Happy reading
•
•
•
"Assalamu'alaikum." Ucap Gus dika tersenyum melihat Aina sedang menonton televisi di ruang tamu."Wa'alaikumsalam, eh Gus gantengg.. mana janjimu pulang dari pesantren bawain cemilan Gus?" Tanya Aina celingak-celinguk.
"Ga ada, saya lupa." Dengan entengnya Gus Dika mengatakan itu membuat Aina melotot.
"Ya Allah.. udah berharap juga, oke aku gapapa Gus?" Ucap zyana cemberut.
"yaudah, ikut saya beli cemilan buat kamu. Sengaja tadi ngga beli kirain saya kamu lupa." Ucap Gus Dika dingin.
"Idih dih, inget ye Gus Aina kalau soal cemilan ngga bakalan lupa! Yaudah ayo berangkat!!" Seru Aina mematikan televisi menggunakan remote.
"Pakai motor Gus?" Tanya Aina.
"Ngga, diluar dingin udah malem juga. Pake mobil aja." Ucap Gus Dika membuka pintu rumah.
(◍•ᴗ•◍)
"Ina mau es krim, boleh gak?" Tanya Aina.
"Ambil aja, tapi jangan banyak-banyak nanti sakit." ucap Gus Dika.
"Oke makasih Gus lope banyak-banyak buat Gus tercintaa!!"
"Hm.. es krim udah, lanjut ciki-ciki an." Ucap Aina mendorong troli belanjaan nya.
Kini Aina mendorong troli nya ke tempat kasir untuk membayar nya.
"Makasih mba.." ucap Aina tersenyum manis.
Saat mereka sampai dirumah. Aina merasa mengantuk.
"Gus, ngantuk." Cicit aina membuat Gus Dika terkekeh dan menggendong Aina kemudian menutupi tubuh Aina menggunakan selimut.
"Ayo tidur." Ucap Gus Dika.
(◍•ᴗ•◍)
"Kenapa bangun?" Tanya Gus Dika menolet melihat istrinya itu terbangun.
"Gus tahajjud?" Tanya Aina.
"He'em." Angguk gus Dika.
"Kenapa gak ngajak inaa?" Ucap Aina cemberut.
"Ga tega bangunin kamu, udah tidur aja lagi. nanti subuh saya bangunin buat sholat."
"Iyaa deh, Gus juga tidur sini." Ucap Aina menepuk kasur
"Duluan aja, saya mau beresin ini."
"Yaudah, Ina tunggu." Ucap Aina cengengesan.
••••••••••
Siang itu selepas Dzuhur Aina dan Dika berada di rumah ummi Alina karena disuruh abi kesana, katanya ada hal penting
"Ada apa bi?" Tanya Aina tersenyum ramah.
"Aina, Abi mau ngomong sama kamu." Ucap Abi dengan nada serius.
"Abi mau menikahkan anak sahabat Abi pada Dika." Ucap Abi tegas.
"Maaf, maksud Abi apa ya?" Tanya Aina memastikan.
"Dika akan poligami, Abi mohon izin kamu Ina, saat kami kuliah dulu Abi dan sahabat Abi, ayahnya Aqila itu pernah berjanji jika suatu kelak anak kami perempuan dan laki-laki kami akan menjodohkan mereka. Dan saat ini ibunya Aqila sedang berada di rumah sakit. Kemungkinan pernikahan akan dilakukan dirumah sakit karena ibunya ingin melihat anak gadis nya menikah." Jelas Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan dengan Gus (On Going)
Roman pour AdolescentsIni kisah aina yang harus menerima perjodohan dengan gus nya sendiri, juga gus dika yang harus membimbing santri abinya yang kini berstatus sebagai istrinya. Sifat keduanya sungguh berbanding berbalik, gus dika yang memiliki sifat penyabar dan tegas...