Apa?!!!

127 8 3
                                    

♡Happy reading♡


Saat sudah sampai dirumah Aina lah yang sampai terlebih dahulu dari pada Gus Dika, suaminya itu. memang tadi ia berniat untuk menginap di asrama saja tapi mungkin berubah pikiran, karena Aina sangat cepat berubah-ubah pikiran.

Aina masuk ke kamarnya itu, duduk di tepi ranjangnya sambil merenung.

"Masa iya sih, suami gue sukanya sama si sebelah. cantikan juga gue, spek yalil ya lili." Gumam Aina memuji dirinya sendiri.

"Dasar suami ngga punya hati!" Ungkap Aina blak-blakan.

"Iya ning, maafin suami mu ini ya." Ucap Gus Dika membuat tubuh Aina berbalik seketika.

"Sejak kapan Gus disini? Terbang ya?" Ucap Aina asal-asalan.

Gus Dika tidak menjawab pertanyaan istrinya itu, ia duduk di tepi kasur mengambil Qur'an di lemari bercampur dengan kitab-kitab nya yang banyak itu.

"Ihh!! Guss." Kesal Aina

"Gus Dika!" Panggil Aina lagi.

"Hmm?" Jawab Gus Dika.

"Minggu Nanti Ina boleh keluar sama temen pondok gak?" Tanya Aina tersenyum.

"Kemana? Sama siapa? Emangnya penting? Berapa orang? Pulang jam berapa? Sampe malem ngga? Jauh ngga tempat nya? Atau Deket? Jam berapa pergi nya? Pagi? Siang? Sore? Atau malem?" Tanya Gus Dika bertubi-tubi.

"Astaghfirullah, nanya nya satu-satu dong Gus!" ucap Aina menghela napas.
"Ketaman,bertiga sama Riana dan Sinta Gus, Pulang sore mungkin, Aina usahain ngga sampe malem, ngga terlalu jauh, dan ngga terlalu Deket juga, berangkat jam eee sekitar 10 siang." Jawab Aina sambil mengingat pertanyaan yang Dika lontarkan tadi.

"Yaudah boleh, nanti mas antar."

"H-hah? Mas? Oh.. i-iya" ucap Aina kaget.

"Cium dulu." Ucap Dika membuat mata Aina membelakkan matanya.

"Cium pipi kanan, kiri, kening, idung semuka-muka juga di cium baru boleh keluar besok minggu." Lanjutnya membuat Aina menatap tajam.

"Gamau!" Tolak Aina.

"Yaudah, saya ngga maksa, tapi kamu ngga boleh pergi!" Ancam Gus Dika.

"Ish! Yaudah, Aina pergi sendiri aja." Ketus Aina.

"Gaboleh!"

"Ihh!! Gamau tau Aina pundung!"


(◍•ᴗ•◍)

*Fyi rumah ummi dan kyai galih alias ndalem Deket kok tinggal ke samping rumah saja udah sampai.

"Assalamu'alaikum!! Annyeong ummi tercintahhh!!" Pekik Aina menyalami ibu mertua nya itu.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah, wah anak kesayangan ummi. Sini nak, duduk." Seru ummi Alina girang.

"Nah, kebetulan ummi bikin cookies sama nenek.." seru ummi menyuguhkan cookies kepada Aina.

"Waah! Pasti enak ini. Apalagi yang bikin ummi sama nenek!" Seru Aina mencicipi cookies itu.

"Assalamu'alaikum ummi!" Pekik seseorang.

perjodohan dengan Gus (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang