" Gimana keadaan kakek itu min? " Tanya lino pada seungmin yang baru saja keluar dari salah satu kamar seusai memeriksa sang kakek yang dibawa oleh jeongin.
" Cuman kelelahan aja... Gak ada yang serius, faktor umur jadi gampang capek... Tapi kakek keren loh, udah berumur gak ada penyakit yang berbahaya... Hidupnya sehat dari pada kaum muda-mudi sekarang... "
" Lu kenapa dah dek pulang bukannya bawa buah tangan malah bawa kakeknya orang, kalo cucu sama anaknya nyariin gimana dah! " Omel hyunjin pada jeongin yang terkapar lelah di sofa.
" Lu gak tau betapa sialnya gue hari ini hyung... Lu gak tau... " Jawab jeongin lesu.
" By the way, kenapa channie hyung sama binnie hyung kesini? " Ujar jeongin bertanya-tanya.
" Nginep lah, gak boleh? " Sinis Changbin membuat jeongin cemberut.
" Ya gak gitu... "
" Mana jisung sama Felix? Gak kalian ajak? " Tanya lino penasaran.
" Bukan kagak ngajak, tapi tuh dua bocah kagak bisa di hubungin... Nomornya kagak aktif... Coba deh kalian hubungi bisa kagak.. " Ujar bangchan membuat lino mengambil HP nya guna menghubungi jisung dan Felix bergantian. Namun hanya suara operator lah yang terus terdengar.
Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, silahkan coba beberapa saat lagi.
" Gak bisa.... " Gumam lino menatap sendu ponselnya.
" Tuh kan, apa dibilang... "
" Udah sih, mungkin mereka lagi sibuk... Kalo mereka lihat kita nelpon juga entar nelepon balik... " Ujar Changbin mengganggu jeongin yang kelelahan, membuat adiknya itu merengek.
" Jangan di ganggu terus adek, hyung... " Omel hyunjin yang tidak di hiraukan oleh Changbin.
" Udahlah, udah malam.. Ayo tidur... Gue di kamar yang di tempati si kakek aja, sekalian mantau... Takutnya dia kebangun kan... " Ujar seungmin beranjak lebih dulu ke kamarnya yang di tempati oleh sang kakek.
" Dek, tidur kamar hyung aja... " Ujar hyunjin yang dibalas anggukan oleh jeongin yang sudah tidak lagi memiliki energi.
" Hyung juga mau sekamar!! " Ujar Changbin membuntuti hyunjin dan jeongin hingga kedua adiknya itu protes dan terjadilah keributan.
" Hyung mau tidur sofa apa di kamar gua? " Tanya lino membuat bangchan menatapnya malas.
" Kalo emang gak niat nawarin mending gak usah... " Omel bangchan membuat lino terkekeh.
" Gue di kamar yang kosong aja... Bersih kan? "
" Bersih sih hyung soalnya tiap hari di bersihin... Tapi ya tau sendiri, jarang di tempati bukan berarti benar-benar kosong... Yang ngisi beda wujud hyung... " Ujar lino menakut-nakuti.
" Sialan lu no! Gue sekamar ama lu! Titik! " Ujar bangchan lebih dulu beranjak kekamar lino sebelum di usir oleh pemiliknya.
" Gitu aja takut... Apa kabar kalo lihat tiap hari kayak gue... " Gumam lino menyombongkan diri.
.
.
.
.
.Keesokan paginya, kakek yang di temukan oleh jeongin tengah sadar. Mereka melakukan kakek itu dengan lembut selayaknya barang pecah belah.
" Ayo kek dimakan... Enak loh makanan ino... " Ujar lino memandang sang kakek yang tidak sedikitpun menyentuh makanannya.
" Terima kasih... Tapi kakek harus pergi... " Ujar sang kakek hendak beranjak namun di tahan oleh bangchan.
" Kakek mau kemana? "
" Kakek harus menemukan anak perempuan kakek, menyelesaikan apa yang sudah kakek rusak... "
" Apa maksudnya kek? " Tanya Changbin bingung.
" Kakek, cerita sama kami... Siapa tau kami bisa bantu... " Ujar hyunjin tentunya di setujui oleh mereka semua yang ada disana.
" Kakek membuat kesalahan besar pada anak perempuan kakek... Kakek ingin mengakhiri hidup kakek karena sekarang kakek merusak hidupnya untuk kedua kalinya... Kakek membuat kebahagiaan anak kakek hilang... "
" Kenapa bisa gitu kek? Apa yang kakek perbuat... " Tanya seungmin penasaran membuat sang kakek menghela napas panjang.
" Jadi.... "
.....
" Begitu rupanya... " Gumam mereka setelah mendengar cerita singkat sang kakek.
" Kakek emang salah sih! Seharusnya kakek gak usah kasih tau nama pelakunya sama cucu kakek... Pasti sampai sekarang cucu kakek masih nyariin tuh pelaku deh... " Omel jeongin membuat bangchan mencubit pahanya hingga si bungsu berteriak.
" Ngomong-ngomong... Nama cucu kakek siapa? " Tanya lino yang entah mengapa sangat tidak tenang.
" Mereka anak kembar... Namanya jisung dan Felix... "
APA??!!!
.
.
.
.
.Xi!
XiXi!
Shunxi!!
" Hoammm.... Mark? Ya ampun gue ketiduran... " Gumam shunxi merenggangkan punggungnya yang pegal karena tidur dalam posisi duduk.
" Lu ngapain disini? Lu bukannya semalam pulang? Kok malah tidur disini? Lu nginep disini? " Tanya mark mengintip layar komputer shunxi.
" Siapa yang lu cari sampai buka CCTV jalan? Kasus apa? " Tanya mark penasaran.
" Lo ingat kemarin jisung cari orang bernama in guk? " Tanya shunxi yang dibalas anggukan oleh mark.
" Dia ternyata lagi nyari seorang preman bayaran... Dia belum pulang sejak itu... " Ujar shunxi membuat mark terkejut bukan main.
" Untuk apa anjir jisung nyari preman bayaran? Ada urusan apa? "
" Panjang ceritanya... Gue gak ada hak untuk cerita... " Jawab shunxi mengelap wajahnya yang mengantuk dengan tisu basah karena terlalu malas untuk beranjak mencuci muka ke kamar mandi.
" Pagi semua... Loh shunxi? Wajah Lu kusut bener... " Sapa karina membuat shunxi menatapnya julid.
" Iya, sama kan kayak isi dompet lu... " Ujar shunxi membuat karina mengap-mengap seperti ikan.
Kring! Kring!
" Hallo? " Sapa mark lembut pada penelepon di seberang sana.
Polisi tolong! Tolong saya! Saya nemuin mayat pak! Di mutilasi!
" Bisa beritahu dimana posisi anda pak? " Tanya mark berusaha tidak panik.
Perumahan! Perumahan cluster! Cepat pak!
" Baiklah... Kami akan segera kesana... "
" Kenapa? " Tanya shunxi penasaran saya melihat wajah serius mark.
" Kasus baru! Ayok! " Ajak mark membuat shunxi buru-buru menenggak air putihnya untuk melegakan tenggorokan yang kering setelah bangun tidur.
" Karina, gue mau lo cek CCTV yang ada di jalan... Cari posisi jisung, beritahu dimana lokasi terakhir dia berhenti.. Oke.. " Ujar shunxi membuat karina memiringkan kepalanya bingung.
" Emangnya jisung kemana? "
" Cari aja! Penting! Temuin posisi dia kalo lu masih mau ke toko bunganya! " Ujar shunxi sebelum menghilang dari sana, menyusul mark yang sudah lebih dulu ke mobil bersama beberapa anggota lain.
" Jangan bilang tuh anak diculik! " Gumam karina khawatir terjadi hal buruk pada jisung.
" Tapi masa iya segede gitu bisa di culik dah... Masuk karung juga kagak muat, bukan bocah juga dia... " Gumam karina sembari mencari sosok jisung di setiap rekaman CCTV.
" Awas lu sung kalo ngilang, minimal kunci toko kasih gue biar gue rawat tuh bunga-bunga lu... "
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUS
Fiksi Penggemarsequel panti asuhan skz... Kisah 8 anak panti ketika mereka dewasa dan sudah memiliki jalan hidup masing-masing...