four ; start.

286 35 0
                                    

it's just fanfiction (and ic not ooc) happy reading guys.
-

Malam telah tiba, gadis manis yang tak lain dan tak bukan adalah Echi sedang merapikan surai miliknya, mengikatnya dengan lihai dan nampak sangat mempesona, disandingkan dengan dress berwarna hitam yang ia kenakan.

Echi yang sedaritadi sibuk untuk berdandan ria, akhirnya menyelesaikan acara berdandan nya itu. Berdiri dan segera berjalan menuju pintu kamarnya, keluar dari unit miliknya, tak lupa juga menutup pintu.

Dirinya berjalan menelusuri lorong yang hanya di beri penerangan tak seberapa itu, tapi cukup untuk sekedar melihat jalan. Memasuki lift dan menekan tombol yang disana, lantai 1.

———

Sesudah dirinya menaiki lift tersebut, langsung saja dirinya berjalan keluar menuju taksi yang terlihat sudah menunggunya disana.

“Dengan mbak Echi, benar?” ucap dari dalam mobil itu untuk memastikan.

“Benar” mendengar jawaban tersebut pintu belakang mobil itu langsung terbuka, Echi langsung memasuki mobil itu.

Diperjalanan, seperti biasa Echi hanya berfokuskan dengan satu hal, yaitu handphone miliknya,

dan entah kenapa tiba-tiba saja pikirannya memikirkan satu pria yang ia temui tadi pagi, tak lain dan tak bukan adalah Krow. Apaan sih chi tiba tiba banget kepikiran itu?.

Sibuk tenggelam dipikirannya, tak terasa sudah sampai di tempat ia sekarang bekerja. Membayar taksi, lalu turun dan memasuki bar,

tempat ini nampak lebih ramai daripada sebelumnya.

———

Echi segera masuk kedalam tempat itu, orang pertama yang ia temui adalah sang pemilik bar, yaitu Pak Sui.

Dirinya disambut dengan senyuman yang diberikan oleh orang yang lebih tua darinya itu, “Halo pak, jadi saya harus memulai darimana?” pertanyaan dilemparkan oleh Echi.

“Antarkan pesanan lalu bersihkan meja” jawab sang surai hitam, manik nya menatap Echi dengan tajam.

Ohh.. Baiklah” sahut Echi.

“Ikuti saya, akan saya arahkan kamu” suruh pak Sui yang dibalas anggukan oleh pemilik surai ungu di depannya.

Echi mengikuti langkah Sui dari belakang. Dirinya diarahkan menuju meja pub yang ada di sana, memperlihatkan bartender yang sedang meracik minuman alkohol untuk disajikan,

dirinya juga diberitahu etika untuk memberikan seorang pelanggan minuman agar tidak terjadi kesalahan yang tak di inginkan di hari pertamanya.

Echi memulai pekerjaannya dimalam itu, mengantarkan minuman yang telah disediakan oleh bartender untuk diberikan kepada pelanggan.

Baru beberapa jam, dirinya sudah mulai terbiasa dengan pekerjaannya saat ini, dipikir pikir ini bukan pekerjaan yang terlalu buruk menurutnya.

Setelah bar itu cukup kondusif, dirinya menepi sejenak untuk menghela nafas, menatap orang orang yang tengah berada di bar untuk berhibur melepaskan penat ataupun hanya untuk sekedar minum minum saja.

Hari mulai bertambah larut, jam menunjukkan jam 4 subuh, badan Echi sudah mulai terasa pegal, tapi pas sekali itu juga waktunya bar akan tutup.

Echi membersihkan meja meja disana ditemani dengan sang sahabat tak lain lagi yaitu Shannon.

Tak sampai disana, ternyata ada seorang pria yang mengenakan setelan berwarna hitam, dirinya tengah tertidur di kursi yang telah disediakan disana, mau tak mau dirinya harus membangunkan pria itu.

Echi berusaha membangunkan pria itu, namun nihil, tak ada respon darinya. Masih terus berusaha, akhirnya pria itu tersadar dan akhirnya bangun, rambutnya nampak acak acakan, manik pria itu menatap Echi dengan tajam.

Pria itu langsung bangun dari posisi awalnya, dan pergi menuju pintu keluar bar. Echi yang melihat itu hanya bisa menghela nafas lega, dirinya bisa pulang sekarang.

Namun ada satu yang terlintas dipikirannya, “Lelaki itu mirip seseorang yang ku kenal, akhh.. tidak mungkin” batin Echi.

Tapi tak ingin terlalu memikirkan itu, dirinya sekarang hanya akan berfokus untuk pulang ke apartemen dan beristirahat dengan tenang disana, karena malam ini ia akan bekerja lagi.

——————
duh akhirnya upload juga, maaf kalo ada kesalahan, dan terimakasih sudah membaca!

One Hundred Days. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang