three ; meet.

285 30 0
                                    

it's just fanfiction (and ic not ooc) happy reading guys.
-


Setelah pertemuan itu, Echi di ajak minum minum dahulu oleh sang temannya, Ia meminum beberapa gelas sampai kepalanya terasa pusing dan berat. Akhirnya is memutuskan untuk pullang, taksi online yang ia pesan sedari tadi sudah datang. Berpamitan terlebih dahulu sebelum keluar dari bar itu.

Kembali menaiki taksi, menelusuri jalanan yang gelap dimalam itu, rasa tak biasa dirasakan saat malam itu. Pusing, kelelahan, rasa kantuk yang datang, semua itu terasa dalam satu saat, jalanan yang remang remang kala malam itu, hanya di hiasi oleh bintang bintang di langit dan terangnya lampu mobil.

Sampai, sang pemilik surai ungu segera membayar taksinya dan turun dari mobil tersebut, berjalan menjauh dan pergi menuju kedalam apartemen.

Kepalanya terasa pusing sekali, menaiki lift dan menekan lantai 3. Sesampainya di lantai tujuannya, ia berjalan di koridor untuk pergi menuju unit kamarnya.

Berjalan sedikit sempoyongan di sebabkan efek minuman, dirinya berusaha kuat sebelum akhirnya menabrak seseorang di depannya.

“Ah, maafkan diriku..” ucapnya kepada seseorang yang ia tabrak, dirinya terjatuh ke lantai

“Huft, lain kali hati hati.” suara yang cukup mengintimidasi terdengar, namun jika begitu ia tetap berbaik hati untuk membantu diriku untuk bangun.

“Terimakasih tuan, sekali lagi saya meminta maaf,” kata Echi.

“Ya, panggil saja aku Krow” balasnya, terlihat lelaki gagah dengan surai abu abu dengan netra keemasan.

“Baiklah, salam kenal saya Echi” sahutnya.

“Berhati hati lah, apa perlu ku bantu?” tawar Krow.

“Terimakasih, tapi tidak perlu” jawab Echi di susul dengan senyuman canggung.

“Baiklah, sepertinya kita akan sering ketemu, karena saya akan pindah di sini sementara” ucap Krow untuk basa-basi.

“Senang mendengarnya. Permisi ya, saya duluan” percakapan mereka berakhir, Echi lanjut berjalan menuju unitnya.

Sesampainya di dalam dirinya langsung menidurkan dirinya di atas kasur, “Sepertinya aku memang belum terbiasa di tempat begitu, tapi mau bagaimana lagi. Lama lama pasti akan terbiasa, semangat.” monolog nya sebelum memejamkan matanya.

Echi tak perduli apapun lagi, ia hanya ingin beristirahat dengan tenang malam itu.

———

Matahari mulai menujukkan cahayanya dan silau mulai terasa, namun Echi juga tak kunjung bangun dari tidurnya. Kelelahan itu pastinya, tapi ia tau seterusnya ia akan begitu terus.

Seharian itu sang wanita bersurai ungu itu hanya tertidur di kasurnya.

Siang hari tiba, akhirnya netra violet itu terbuka dan menampakkan keindahannya. Merogoh atas meja nakas, membuka mata untuk melihat sudah jam berapa sekarang.

Jam itu menujukkan, jam 12.00 siang.

Echi perlahan lahan duduk dan meregangkan badannya terlebih dahulu, melakukan aktivitas pada umumnya. Tak lupa untuk mandi karena badannya sudah terasa tak enak, apalagi ia tidur mengenakan dress.

———

Echi memutuskan keluar dari kamarnya, karena perutnya sudah mulai berbunyi dan tak ada apapun yang bisa makan di kamarnya.

Di luar ia melihat seseorang yang tak asing baginya, “Itu Krow bukan si?” ia memutuskan berjalan mendekat kearah lelaki itu, “Halo, Krow” sapanya.

“Eh, halo juga Echi, mau kemana nih” lelaki yang di panggil dengan sebutan 'Krow' itu menoleh dan menjawab Echi.

“Mau pergi beli makan nih, duluan yak” balasnya.

“Owalahh oke, hati hati di jalan ya” akhir dari percakapan itu yang di hiasi senyuman dari keduanya.

————————

segini dulu yakk, soalnya aku bakal up lagi nanti hehe, yakbegitu lah. mweheheh thankyou sudah bacaa!
jangan lupa vote ya!

One Hundred Days. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang