Dream
Written by Saliyyu
Semua pemeran milik Masashi Kishimoto
Genre : Drama, Sepernatural, Slice of life
Rate : M (For Violence)
.
Mimpi adalah pengalaman yang dilalui ketika di alam bawah sadar. Kejadian acak dalam mimpi biasanya akan terlupakan keesokan harinya atau jika ingat pun akan terasa samar. Oleh karena itu, mimpi juga biasa disebut bunga tidur.
Namun berbeda dengan yang Hinata alami selama sebulan ke belakang. Dirinya selalu bermimpi di tempat yang sama dan dengan orang yang sama. Wajah orang itu samar, tetapi Hinata ingat jelas perawakannya. Tinggi yang melebihi dirinya beberapa senti, rambut pirang, suara indah, serta yang selalu menonjol adalah bekas luka di beberapa bagian tubuhnya.
Hinata ingat, jika pertemuan pertama mereka dalam mimpi adalah di halaman sekolah dengan dihujani petal bunga sakura yang berjatuhan dari tangkainya. Kala itu, ia tak sengaja menabrak pria itu. Tentu Hinata meminta maaf karena itu kesalahannya. Semenjak itu, mimpinya terus berlanjut bersama pria itu dengan latar yang sama. Anehnya, pria itu selalu tampil dengan luka yang berbeda. Kadang ia bertemu ketika pria itu terluka di wajah, tetapi bagaimana wajahnya tetap samar baginya. Kadang pula, pria itu memiliki luka di bagian tangan ataupun kaki. Membuat Hinata penasaran sekaligus cemas.
Jika mimpi dapat menjadi kenyataan, Hinata ingin bertemu dengan pria itu di dunia nyata. Ingin bertanya penyebab luka yang selalu ada di tubuhnya, berbagi canda dan tawa, pun bernyanyi di bawah guyuran petal sakura seperti biasa yang mereka lakukan di dalam mimpi. Ah, hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat Hinata bersemangat.
"Kamu mengerti 'kan, Hinata?"
"Huh? Mengerti apa?" rupanya Hinata melamun di tengah-tengah percakapan bersama kedua teman dekatnya: Sakura dan Ino.
Kedua temannya memutar bola mata malas. Akhir-akhir ini, Hinata sering hilang fokus ketika bersama mereka. Terpaksa Ino harus mengulang ucapannya. "Jangan dekat-dekat dengan Uzumaki-san!"
"Uzumaki-san?"
"Itu yang di sana." Tunjuk Sakura pada pria yang tertidur di bangku paling belakang dekat jendela dan Hinata memutar bola mata malas. Tentu saja ia tahu teman sekelasnya itu. Yang Hinata maksud adalah kenapa harus menjauh dari pria itu? Apa yang salah padanya? Setahu Hinata, pria itu tak pernah bertingkah.
"Banyak rumor yang mengatakan kalau dia anak nakal yang suka berkelahi di luar sekolah. Jadi, jangan berurusan dengannya kalau kamu tidak ingin berakhir buruk."
"Kalian percaya rumor?"
"Itu bukan hanya sekedar rumor. Aku pernah melihat wajahnya penuh luka. Kalau bukan hasil berkelahi, lalu apa?" timpal Sakura.
"Benar, dia juga menyeramkan. Aku pernah membangunkannya untuk mengumpulkan tugas, tapi reaksinya berlebihan. Dia bahkan menepis tanganku," jelas Ino.
"Um ... entahlah. Aku hanya percaya kalau ada bukti di depan mataku dan ...." Hinata menatap Ino dengan wajah berpikir. "Tidak heran kalau reaksinya berlebihan. Wajahmu menyeramkan."
"Wah ... kamu!"
"Coba tanya Sakura-chan. Dia juga dulu takut melihatmu."
"Apa? Tidak mungkin, 'kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Mist (AU Series)
FanfictionSebuah antologi fanfiksi NaruHina yang berlatar dunia alternatif. Ditulis oleh 14 penulis. Bermacam-macam sub genre: Romance, Drama, Sci-fi, Fantasy, Factual Research, Mistery, dll. Disclaimer: Naruto belongs Masashi Kishimoto. . . Kami persembahka...