Bab 19

751 111 27
                                    


🦋 S E L A M A T • M E M B A C A 🦋

Brak!

Suara pintu di tutup dengan kasar itu membuat Ahyeon terlonjak kaget. Namun, tidak berlangsung lama ia merasa bingung melihat Chiquita menangis di sana. Badannya bergetar hingga tak mampu berdiri dengan tegak, tubuh sang maknae merosot ke bawah.

“Kenapa menangis di sana? Kemari,” ucap Ahyeon.

Chiquita tak merespons selain menangis tersedu-sedu, bukan hanya hatinya yang sakit tapi pipinya juga. Siapa sangka kalau orang yang paling baik itu bisa melakukan hal ini.

“Ish, jangan menangis di sana. Kemarilah,” pinta Ahyeon dengan tegas.

“Chiki?”

Tetap tak ada respons, Ahyeon menghela gusar. Tak biasanya Chiquita menangis dan itu di kamarnya.

“Berhenti menangis di sana dan kemarilah,” ucap Ahyeon meminta dengan baik-baik.

“Kenapa menangis? Apa yang terjadi?” tanya Ahyeon. Ingin mendekat, tapi tak bisa. Ia di infus dan merasa lemas untuk berdiri.

“Chiquita!”

Yang di sebutkan namanya kaget sekaligus berhenti menangis. Tubuhnya semakin bergetar karena mendapat bentakan yang sama dari Ahyeon.

“Duduk di sini,” ucap Ahyeon menepuk sisi ranjang yang kosong.

“Ayo.”

Chiquita tetap diam.

“Kamu menangis di kamarku, cepat ke sini!”

Mau tak mau Chiquita menghampiri wanita itu. Dia mengusap air matanya ketika berhadapan langsung dengan Ahyeon. Rasa sakit di dadanya belum reda, Ahyeon terlihat mengusap punggung adiknya.

“Terjadi sesuatu? Apa itu?” tanya Ahyeon.

“Aku baik-baik saja,” jawab Chiquita menunduk.

“Mana mungkin kamu menangis kalau begitu,” kata Ahyeon. “Ayo bilang ada apa? Sudah sarapan?”

Chiquita menaikan wajahnya, tak sengaja melihat ke meja nakas ada sarapan yang masih tidak tersentuh oleh Ahyeon.

“Kenapa belum memakan sarapanmu? Kamu harus makan biar nanti cepat sembuh,” kata Chiquita.

Ahyeon tersenyum. “Oke, bagaimana kalau kita makan bersama?”

“Unnie?”

“Ada apa denganmu tiba-tiba menangis seperti itu? Siapa yang berani menyakitimu begini?” tanya Ahyeon.

“Bukan apa-apa, lupakan saja,” bantah Chiquita.

“Tidak asik,” keluh Ahyeon tampak kecewa.

Chiquita merasa tidak enak. Rasanya tidak mungkin ia menceritakan kalau Asa baru saja menamparnya, tapi ia tak suka melihat Ahyeon kecewa begini.

“Aku membagi masalahku denganmu, dan kamu tidak membagi masalahmu. Itu tidak adil tau,” keluh Ahyeon cemberut sambil menaruh figura potonya bersama Ruka.

“Beritahu aku apa yang terjadi,” pinta Ahyeon.

“Bagaimana kalau kita sarapan sekarang?” tanya Chiquita sengaja mengalihkan topik pembicaraan.

Ahyeon hanya mengangguk, cukup sadar diri ia tak bisa memaksa Chiquita.

“Tunggu sebentar, aku ambil sarapanku dulu,” ujar Chiquita bangkit dari tempat tidur Ahyeon.

Gadis itu menutup pintu kamar Ahyeon pelan-pelan membuat sang pemilik kamar berdecak sebal.

“Bisa-bisanya dia bersikap seperti ini di depanku.” Ahyeon sedikit kesal karena Chiquita tidak membagi permasalahannya. Sambil menunggu Chiquita datang, Ahyeon mencoba menghubungi Joe. Bagaimana pun dia harus tau setiap detik keadaan Ruka.

Forever | Trainee Wala Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang