Kedua Mak itu sudah pergi dari kediaman apartemen mereka. Kini pasangan suami istri sedang bertatap untuk mengomong tentang hal yang ingin disampai oleh sang suami. Si istri hanya mendengar tapi setelah ia mendengar omongan dari suaminya membuat hati dia bertambah kecewa.
"B-bunda lu bikin kita berdua kayak gini? Yang bener aja Hoon?" tanya si isteri. Sunghoon memgangguk lalu minum kopinya. "Ya. Jadi gue pikir masak-masak kita bakal pindah ke Amerika next week. Tapi sebelum itu kita tuker telepon baru also new SIM-card. Jadi gampang mereka gak bisa hubungi kita lagi" ujar sang suami.
Heeseung mengerti sekarang, Sunghoon ingin membawa dirinya jauh dari kedua orang tuanya. Sunghoon ingin menjauh dari mereka karena mereka malapetaka bagi Sunghoon. Bayangin ortunya udah bikin kembarnya meninggal. Sudah tentu dia marah tapi ortunya gak peduli sama sekali.
"Masih marah sama gue? Masih benci sama gue hm?" Tanya Sunghoon. Reaksi sang istri terus berubah lalu memandang ke arah lain. "I-iya. masih" ucapnya terbata-bata. Jujur saja heeseung masih marah karena hal semalam.
"Maafin gue yah? Ini salah bunda gue. Gue gatau dia bakal bikin kita jadi kayak gini. Sampe kita berdua dilandakan dengan aura yang mencengkam sehingga gak berkata-kata lagi" ujar suaminya. Heeseung tidak tahu mau ngomong apa lagi. Intinya badannya masih saja sakit. Mana tidaknya? Sunghoon memasuk miliknya itu terlalu kasar. Dia merasakan terkena trauma medusa.
"Sakit. Aku gak bisa jalan. Semua salah kamu. Kamu bikin aku sakit sampe gini" ucap sang istri. Sunghoon mendengar itu saja berasa speechless. Istrinya bahasakan dirinya "aku" bukan gue. Itu tandanya memang dia sangat marah. Ya sunghoon berasa bersalah. "Maafkan aku ya seungie. Aku tau aku salah. Kita coba perbaiki hubungan kita kembali. Pasti kamu trauma banget ya? Sampe wajah aku saja kamu gak mau pandang" kata Sunghoon.
Heeseung tidak memandangi wajah Sunghoon soalnya dia masih benci dan marah. Karena suaminya tuh buat keperawanan dia sudah hilang. "I'm sorry again sayang. Aku janji gak bikin kamu kayak gini lagi ya?" Tutur sang suami sambil memegang tangan sang istri dengan lembut. Pada akhirnya heeseung menangis. Dengan cepat sunghoon menenangkan dirinya.
"Shuh shuh maafkan aku ya sayang. Maafkan suami mu ini telah bikin kami derita" katanya sambil memeluk tubuh kecil heeseung. Emosi heeseung terganggu. Dia berasa marah,kecewa,sedih karena ulah mak mertua bikin dia sakit. Sakit yang sangat dalem. Dia ingin saja menghilang.
"A-aku benci bunda sama mama hiks. Mereka gak sayang sama kita. Mereka bikin kita menderita hiks. Aku gak mau anak. Aku mau capai cita cita ku dulu Hoon ah. Kalo aku hamil gimana?" Tangisan heeseung pecah. Seakan dia ingin menggila saja.
"Shuh shuh sudah sudah kalo lu hamil...tolong jangan gugurin bayi itu..aku mohon. Karena itu adalah anugerah dari Tuhan. Tolong ya sayang? Jangan lakuin itu. Kita besarkan anak kita dengan cara kita sendiri. Bukan cara orang tua kita ya. Kalo kamu gak bersedia kita coba dulu. I'm always with you" ucap sang suami. Heeseung menangis dipelukan sunghoon. Sejujurnya dia takut kalo dia hamil. Karena cita-cita dia saja gak tercapai lagi.
"Aku gak bisa jadi ibu dari anak kita hoon. Aku gak bersedia." Isak sang istri. Sunghoon mengusap lembut pipi milik heeseung. " I told you right? We try our best to being a good parents. Aku juga gak bersedia jadi ayah. Terlalu awal bagi aku. Tapi kita cuba dulu ya? Kalo kamu gak hamil selamat deh. Tapi kalo kamu hamil. Please we need keep this baby. We need to treat the baby well then our past life sayang. Promise with me ya? Jangan gugurin cahaya mata kita" balas sunghoon.
Heeseung bingung dengan dirinya. Tapi dia berharap dia tidak hamil. Tidak lama kemudian setelah lamanya ia mennagis akhirnya dia tertidur. Sunghoon membawa dia kekamar miliknya. Sunghoon ingin menjaga sang istri.
"Goodnight istriku. I'm sorry for everything. But i already accept you to be mine. I will be the best husband for you" ucapnya sambil mengecup bibir manis itu.
