saja gue bisa puter masa lalu...gua gak bakal hilang dia" ujar Sunghoon lalu mengambil foto itu.

Heeseung berasa sedih ingin dia memeluk tubuh orang itu tapi dia takut. "Lu harus k-kuat" ujarnya lalu dengan rasa yakin ia memeluk tubuh sunghoon yang hampir menitis air matanya.

Sunghoon kaget karena heeseung memeluk tubuhnya itu. Sudah lama ia tidka merasakan orang memeluk dirinya seerat ini. "T-terima kasih" balas sunghoon.

"Kalo lu gak keberatan gue Pengan cerita tentang diri gue" cicit Sunghoon sambil menduduki dirinya di kasut kembarnya itu.

"B-bisa Hoon" balas Heeseung.

Flashback about Sunghoon past life.

Sunghoon mempunyai kembar perempuan yang bernama Sohyun. Dimana saja mereka pergi harus bersama. Tetapi tidak bakal selamanya kerana bunda dan ayah selalu membandingkan Sohyun dengan Sunghoon.

Bunda dan ayah menyayangi Sunghoon lebih dari Sohyun. Seharusnya Sohyun juga harus disayangi oleh ortunya. Sohyun ingin kasih sayang dari orang tuanya tetapi ia tahu ia tidak akan mendapatkannya.

Sohyun seperti anak yang tidak wujud. Bunda dan ayah memperlakukan dirinya seperti bibik tapi disebalik ya mendera Sohyun jika Sohyun melakukan sesuatu yang boleh melibat Sunghoon.

Sampai satu hari. Sunghoon datang kerumah untuk berjumpa dengan kembarnya itu. Dia hubungi Sohyun untuk mengajak tinggal bersama di apartemennya.

Waktu itu bundanya ada. Bunda meliat Sunghoon membawa koper Sohyun. Lalu ia bertanya "Loh? Kamu mau bawa dia kemana sayang?". Sunghoon hanya menatap bunda males. Dia tahu apa yang bunda sama ayahnya lakuin pada kembarnya itu. "Gak usah ambil peduli tentang dia. Hanya aku saja yang ambil peduli sama saudari ku. Ayo Sohyun" ujar Sunghoon sambil menarik tangan Sohyun.

Tanpa pamit ke bunda Sunghoon terus meninggalkan rumah itu dan menuju ke apartemennya. "Okeh sudah sampe" ucap Sunghoon.

Sohyun menatap abangnya "Terima kasih bang. Karna udah ada buat gue" ucap Sohyun sambil memeluk tubuh Sunghoon dengan erat. "Sama-sama. Kita bisa luang waktu bersama tanpa mereka. Lu bisa bahagia sampe tiba waktu lu pergi" ucap Sunghoon sambil mengelus kepala adiknya itu.

Sunghoon menjaga Sohyun dengan baik dan melayani Sohyun kerana dia tidak mendapat kasih sayang dari orang tuanya itu. "Bang? Apa rasanya dapet kasih sayang dari mereka? Are you feel happy?" Tanya adiknya itu.

Sunghoon menatap langit. Sekarang mereka lagi piknik. "Gak seru. Karna mereka gak kasi kasih sayang sama rata dengan lu. Gue pikir mereka bakal menjaga lu ketika gue tiada. Malah gak. Gue ngerasa mereka bukan lah ortu yang layak bagi kita berdua. Gue ingin keluarga bahagia. Gue pengen lu bahagia. Tapi dunia gak adil yun. Akan tetapi lu harus tahu bahawa gue sayang lu lebih dari mereka. Hanya lu tau keadaan gue dan gue tau keadaan lu bahkan penyakit lu itu juga dateng dari mereka" ujar Sunghoon lalu menatap wajah adiknya.

"Makasih.. tapi bisa gak lu bikin janji sama gue?"  tanya Sohyun padanya. Sunghoon mengangguk "Tolong sayangi bakal istrimu ketika kamu sudah bernikah dengannya. Tolong cintai dia dan sayangi dirinya seperti lu sayang diri gue yang udah sekarat ini. Tapi gue tetap liat lu bahagia dari atas sana. Gue harap lu bisa. Gue yakin lu boleh" ujar Sohyun dengan senyum yang lebar.

Itu merupakan senyuman yang terakhir diukirkan oleh Sohyun. Sunghoon tidak menyangka kembarnya bakal pergi secepat ini. Kedua pasangan itu tidak tahu bahawa anak perempuan nya sudah meninggal.
Sunghoon sedih dengan kehilangan adeknya itu. Tetapi tidak dengan mereka.

Mereka bertiga di pemakaman Sohyun "Dia bakal tenang disana. Sekarang kamu bisa bahagia disini Hoon ah. Kami sentiasa ada dengan mu karna kamu anak kami berdua" ujar Bunda dan Ayahnya.

Sunghoon mendengar kan itu saja sudah muak. Dia ingin keluarga lengkap. Bukan nya keluarga yang terus menerus membenci kembarnya dan mendera kembarnya sehingga anak itu menderita dengan kanker otak karna ulah mereka sendiri.

Sunghoon menjawab "Hanya Sohyun saja yang tau kebahagiaan ku. Bukan kalian" ujarnya lalu pergi dari sana. Di dalam mobil Sunghoon punya tangisan pecah. Rasa sakit dihatinya semakin membuar. Dia sangat benci bunda dan ayahnya kerana mereka Sohyun sudah meninggalkan dirinya selamanya.

"Maafkan aku. Tolong tenang disana ku mohon" isaknya sambil menatap foto adiknya itu. "Semoga mereka menyesal..atas perbuatan mereka terhadap diri mu Sohyun ku"

3 years later....

Sunghoon sudah punya pacar iaitu namanya wonyoung. Cewe itu merupakan sama universiti dengan dirinya cuma beda subjek saja. Dia ngambil bahagian business kalo Wonyoung ngambil bahagian fashion.

Jadi Wonyoung mengajak Sunghoon untuk berjumpa tetapi bundanya ingin ikut. Dia ingin tahu sikap wonyoung seperti apa.

Waktu ketemu dengan gadis itu bundanya menatap tidak suka. Wonyoung itu merupakan anak temen baik nya dulu. Jadi dia gak suka sama Wonyoung. Padahal mama Wonyoung  itu baik loh. Hanya bunda Sunghoon itu yang suka bikin mama Wonyoung ini salah dan suka fitnah dia.

Kini mereka sudah pulang ke rumah. "Gak usah nikah sama dia. Bunda punya pilihan yang bagus buat kamu" ujar bundanya itu. Sunghoon menatap wajah bundanya itu. "Apa-apaan sih bu? Bisa gak jangan lakuin hal yang aku gak suka!?". Sunghoon marah tersangat lah marah dengan bundanya itu.

"Bunda ingin kamu putus sama dia! Dia bukan lah orang yang layak menjadi istrimu!Bahkan bunda akan kahwini kamu sama temen bunda!" Ujarnya. Sunghoon semakin muak dengan bundanya. "KENAPA BUNDA BIKIN AKU KAYAK GINI?! MY LIFE NEVER BE HAPPY BECAUSE OF YOU!"  Teriak  lalu keluar dari rumah bundanya itu. Dari sini dia membenci kedua orang tuanya kerana terlalu mengontrol dirinya sedari kecil sehingga ya dewasa.

TBH

Scars [ HOONSEUNG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang