BERTEDUH • 17

817 133 6
                                    

•|selamat membaca|•

— ✿ —

Sudah hampir satu bulan Aran belum bangun dari tidur nya, tubuh laki-laki itu masih dipenuhi oleh selang-selang kehidupan, tubuh nya terbaring lemah dengan mata tertutup rapat, setiap hari mantan tunangan nya itu mengunjungi nya.

"Ck, lu di pelet apa sih chik," gumam Ollan.

"Lu cantik, pintar, pengertian, penyayang, perhatian, lu nyaris sempurna chik.." kata Oneel pelan, "Satu dari lo chik, lu itu bulol," lanjutnya.

"Bulol apaan?" tanya Ollan heran.

"Bucin longor!" jawab Oneel ketus.

"Tolol goblok! Bukan longor!" balas Ollan.

"Nah itu lo tau kenapa nanya?!" kata Oneel.

"Ya kan gue ngetes kepintaran lo doang, ternyata lu goblok," balas Ollan.

"Gue goblok?! Temen lu noh yang goblok," ucap Oneel menunjuk Chika yang berdiri di depan pintu ICU.

"Udah disakitin, diselingkuhi, masih aja mau nemenin, udah sekarat nyusahin!" ucap Oneel kesal.

"Coba kalau ngomong itu jangan jujur-jujur banget gitu, kalau cewek lo denger pasti sakit ginjal," ucap Ollan.

"Gue udah sakit ginjal duluan!" balas Oneel menatap malas ke arah Ollan, sedangkan laki-laki itu terkekeh.

"Sabar neel, ini ujian," ucap Ollan mengelus lembut pundak Oneel.

"Gak usah sok baik, lo sama aja kayak tuh cowok!" ucap Oneel menyingkirkan tangan Ollan di pindahkan nya.

"Heh, mulut lu neel," ucap Ollan tak terima dengan ucapan Oneel. "Sejahat-jahat nya gue, jahat lagi tuh manusia," lanjut Ollan sambil menunjuk ke arah Aran.

"Iya sih bener, lu jahat dia lebih jahat," kata Oneel mengangguk.

"Gue gak jahat ya bambang!" ucap Ollan.

"Lah, kan yang bilang jahat tadi lo sendiri, lo yang mulia duluan bukan gue," jawab Oneel tersenyum.

"Iya sih, ya tapi bukan berarti gue jahat!" kata Ollan tegas.

"Lah kocak—" ucapan Oneel terhenti.

"Bisa diam gak kalian," suara datar tanpa nada panjang pendek itu membuat mereka terdiam.

"Tuh kan neel, dia denger," bisik Ollan.

"Suara lu yang keras makanya dia denger," kata Oneel ketus, "Apa sih gue lagi yang kena!" ucap Ollan tak terima.

"Ollan Oneel."

"Pergi dari sini," usir Chika.

"Lah, ngusir chik.." ucap Ollan pelan.

"Pergi kalian!" ucap Chika tegas.

"Oke, ayo kita pergi lan," ucap Oneel merangkul Ollan.

Mereka tidak pergi berdua, Oneel merangkul Ollan sedangkan Ollan merangkul Chika dan membawa Chika juga pergi dari depan ruangan ICU itu.

BERTEDUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang