•|selamat membaca|•
— ✿ —
Selesai makan Zean langsung membayar makanan dan minuman punya dirinya dan juga Chika, sedangkan kedua laki-laki itu bayar pakai uang sendiri.
"Ini pada balik aja dah," ucap Chika sebelum memasuki mobilnya.
"Gak mau ahh," tolak Ollan.
"Lah mau ngapain lagi lu kalau gak balik, atau lo mau ngampus ya terserah," jawab Chika kesal.
"Ck, karna hari ini gue sama Oneel gak ada kelas, jadi kita main ke rumah lo aja, sekalian jagain lo dari cowok aneh kayak dia," ucap Ollan melirik Zean.
"Iya, kita juga udah dititipi sama om Sean buat jagain lo," kata Oneel.
"Ouh, jadi lo berdua tau kalau bokap nyokap gue pergi, dan tega nya lo berdua gak cepat bangunin gue dan biarin gue ditinggalin dirumah sendirian gitu?!" omel Chika melotot.
"Ck, lu sih neel mulut ember!" ucap Ollan kesal.
"Sorry namanya manusia," gumamnya pelan. "Lo kan setan jangan sok sedih deh," sahut Zean tiba-tiba.
"Gue gampar ya!" kesal Ollan mencepit leher Zean sedikit keras, Chika yang melihat itu mendadak emosi.
"Ollan," Chika menarik Zean.
"Udah lah, pulang ke rumah gue semuanya," ucap Chika pasrah.
"Buruan!"
Ollan dan Oneel menaiki motornya, sedangkan Chika dan Zean masuk ke dalam mobil, mereka menjalankan kendaraan nya menuju rumah Chika. Sampai nya di pekarangan rumah dua laki-laki itu turun dari motor dan Chika bersama Zean keluar dari mobilnya.
"Masuk sana!" suruh Chika pada Ollan dan Oneel ketus, tanpa membantah ucapan Chika mereka langsung masuk ke dalam.
"Zean,"
"Hm.."
"Maafin teman-teman gue ya, mereka itu emang suka cari gara-gara sama cowok-cowok yang deketin gue," jelas Chika.
"Iya tau, tapi gue gak deketin lo," ucap Zean langsung menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari Chika.
Chika yang melihat itu bukannya kesal atau marah, ia malah tertawa kecil melihat tingkah Zean yang seperti itu.
"Ck, bukan gitu maksud gue Zean," Chika memijit pelipisnya, Zean yang melihat itu terkekeh ia kembali mendekati Chika.
"Iya, gue tau kok, yaudah ayo masuk ntar kita kelamaan diluar dicurigai lagi sama dua curut tuh," ucap Zean menarik lembut tangan Chika masuk ke dalam rumah.
Saat ini ketiga laki-laki itu tengah rebahan di karpet lembut milik Chika, sedangkan pemilik rumah itu berada di dapur menyiapkan beberapa cemilan dan minuman.
"Kaum-kaum remaja jompo!" ucapnya pelan.
"Gue bukan remaja jompo," ucap Oneel tidak terima dikatain remaja jompo.
"Bacot," kata Chika meletakkan cemilannya.
"Asik banyak makanan nih," ucap Ollan mengambil satu bungkus cemilan nya, diikuti oleh Oneel.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTEDUH
Teen Fictiontentang dua pasang remaja yang tidak sengaja bertemu di sebuah jembatan yang sedang turun hujan, petir saling bersautan kilat menjadi penerang bagi mereka, dan daun pisang menjadi saksi bisu pertemuan kedua nya "kita ditakdirkan untuk bertemu namun...