BERTEDUH • 13

811 154 6
                                    

•|selamat membaca|•

— ✿ —

Besok paginya mereka sudah siap-siap untuk sarapan pagi kecuali Chika dan Zean, kedua remaja itu memilih untuk duduk di halaman depan villa.

"Kenapa gak makan?" tanya Chika.

"Kamu kenapa gak makan juga?" tanya Zean.

"Aku nunggu kamu," jawab Chika.

"Gak usah ditunggu, kalau mau makan ya makan aja," kata Zean dengan pandangan lurus ke depan.

Chika terdiam mendengar ucapan Zean, ia memilih untuk kembali masuk ke dalam meninggalkan Zean sendirian di depan villa itu. Laki-laki itu menghela napas nya, ia mengacak-acak rambut nya, ntah apa yang ia pikirkan saat ini.

"Zean mana kak?" tanya Gracia.

"Diluar!" jawab Chika cepat.

"Kok gak diajak masuk," ucap Gracia lagi.

"Ck, dia gak mau kok," balas Chika ketus.

"Kenapa sih, berantem ya," tanya Gracia.

"Engga, siapa yang berantem.." balasnya.

Ollan, Oneel, Christy dan juga Sean hanya diam mendengar percakapan ibu dan anak itu, mereka saling melempar pandangan satu sama lain.

"Zean dimana?" tanya Sean pelan.

"Di depan pah!" kata Chika malas.

"Papa keluar dulu, kalian makan aja duluan," ujar Sean bangkit dari duduk nya.

"Pahh.."

"Makan duluan dek," ucap Sean lembut.

Christy mengangguk kan kepala nya lalu menatap ke arah semuanya, mereka yang paham juga mengangguk kan kepala nya, mereka melangsungkan sarapan paginya bersama.

Di depan Sean melihat Zean duduk sendirian sambil memeluk lutut nya dan menundukkan kepala nya, Sean tersenyum tipis lalu mendekati Zean dan duduk di sebelah nya.

"Lo kenapa bro?" tanya Sean yang sudah duduk di sebelah Zean.

"Zean gapapa kok om," jawabnya pelan.

"Bohong, jangan bohong sama om," kata Sean lembut. "Om itu bisa nilai mana yang bohong mana yang jujur!" lanjutnya.

"Jadi kalau om nilai, Zean ini bohong atau engga?" tanya Zean tiba-tiba.

Sean mengerutkan kening lalu tersenyum, bapak-bapak itu merangkul Zean dan mengelus bahu nya dengan lembut.

"Zean bohong sama om," kata Sean.

"Kamu kenapa, jujur aja sama om, cerita sama om, anggap aja om ini sahabat kamu, yang kalau ada apa-apa kamu cerita sama om, jangan sungkan-sungkan," jelas Sean lembut dan tenang.

Zean menatap mata Sean. "Om.." ucapan nya tertahan.

"Kamu mau cerita apa sih.." tanya Sean.

BERTEDUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang