Sunghoon sedikit berasa tenang ketika Heeseung bikin kopi latte yang panas untuknya. "Makasih seung" balas Sunghoon lalu menerima kopi dari tangan Heeseung.
"Sama-sama hoon" ucapnya lalu duduk dihadapan suaminya itu. "G-gue tidak menyangka kehidupan lu seperti ini .." gagap Heeseung sambil memegang erat gelas air putihnya itu. Sunghoon menatap wajah Heeseung yang ingin menangis. Seakan dia ingin meluahkan perasaan yang ia pendem selama ia hidup.
"Kenapa? Lu berasa kasihan dengan kehidupan gue? Atau.. kehidupan lu juga hampir mirip dengan gue?" Kata Sunghoon membuat heeseung punya tangisan pecah. Kehidupannya cukup menderita. Ingin saja ia mati.
"Jika gue tanya..lu ngerasa jijik sama gue atau enggak?" Tanya heeseung seengukkan. "Gak. Coba kasi tahu kenapa?" Tanya Sunghoon.
"G-gue seorang intersex...kalo lu gak tau yang gue punya dua kelamin" ucap heeseung sambil menunduk. "Gue pikir gue jadi lelaki yang ku ingin kan tapi...ini semua salah mama gue"
Flashback 2 years later
Dimana waktu itu Heeseung terkena demam panas karna musim orang sakit. Itu membuatkan mama dan juga papanya khawatir dengan dirinya. Jadi mereka membawa heeseung ke rumah sakit untuk dirawat disana.
Ketika itu Heeseung tidak sadarkan diri kerana demamnya sangat tinggi. Kemungkinan heeseung bakal baik dua hari kedepan. Tetapi.... mamanya mengambil keputusan untuk membuang kelamin lelakinya waktu ia berusia 16 tahun.
"Puan yakin? Ini akan memberi efek kepada anak anda" ujar dokter itu. Mamanya tidak peduli "Lakuin aja. Kalo hal itu saya bisa mengatasinya. Janji anak saya selamat dari operasi itu" balasnya.
Keesokan harinya,nurser memberi heeseung obat demam. Tetapi itu bukan lah obat demam melainkan itu obat tidur yang memberi efek yang sangat kuat.
Doctor melakukan operasi terhadap Heeseung sehingga 2 jam lamanya. Akhirnya selesai,jadi heeseung akan menginap di rumah sakit selama seminggu.
Heeseung sadar dari operasinya 3 hari yang lalu. Dan ia dapat rasakan dirinya aneh. Dimana ia merasa kelamin lelakinya tiada. Itu membuat diri heeseung menangis. Dia berasa mama dan papanya egois kerana telah melukakan anaknya sendiri.
2 jam kemudian nurse membawa makan tengah hari untuknya. Tetapi sama sekali dia tidak menyentuh walaupun nurse menyuruh dia makan. "Adek harus makan yah. Ntar mama dan papa kamu akan sampai"
"Gua gak peduli sama sekali" ujarnya lalu kembali tidur dengan tenang. Ketika mama dan papanya sampe nurse beri tahu kepada mereka bahawa heeseung tidak makan. Padahal dia baru bangun dan harus makan tapi dia tidak mau.
"Ayo sayang bangun makan dulu yuk. Ntar bisa pulang ke rumah" ucap papanya itu. Heeseung tidak ingin suara itu. Suara yang telah bikin hati ya nyesek. Heeseung tetap berdiam. Dia tidak mau makan. Nafsunya hilang segitu aja.
"Heeseung. Gak usah jadi kayak gini. Mama lakuin ini kebaikan untuk dirimu. Tolong makan ya? Atau kamu mau pulang saja?" Tanya mamanya. Mau tak mau heeseung memilih pulang untuk mengurung dirinya itu.
Setelah pulang ke rumah ia terus memasuki kamarnya. Dia menangis sepuas-puasnya. Dia berasa sakit. Dia pikir kalo dia duduk dirumah sakit demamnya bakal sembuh tetapi tidak. Sakit yang ia rasa ketika ia tahu mamanya bikin dirinya menjadi cewe sepenuhnya walaupun fisiknya lelaki. Itu membuat heeseung membenci dirinya.
Hampir seminggu heeseung mengurung diri akhirnya dia keluar. Untuk mengambil air kerana kehausan. Pabila mama liat dirinya yang sudah kusut itu. Dia langsung memanggil anaknya itu. "Heeseung! Kamu kenapa? Sampe gak mau makan bahkan gak mau keluar kamar?" Ujar mamanya itu.
Heeseung seakan tuli. Dia tidak mendengarkan apa yang mamanya ngomong. Dia terus ngambil kunci motosikalnya dan keluar. Untuk membeli barang peribadinya. "LEE HEESEUNG MAU KEMANA KAMU" teriak Puan Lee itu.
Barang itu? Ya heeseung beli kerana ia sudah dateng bulan sewaktu belum keluar dari kamar. Jadi ia membeli barang kebutuhannya. "Tuan beli untuk siapa?" Tanya orang kaunter itu. "Haha untuk kakak ku. Sekalian coklat dan manisan ini ya" ucap Heeseung.
Sekalian dia singgah ke warung favoritnya. Dia membeli tteobokki sama dengan air favoritnya itu dan dia langsung pulang.
Ketika dia pulang langsung dia kena marah sama mamanya itu. "Kamu tuh mama ngomong tuh denger lah!" Marah mamanya . Heeseung gak peduli dia hanya masukin aiskrim ke dalam peti. Lalu dia masuk ke kamarnya dengan katung barang peribadinya dan juga snack.Heeseung mengurung dirinya lagi ditemani oleh snack dan juga melayani cerita sedih. Baginya ia suka menangis kerana menangis bikin dia ingin seneng. Kerana hati ya terlalu sakit jika dia meluangkan waktu bersama keluarganya itu.
"Njir kenapa lah perut gue sakit banget..." katanya sambil memegang perutnya. Jadi ia mengambil coklat laku memakannya. "hm..feel better..gue rasa harus taruh hot pack di perut gue".
Sejak itu,heeseung tidak ngomong sama keluarganya lagi. Kalo mereka tanya heeseung akan berkata ya atau tidak.
-
"Sorry cerita lu bikin hati gue sesak" ujar Sunghoon lalu memeluk tubuh kecil itu. Kini mereka duduk di sofa. Sunghoon merasakan ia harus terima kehadiran Heeseung. Tapi sukar...dia hanya menganggap heeseung sebagai temen. Sama juga seperti heeseung.
"G-gak papa haha gue oke aja..tapi ngerasa sakit pabila gue tahu" ujarnya lalu mengelap airmatanya. Sunghoon ngerti apa yang heeseung rasakan. "Sudah kita kembali ke kamar masing masing dan tidur." Ucap sunghoon. Mereka pun kembali ke kamar dan mengisi tenaga untuk besok.
Tbh
KAMU SEDANG MEMBACA
Scars [ HOONSEUNG ]
Hayran KurguDimana Heeseung dipaksa oleh ortunya untuk menikah sama pemuda yang bekerja sebagai CEO termuda di Seoul. baginya kehidupannya cukup menderita. - Sunghoon membenci ortunya karna mereka telah mendera kembarnya sampe dia hembus nafas terakhirnya. Mala...