Bab 4 | Ruyeon | Rorasa | Phami

1.1K 137 29
                                    


🦋 selamat malam 🦋

"Asa itu enggak bisa jadi seseorang yang bisa aku andalkan. Dia gak pernah ada untukku, gak pernah ada."

"Dia bisanya cuma omong kosong!"

Ruka mengusap wajahnya dengan gusar, perkataan Rora terngiang-ngiang di kepalanya. Apa yang terjadi sampai Asa tidak pernah ada untuk Rora? Bukankah dia sudah meminta hal itu kepada Asa?

"Aku harus tanya sama Asa, tentang apa yang terjadi sampai dia bisa ingkar janji kayak gini."

"Bikin pusing aja," gumam Ruka merasa berat kepala. Ia meregangkan otot-otot yang terasa kaku sambil menunggu Ahyeon kembali, istri tercintanya belum datang juga.

"Kenapa Kak?" tanya Ahyeon sambil menutup pintu kamar mereka.

Ruka mendongak lalu tersenyum. "Kok lama di sana?" tanya Ruka.

"Kami bicara banyak, terus saling tukar pikiran aja," jawab Ahyeon jalan mendekat lalu duduk di samping Ruka.

"Gimana Rora?" Dia bertanya. Karena memang hanya Ruka dan Pharita saja yang bisa bicara dengan Rora di saat mode marah.

"Udah lebih baik, tapi heran kenapa Asa gak pernah ada untuk Rora? Aku sudah meminta itu darinya pas aku masa rehabilitas dulu," ucap Ruka.

"Bisa-bisanya dia ingkar janji kayak gitu, padahal aku hanya menitipkan Rora apa yang salah coba?"

"Bukan salah Asa, Kak," balas Ahyeon tak terima dengan kekesalan Ruka yang menyudutkan teman baiknya.

"Asa unnie enggak pernah ingkar janji," tukas Ahyeon.

"Dia ingkar janji sayang. Dia gak bisa selalu ada pas Rora membutuhkannya," jawab Ruka kesal.

"Aku hanya minta sedikit dari waktu dia buat memperhatikan Rora, hanya itu. Tapi dia gak bisa melakukan hal sesederhana itu?"

Ahyeon mendelik tak percaya Ruka bisa mengatakan hal seperti itu. "Sayang, apa menurutmu hidup Asa itu hanya Rora isinya?" tanya Ahyeon.

"Di sini bukan Asa yang salah, tetapi Rora. Kenapa dia memaksa Asa untuk selalu ada bersamanya? Dimana pun dan kapan pun itu padahal kita semua juga tau kalau isi kehidupan Asa bukan hanya tentang Rora."

"Tapi Rora selalu menuntutnya seperti itu, bukankah artinya Rora yang egois?" tanya Ahyeon.

Ruka menggeleng. "Rora egois? Enggak, dia enggak egois dia cuma minta sedikit perhatian lebih karena selama ini dia gak pernah mendapatkan itu."

"Dia hidup tanpa kasih sayang," ucap Ruka menatap kesal.

"Kita semua harusnya bisa mengerti kalau wajar Rora meminta perhatian karena dia hidup tanpa perhatian dari orang tuanya. Dia hanya di lahirkan, tapi harus tumbuh sendirian walaupun orang tuanya ada," tegas Ruka.

Ahyeon menghela kasar. "Tetap saja dia gak bisa memaksakan Asa untuk harus selalu ada bersamanya. Tanggung jawab Asa itu bukan cuma Rora, dia unnie line, kita semua adalah bagian dari hidupnya juga."

"Bukan cuma Rora, Kak. Bukan cuma Rora yang harus di perhatikan Asa unnie, tapi kita semua, semuanya!" tegas Ahyeon.

"Rora gak bisa menuntut waktu Asa hanya untuknya. Dia gak bisa melakukan semua itu karena kami juga membutuhkan Asa sebagai unnie line!"

Forever | Trainee Wala Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang