3 - New Story

4.2K 118 5
                                    

REPUBLISH

"ngh.... Ah..." Jaemin melihat Jeno yang memaju mundurkan pinggulnya diatas dengan peluh bercucuran.

Jaemin hanya bisa terbaring pasrah dengan beberapa tamparan di wajah maupun paha dalamnya. Sakit, bisa Jaemin rasakan di sekujur tubuhnya tapi di iringi rasa nikmat saat Jeno menghentak kan penis nya lebih dalam dan dalam lagi.

"Aku gak kuat.....ah...."


Jaemin terbangun dengan peluh memenuhi keningnya. Mimpi basah memang selalu ia dapatkan jika tidak memuaskan dirinya sendiri lebih dari dua minggu. Namun, kenapa harus Jeno? Ia berigidik ngeri jika musuh bebuyutan nya itu muncul di mimpi erotis nya.

Hal pertama yang ia lihat adalah kamar bernuansa gelap dengan banyak gambar tengkorak di kanan dan kiri nya.

"Aw...." Jaemin melotot saat ia melihat banyak memar di kaki nya yang berbulu.

Wait, sejak kapan si cantik mulus ini menjadi gorila. Dan sejak kapan suara nya jadi berat begini? Dan sejak kapan ada tonjolan yang sangat besar dan sesak di selangkangannya? Bukannya kejantanan Jaemin hanya berukuran se kelingking manusia dewasa?

"Ayah!!!!! Bunda!!!" Jaemin berteriak-teriak sambil memejamkan matanya. Berharap jika semua ini hanya mimpi.

Kriet....

Pintu kamar Jaemin tiba-tiba terbuka dan menampilkan Mark yang shirtless hanya memakai kolor bekas tidur dan ada gundukan tak kalah besar dari yang Jaemin miliki sekarang di tengahnya.

"Hus, berisik banget sih."

"Kya!!!!!" Jaemin melempar Mark dengan bantal dan guling yang ada.

"Jen... Lo kenapa teriak-teriak kaya perawan gitu... Aduh."

"Jen Jen, nama aku bukan Jejen!"

Deg
Deg
Deg

Jaemin yang mendengar suaranya sendiri ingat akan seseorang. Betul, seseorang yang sangat menyebalkan di hidupnya. Tidak mungkin kan?

Jaemin berlari untuk melihat ke cermin, bertapa terkejutnya ia melihat pantulan diri Jeno dengan sedikit kumis tipis di dirinya.

"Kya!!!!!! JENO!!!!!"

Jaemin langsung berlari keluar rumah, mengabaikan Mark yang mengejar dari belakang.

"Lo!"

"Kamu!"

Jaemin dan Jeno saling menunjuk diri masing-masing. Diri mereka benar-benar tertukar.

"Sialan!"

Bugh

Bugh

Jaemin yang ada di raga Jeno memukuli wajah Jeno yang ada di raga Jaemin hingga orang tersebut pingsan.

"Jen! Jangan tonjok submissive!!!" Mark mengingatkan Jeno untuk menghentikan ulahnya.

"Kak, pukul aku sampe pingsan!'

Bugh

Bugh

Mark memukul Jaemin yang berada di raga Jeno hingga pingsan. Ia kesal karena adiknya itu menghajar kaum yang tak seharusnya disakiti. Jadi, PR bagi Mark untuk membawa Jeno dan Jaemin yang pingsan untuk kerumah.

***

Haechan menelepon Jaemin untuk menanyakan kabarnya kenapa tidak masuk kuliah. Namun, suara operator yang terus menerus membalas telepon Haechan.

Eh, Ketuker " NOMIN " ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang