•|selamat membaca|•
— ✿ —
Chika masuk ke dalam kelas nya, ia duduk di kursi belakang disebelah kanan kiri nya ada dua siswa cowok yang asik bermain game online.
"Eh.."
"Chik, lu udah—" ucapan laki-laki itu terhenti.
"Gak tau," jawabnya ketus.
Kedua laki-laki itu menoleh ke arah Chika dengan tatapan tajam yang mematikan, sedangkan Chika acuh tak acuh menanggapi kedua temannya itu.
"Chik," panggil teman nya pelan.
Chika menoleh sekilas, ia mengangkat sebelah alisnya sebagai tanda bahwa ia sedang bertanya. Laki-laki itu menghela napas kasar sambil memejamkan matanya lalu membuka suara.
"Si Aran mau nikah," ucapnya cepat.
Chika tersenyum manis menanggapi ucapan temannya itu, "Iya, gue udah tau kok neel.." balasnya singkat.
"Ha?! Lo tau dari mana?!" tanya Oneel temanya.
"Dari kemaren," jawabnya singkat.
"Ck, gue nanya serius! Lo tau dari mana Chika!" kata Oneel ngotot ingin tau.
"Dari dia sendiri," jawab Chika.
"Lo gak marah cemburu gitu?" tanya Ollan teman sebelah Oneel.
"Gue udah gak bisa cemburu lagi, gue udah muak sama semuanya, gue capek lan, neel," ucapnya pelan.
"Asal lo berdua tau gue sama Aran—" ucapan nya tiba-tiba saja terputus karna dosen mereka masuk kelas.
"Selamat pagi semuanya," sapa dosen itu lalu duduk di kursinya.
Semua mahasiswa duduk di kursi masing-masing, Chika dan kedua temannya saling melempar tatapan seakan memberikan kode satu sama lain. Setelah dosen pembimbing masuk meraka langsung memulai pelajaran nya, sampai kelas selesai.
Selama pelajaran Chika tidak fokus berbeda dengan kedua teman nya itu, mereka benar-benar fokus memperhatikan dosen menjelaskan. Sampai Oneel sadar kalau Chika mendongak kan kepalannya menatap langit-langit kelas.
"Chik,"
Oneel menyenggol lengan Chika membuat gadis itu tersentak kaget, "Ck, apaan sih gue kaget tau gak!" omelnya.
"Ya lu ngapain bengong, kalau tau pak Bagas di gertak lu," kata Oneel.
"Gue gertak balik lah," balas Chika malas.
"Lo kenapa sih," ucap Oneel heran.
"Gue gapapa," jawabnya singkat.
"Gapapa nya cewek pasti ada apa-apa nya, jangan bohong deh sama gue, lu kenapa?" tanya Oneel lembut.
"Kalau gue ngomong lu percaya gak?" tanya Chika gantian.
Oneel mengangguk pelan. "Gue selalu percaya sama lo chik," balas Oneel sambil tersenyum.
"Gue—"
"Chika,"
"Oneel," tegur pak Bagas.
Kini semua mata tertuju pada mereka berdua, Ollan yang tadinya fokus langsung menoel-noel Oneel meminta penjelasan, sedangkan sang empuh menatap malas ke arah Ollan.
"Heh! Kalian kenapa," ucap Ollan pelan.
"Kepo!" sahut Oneel ketus.
"Chik, pada ngomongin apa sih?" tanya Ollan pada Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTEDUH
Teen Fictiontentang dua pasang remaja yang tidak sengaja bertemu di sebuah jembatan yang sedang turun hujan, petir saling bersautan kilat menjadi penerang bagi mereka, dan daun pisang menjadi saksi bisu pertemuan kedua nya "kita ditakdirkan untuk bertemu namun...