[On Going]
Mansion besar itu bukanlah rumah melainkan neraka.
Antara predator dan mangsa.
Tuan dan pelayannya.
Ini tentang Damon yang tertarik pada Viel-pelayan baru di mansion Forcas-pada pandangan pertama. Wajah kecil dengan garis lembut membang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terhitung sudah satu bulan Viel bekerja sebagai pelayan keluarga Forcas. Awalnya yang ia kira akan sangat berat karena harus melayani keluarga kaya raya ternyata tidak semenakutkan itu. Viel juga sudah berkesempatan bertemu dengan tuan Forcas tepat seminggu setelah dirinya diperkerjakan.
Tuan Forcas atau lebih tepatnya Sergio Forcas pulang 3 minggu yang lalu kembali dari liburan. Awalnya Viel sangat takut saat melihat tuan Forcas yang memiliki tubuh tinggi besar dan raut serius. Namun ketakutan itu perlu lenyap saat tuan Forcas mengajaknya berbicara. Menanyakan siapa namanya, berapa usianya, dan dari kapan dirinya datang lalu diperkerjakan. Viel menjawab itu semua dengan sopan dan jelas.
Hari ini mansion sedang sangat sibuk. Semua pelayan bekerja termasuk Viel. Beberes dan memasak. Karena hari ini semua tuan muda Forcas akan pulang atau lebih tepatnya berkunjung selama beberapa hari ke depan.
Viel sebagai anak baru tentunya sangat kaget dan bingung. Bertanya pada bibi Ann sebenarnya ada berapa tuan muda Forcas itu. Bibi Ann dengan sabar menjawab meski disibukkan mengurus ini-itu. “Yang pertama, putra sulung keluarga Forcas yaitu Damian Dimitri Forcas. Tuan Damian bekerja di luar negeri. Mengurus salah satu bisnis keluarga Forcas yang berpusat di sana. Setidaknya tiga bulan sekali pulang ke mansion. Yang kedua, ada tuan Damon Dominic Forcas. Tuan Damon yang sangat jarang pulang ke mansion. Terakhir tuan Damon ke sini entah berapa tahun yang lalu, aku sampai lupa. Tuan Damon juga mengurus salah satu bisnis keluarga Forcas dan juga mendirikan perusahaan sendiri di sana. Yang ketiga ada Daxton David Forcas. Putra ketiga tuan Forcas itu masih berkuliah. Sepertinya sebentar lagi lulus, karena itu dia pulang ke mansion hanya pada saat liburan. Dan terakhir, putra bungsu di keluarga Forcas yaitu Dylan Darius Forcas. Dia juga sama seperti tuan Daxton, datang ke sini hanya saat libur kuliah.”
Viel mendengarkan dengan seksama. Mengangguk kecil selagi mengaduk masakan di dalam panci. “Tapi sekarang semuanya pulang, apa ada acara penting?” tanyanya sedikit ragu.
Bibi Ann sedikit memiringkan kepala. Lalu mengangkat bahu tak acuh. “Entahlah, bagaimana tuan Forcas berbicara dengan mereka sampai anak-anaknya mau pulang semua.”
“Bibi Ann, ini masakan untuk siapa?” jari telunjuk Viel menunjuk panci yang berisi masakan berkuah seperti sup.
“Itu untuk tuan muda kedua. Tuan Damon menyukai masakan apa pun yang berkuah.” Jawab bibi Ann.
Mereka kembali bekerja. Memasak banyak hidangan sesuai permintaan tuan Forcas sendiri. Semuanya masakan kesukaan tuan muda keluarga Forcas. Hampir dari berbagai negara ada.
Langit telah berganti gelap. Menandakan kedatangan para tuan muda Forcas akan tiba sebentar lagi. Semua sudut mansion sudah dibersihkan, termasuk kamar-kamar yang akan ditempati tuan muda Forcas. Masakan juga siap dihidangkan. Para pelayan telah berganti pakaian. Tidak mungkin mereka memakai seragam yang tadi dipakai saat memasak. Bisa-bisa tuan muda kedua mengamuk saat tiba di mansion.