_
One week later.
Sang bunda menghubungi anaknya itu tapi tidak dapat. "Kemana sih Sunghoon sama Heeseung?". "Emang kenapa sayang? Mereka pasti lagi sibuk" ujar sang ayah.
"Tapi yang bener aja sih sibuk sampe gak angkat telepon aku mas? Aku kangen soalnya" ujarnya. Suaminya gak peduli sama sekali. At least his child be happy.
Disini sang mama hubungi anaknya juga tapi tidak dapat "kamu menghilang kemana sih heeseung? Kita khawatir" ucapnya . "Mana yah heeseung sama sunghoon pergi? Kenapa gak kabarin kita sama sekali" ucap tuan lee. Istrinya bingung. Mereka pergi ke apartemen sunghoon tetapi kosong. Jiran mereka ngomong kalau mereka pindah. Tapi tak tau pindah kemana.
-
"Huek huek" heeseung memuntah kan sesuatu setelah mereka sampai di Amerika. Tetapi itu bukan lah muntah biasa padahal itu muntah bening putih.
"Ayo muntah lagi" ucap sunghoon. Heeseung mengeleng. "Gak udah okeh" balasnya. Tapi sunghoon tau istrinya tidak baik saja. Mukanya sangat pucat,dia tau istrinya sakit sekarang.
"Kita pergi ke rumah sakit aja ya sayang? Wajah kamu pucat banget" ujarnya sambil menekup pipi gembul milik heeseung. "Ih aku baik baik aja kok!" malah protes. Itu membuat sunghoon terkekeh.
Mereka memasuki barang ke dalam mobil yang dipandu oleh yeonjun. Yeonjun yang bakal membawa mereka ke rumah baru. "yeon. lu bawa kita ke rumah sakit dulu bisa gak?"
Yeonjun meliat Sunghoon dari belakang melalui cermin kaca itu. "Istri lu sakit?" Tanya yeonjun lalu sunghoon mengangguk. "gue bawa lu ke rumah sakit milik istri gue saja. dibayar gratis ini mah"
Yeonjun pandu mobil itu sampe ke rumah sakit milik istrinya. Jadi yeonjun memberitahu kepada isterinya bahawa temennya punya istri lagi sakit. Sunghoon mencerita kalo istrinya tu muntah bening putih dan nafsu makannya berubah berubah semenjak dia bertolak ke Amerika.
"Hmm coba heeseung baring di kasur ini. Aku mau check up" ujar istri yeonjun yang bernama yeji. Yeji pun memeriksa keadaan heeseung. Dengan membuka sedikit perut heeseung. "Eoh? Itu apa?" Tanya heeseung. Yeji terkekeh karena itu bayi yang ada di dalem perut heeseung.
"Eh bentar...LOH ADA DUA?" yeji kaget. "Ternyata bayi kamu kembar loh sunghoon" ujar yeonjun sambil melihat monitor itu.
"Hah? KEMBAR?!?" teriak sepasang suami istri itu. "Ya kembar- eh...astaga Yeon..bukan dua tapi tiga" ucap yeji sambil melihat monitor itu.
"Liat tuh hee. Jadi ada tiga janin kecil di situ. Itu menandakan kamu bakal ada bayi kembar tiga loh. Jadi aku sarankan kamu jangan lakuin kerja yang berat. Kalo ya pun minta ke suami kamu aja. And pemakanan juga kamu harus jaga dan kerap minum susu hamil. Kamu bisa beli jenama yang ini ya" ujar yeji sambil menunjuk paket susu itu.
"Aku print yah hasil usg ini. Biar kalian tau bahawa kalian bakal ada anak kembar 3" ucap yeonjun. "Kiranya jake dengan gue bakal dapet bayi kembar??" Tanya yeonjun.
Sunghoon mengangguk "iya.." yeonjun tertawa "gue gak kayak benih lu sebanyak itu ya?" mendengarkan hal itu heeseung terus mengetuk kepala nya.
"Diem deh. berisik!" nah si ibu hamil sudah marah. "Ampun deh ibu yang lagi hamil anak tiga" kata yeonjun sambil bercanda.
"Sayang? Tolong ya jangan lakuin itu lagi. Gue gak kasi lu jatah lagi" ancam yeji. "AMPUN YANG!" teriak yeonjun.
Tbh
wahh gimana sayang sayang ku..?? aku udah up nihhh :3 tapi aku mau minta saran dehh siapa yang bakal jadi kembar 3 bagi pasangan hoonseung ini🥺 pls bantu akuu :(
![](https://img.wattpad.com/cover/375904395-288-k102121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scars [ HOONSEUNG ]
Fiksi Penggemar[ HIATUS SEMENTARA ] Dimana Heeseung dipaksa oleh ortunya untuk menikah sama pemuda yang bekerja sebagai CEO termuda di Seoul. baginya kehidupannya cukup menderita. - Sunghoon membenci ortunya karna mereka telah mendera kembarnya sampe dia hembus na...