Neyra sedari tadi memandangi handphonenya. Terlihat kadang mengetik lalu kemudian dihapus lagi. Ia bingung sekarang. Bingung pada janjinya dengan Nathan kemarin untuk bertemu. Pasalnya, Neyra tidak diberi izin hari ini dikarenakan sudah jelas besok match nya sudah kembali dilanjutkan. Sudah berkali-kali izin dengan alasan yang berbeda namun nihil, tetap ditolak. Ia harus bilang apa pada Nathan?
Akhirnya, dengan penuh keberanian ia menelfon Nathan. Ia harus secepatnya memberitahu Nathan agar pria itu tidak menunggunya hari ini. Walaupun ada sedikit rasa ragu dihatinya namun ia harus melakukan ini.
"Halo"
"Nath, dimana?"
"Seperti biasa, hotel. Jadi kan hari ini?"
Neyra menggigit bibirnya "Aku tidak mendapat izin, Nath. Besok match ku melawan Jepang"
"Sejam tidak bisa?"
"Tidak bisa, Nath. Aku baru bisa keluar setelah match besok. Bisa ditunda lusa saja?"
"Sepuluh menit?"
"Nath.."
"Oke, Neyra. Maaf kalau kesannya aku maksa kamu. Akan kuusahakan menontonmu besok. Di stadion waktu itu kan?"
"Iya, Nath. Kalau kamu gak bisa gak apa-apa kok, jangan dipaksa"
"No, kemarin kamu datang jadi aku harus datang support kamu juga, right?"
Neyra tersenyum lega "Imbang, nih jadinya?"
Terdengar Nathan terkekeh, "Mau kubawakan sesuatu besok?"
"Gak usah repot-repot, Nath. Kamu datang aja sudah cukup"
"Oke, Ney. Kamu hari ini istirahat ya? Stay di hotel dan charge energy kamu sebanyak-banyaknya. Aku mau liat kamu shooting akurat besok!"
Neyra terkekeh "Siap, Nathan!"
****
Today is the match menghadapi lawan yang berat. Namun, Neyra dengan semangat melawan rasa gugupnya. Walaupun sedikit berdesir dihatinya rasa gugup. Saat ini, para atlet melakukan pemanasan. Saat sedang meregangkan tangan, ia mencari keberadaan Nathan namun ia tidak menemukannya. Neyra tidak terlalu mau pedulikan itu, yang penting sekarang ia harus fokus untuk match hari ini. Ia harus membuktikan bahwa Indonesia tidak bisa dipandang enteng oleh lawan manapun.
Sepanjang pertandingan, Neyra terus-terusan melakukan shooting namun kali ini bola tidak berpihak padanya. Neyra frustasi. Ia terlihat bertolak pinggang sembari mengatur irama nafasnya. Ia sudah sangat ngos-ngosan dikarenakan pemain Jepang sangat agresif dan cekatan.
Sayangnya, pertandingan kali ini dimenangkan oleh Jepang. Membuat Neyra tertunduk lama ditengah lapangan setelah referee meniup peluit panjang pertanda match selesai. Ia ingin menangis, tapi tidak ingin terlihat cengeng. Air matanya sekuat tenaga ia tahan. Meskipun baru sekali kalah, ia tetap saja merasa sedih.
Tak ingin berlama-lama sedih, ia bangkit saat pemain Jepang datang bersalaman dengannya. Neyra menyambut para pemain lawan dengan senyumnya. Melihat attitude pemain Jepang membuat Neyra berpikir they deserve this.
Neyra mengelilingkan pandangannya di seluruh sudut tribun tapi ia tidak menemukan Nathan. Ada sedikit rasa kecewa dihatinya. Bukannya pria itu sudah berjanji? Namun tiba-tiba ia melihat Azizah yang terlihat antusias melambaikan tangan kepadanya. Neyra tersenyum haru, sahabatnya itu tidak pernah ketinggalan mendukung dirinya. Neyra membalas lambaian tangan sahabatnya itu lalu mendekat ke tribun tempat Azizah berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsunami | Nathan Tjoe A On
Romance"You came crashing in like an act of God, shake my heart, suck the air out, burn me down.."