Part 14; settling

242 20 11
                                    

Pertandingan melawan Irak dikualifikasi putaran kedua berlangsung pukul 19.30 waktu Jakarta. Suasana Stadion Gelora Bung Karno sangat ramai bahkan hingga di pelatarannya. Belum dimulai pun suara chant sudah sangat memenuhi luasnya hamparan stadion andalan Indonesia ini. Neyra yang datang bersama sahabat-sahabatnya sudah berada di stadion sejak beberapa menit yang lalu.

Keluarga Tjoe A On pun sudah berada di tribun yang telah disediakan khusus keluarga para punggawa timnas. Joy sebenarnya memaksa Neyra untuk menonton bersama namun ditolak oleh gadis itu dan menjelaskan pada ketiganya soal backstreet yang mereka tengah jalani. Untungnya, keluarga Tjoe A On ikut memahami apa yang dimaksud oleh Neyra.

Neyra hari ini tampil berbeda. Ia mengenakan jersey tanpa nomor punggung mengikuti Anya dan Ratu. Sedangkan Azizah dan Nadia sudah pasti menggunakan jersey pasangan mereka. Saat ini, tidak hanya mereka berlima saja, sudah lengkap teman-teman Azizah yang Neyra sudah kenal juga sejak dulu.

Hubungan Neyra dan Nathan masih sama sejak beberapa hari yang lalu. Nathan yang mogok bicara dan Neyra masih saja menanyakan kabar pria itu lewat Marselino atau Arhan.

"Sudah baikan kah?" tanya Nadia yang memang mengetahui itu semua dari Marselino.

Neyra menggeleng, "Seharusnya aku yang marah, tapi ternyata dia yang lebih marah"

"Palingan juga baikan kalau sudah bertemu"

"Semoga begitu"

Saat para punggawa timnas memasuki lapangan untuk kick off, Nathan terlihat memakai nomor punggung yang berbeda. Neyra tersenyum, akhirnya pria itu mendapatkan nomor punggung impiannya. Hatinya menghangat melihat pria itu sebelum memasuki lapangan terlihat berdoa. Miss you, Nath batin Neyra.

Rasa rindu tiba-tiba menyerang dirinya. Beberapa hari tidak bertemu pria itu membuat Neyra semakin merindukan pria itu. Semoga setelah ini hubungannya dengan Nathan bisa membaik. Dan ia harus menemui pria itu sesegera mungkin. Neyra banyak memotret Nathan dari jauh menggunakan fuji filmnya.

Tiupan panjang dari wasit menandakan kick off, kedua tim terlihat saling mencoba menerobos pertahanan tapi bola kerap kali berkutat di lini tengah. Namun, dimenit ke-26 Irak mampu mencetak gol membuat para pemain terutama Nathan mulai panas. Terlihat pria itu bermain dengan sangat fokus. Untungnya, dalam prosesnya terjadi pelanggaran terhadap para pemain Indonesia dan wasit menganulir gol tersebut.

Terlihat beberapa kali Nathan melepaskan umpan namun masih saja bisa diantisipasi oleh pemain Irak membuatnya kembali terlihat mengomel. Rambutnya yang sudah mulai acak-acakan dipertengahan pertandingan tidak mengurangi ketampanan pria itu. Beberapa kali kamera menyorot wajahnya yang tengah berdiskusi dengan Ragnar ataupun Thom masih membuat para fans bersorak kegirangan.

Namun dimenit ke-83, Nathan mendapat kartu kuning akibat menjegal pemain Irak yang membawa bola ditepi lapangan. Neyra sedikit ngeri-ngeri sedap melihat Nathan yang saat diberi kartu oleh wasit pun masih memasang wajah sangarnya bahkan terlihat memprotes wasit.

Sayangnya, Indonesia lagi-lagi kalah akan Irak. Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Irak yang tidak pernah bisa kalah dari Indonesia. Setelah pertandingan berakhir, para pemain terlihat berjalan beriringan memutari setengah lapangan menuju kubu supporter untuk sekedar menyapa.

Pandangan Neyra yang sedari tadi tidak lepas dari Nathan bisa melihat sirat sedih dan kecewa yang dirasakan pria itu. Beberapa kali Nathan mengelilingkan pandangannya kala para fans berteriak memanggil-manggil namanya. Ingin sekali Neyra menghampiri pria itu dan memeluknya memberi kekuatan. Ia yakin perasaan pria itu sedang tidak baik-baik saja.

Neyra mengalihkan pandangannya pada Azizah yang menghampiri Arhan di tangga tribun. Mengambil kesempatan, Neyra mengekor dibelakang Azizah dan mencoba memancing pandangan Nathan. Pria itu yang memang mencari keberadaan Neyra akhirnya saling bertatap walau jauh. Neyra melambaikan tangannya dibalas sedikit anggukan oleh pria itu namun wajahnya masih saja datar.

Tsunami | Nathan Tjoe A OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang