Part 6

258 10 0
                                        

Seusai meeting nya kelar, Sunghoon dan temannya yang bernama Jake itu turun. Sunghoon mampir ke tempat dimana istrinya berada. "Heeseung??" Bisiknya. Ternyata heeseung tertidur kerana capek menonton drakor.

"Istri lu?" Tanya Jake malah sunghoon mengangguk. "Gue bantuin lu deh bawa barangnya. Lu angkut bini lu ke dalem mobil. Sekalian gue traktir makan di favorit restoran kita dulu" ucap Jake.

Mereka sampai di restoran yang Jake katakan. "Heeseung bangun kita udah sampe" ucap sunghoon sambil mengusap pipinya. "Eh? Kita kemana?" Tanya heeseung.

"Kita makan dulu yuk selesai makan kita pulang ke hotel dan terus pulang ke rumah yah. Soalnya besok gue kerja" ujar suaminya panjang lebar.

Jake,Sunghoon dan Heeseung sudah memesan makanan mereka. Ketiga manusia itu saling berbagi cerita. "Buset? Emang bunda lu sama mertua lu kenapa sih suka masuk hal rumah tangga lu?" Tanya Jake kaget.

"Gue kagak tau ah. Hidup gue sama heeseung cukup menderita. Gue pengen beli rumah Jake biar keluarga gue gak tau gue dimana" ucap Sunghoon. Jake menatapnya sambil berfikir.

"Gue punya temen namanya Yeonjun. Dia jual tapak perumahan tapi di luar negara. Bukan lu bakal bussines diluar negara?" Tanya Jake.

Heeseung tidak faham te yang itu dia hanya menyimak sambil main game di Ipadnya. "Iya gue cadang gue bakal ke Amerika. Gue sama Jay bakal tuker posisi CEO. Karna Jay dan keluarganya pindah ke sini. Kalo gue mau ngejauh dari keluarga gue. Tapi bukan sekarang. Masih dalem proses. It will take 2 month lagi" ujar Sunghoon.

"Nah gue kasi nomornya bang yeonjun jadi lu ngechat aja dia karna dia jual perumahan di amerika" kata Jake lalu mengirim nomor orang itu kepada sunghoon melalui chat.

-

A few days later.

Kini mereka di Itali. Berbulan madu? Bagi mereka tidak. Ini adalah keinginan heeseung dan sunghoon nurutin kemauan heeseung. Alang-alang tuh Sunghoon bisa tenangin dirinya dari hal pekerjaan yang baru sahaja ia selesaikan.

"Sunghoon ah...mama sering menanyakan kita hal "itu" gue gak suka" cicitnya. Sunghoon menenangkan istirnya itu. "Cup cup biarin aja. Gue tau lu gak bersedia punya anak,lu juga pengen capai cita cita lu dulu kan? Tapi maaf ya kamu gak bakal ke universiti sana ntar mama sama papa lu bakal tau pasti mereka marah banget sama lu" kata Sunghoon.

Heeseung ingin saja menangis. Hal yang dia inginkan pasti mama dan papanya bakal halang. Dia benci hal itu. "Iya janji gue sama lu aja gue selamat" ucap heeseung sambil memeluk tubuh suaminya.

"Ya lah gue kan suami lu" balas sunghoon dengan nada ngejek. Dengan cepat heeseung mencubit pinggangnya. "ADUH LU SUKA SEKALI PHYSICAL ATTACK!?" teriak nya bikin heeseung tertawa puas.

Sunghoon tau kedua ortu mereka inginkan cucu tapi mereka tidak ingin anak. Karena apa. Sunghoon itu sangat memahami keadaan heeseung. Heeseung pengen kuliah bahkan pengen capai cita-citanya. Dia tidak ingin istri kecilnya menangis kerana hal ini lagi. Sunghoon ingin membantu dia.

Sambil meliat sunset yang lagi terbenam di tepi pantai membuat mereka tenang. "Aku tidak pernah merasa setenang ini sunghoon ah...aku tidak pernah keluar kayak gini" lirih heeseung sambil meletak kepalanya di bahu suaminya lalu memeluk lengannya.

Sunghoon tersentak kaget meliat heeseung lakuin itu. Ia tersenyum lalu mengusap lembut pipi milik istrinya. "As long i'm with you hee. You will be free from them. I promise" ujarnya. Heeseung tersenyum. Dia berasa bahagia. "Terima kasih...sayang"
balas heeseung.

Mereka membina memori yang bahagia di Itali. Kedua pasangan yang merupakan anak broken home itu kini senyuman mereka kembali terukir ketika mereka bayi. Mereka berharap pada hari seterusnya tiada hari yang bisa bikin mereka 'berantakan' lagi.

-

Tetapi,pada suatu hari Sunghoon menyuruh sekretarisnya bikin kopi sebelum dia pulang setelah kerjanya hampir selesai.

Setelah selesai sekretaris nya meletak kopinya di meja "ini kopi anda Tuan Park" ucapnya. Sunghoon segera menyuruh dia kembali kerja. Sunghoon pun segera pulang ke rumah.

Tapi he feel strange with his body. Badannya terasa panas. Ingin terbakar. Dia inginkan sesuatu yang bisa memuaskan dirinya.

_

"Gimana? Kamu sudah taruh obatnya ke dalam airnya??"  Ucap suara wanita itu disebalik telepon itu. Gadis itu menjawab "i-iya nyonya park aku sudah melakukannya."

"Bagus aku bakal bayarin kamu" ucap nyonya park. Gadis itu berasa gelisah. Karena ia tau dia bakal dipecat.


Tbh

Scars [ HOONSEUNG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang