The Bird Lover - Akifa_Althamis

1K 99 127
                                    

The Bird Lover

Story Written Akifa_althamis

.

.

Oh, burung ... nyanyikanlah,

Katakan padanya aku rindu ....

(Jangan dibaca sambil nyanyi)

Naruto Uzumaki, Hinata Hyuga dan rekan-nya adalah mahakarya dari Mr. Masashi Kishimoto. Kami tidak memiliki kepentingan apapun melalui fiksi yang kami publikasikan ini.

Rate : 18+

Genre : Fantasy

....

Hinata Hyuga adalah seorang gadis berusia 25 tahun yang bekerja sebagai dokter hewan. Dari antara sekian banyak hewan yang layak dijadikan hewan peliharaan seorang gadis, biasanya yang memiliki kesan menggemaskan seperti kucing atau anjing. Tapi, tidak bagi Hinata yang malah menyukai hewan dari jenis avifauna sebagai peliharaannya di rumah. Hinata betul-betul jatuh cinta dengan warna bulu, bentuk paruh yang unik dan suara yang dikeluarkan oleh hewan tersebut. Hinata pernah memiliki setidaknya 10 macam avifauna di rumahnya yang ada di Kawaguchio, salah satu kawasan yang dekat dengan Pegunungan Fuji. Seperti mata putih bonin (apalopteron familiar), burung pegar tembaga (syrmaticus soemmerringii), burung pegar hijau Jepang (phasianus versicolor), rel Okinawa (gallirallus okinawae), Ryukyu robin (larvivora komadorik), pelatuk Okinawa (dendrocopos noguchii), beo southern (gracula indica), yang ketiga lainnya ialah jenis burung lovebird seperti lovebird muka salem (agapornis roseicollis), lovebird fischer (agapornis fischeri) dan lovebird Madagaskar (agapornis cana).

Pada praktiknya, kini peliharaan Hinata hanya tinggal 4 ekor saja. 6 ekor di antaranya harus dilepas ke habitat asli. Karena mereka berenam adalah termasuk avifauna yang dilindungi dan jumlah populasinya semakin berkurang. Selain itu, Hinata juga tergabung menjadi salah satu anggota LSM bernama Wild Bird Society of Japan. Itu merupakan salah satu komunitas konservasi burung yang teradvokasi. Kediamannya kerap kali dijadikan sebagai pusat penangkaran avifauna yang membutuhkan. Entah itu membutuhkan perlindungan dari predator, sakit atau terluka karena ulah manusia.

Hinata bahkan memiliki ruangan khusus tersendiri di lantai atas rumahnya. Di sela kesibukannya sebagai seorang dokter hewan yang memiliki klinik pribadi di Tokyo. Ia selalu menyempatkan diri untuk mengabsen, memandikan, menjemur, bermain sebentar hingga bercakap dengan mereka. Hinata merawat mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang layaknya anak sendiri. Hinata mendapatkan burung-burung itu dengan membelinya dari medsos, oleh-oleh dari ayahnya ketika dinas di luar negeri atau menemukannya secara liar saat ikut kegiatan di komunitas.

Gadis itu menggeser pintu kediamannya karena ingin berangkat bekerja tepat pukul 10 pagi menjelang siang. Tiba-tiba saja ia mendengar bunyi cicitan lemah dari seekor burung. Hinata menajamkan indra pendengaran berikut penglihatannya, tumitnya perlahan-lahan menekuk untuk melihat jenis burung apa yang tergeletak tepat di bawah kakinya. Kedua tapak tangan Hinata saling merapat untuk mengambil burung itu dengan penuh hati-hati. Hatinya terenyuh melihat kondisi burung dengan bulu berwarna biru langit di sepanjang sayap dan ekornya serta warna biru gelap di bagian leher hingga kepala. Hinata mengetahui jenis ini adalah jenis kolibri. Namun, yang membuatnya sedikit unik ialah bentuk paruhnya yang melengkung seperti bulan sabit bukan lurus dan panjang seperti burung kolibri pada umumnya. Tak sampai disitu, ada sesuatu yang lebih menarik perhatian arah pandang Hinata. Yaitu, di bagian pucuk kepalanya. Gadis bersurai sepunggung yang mengenakan setelan kemeja, mengamati secara saksama, benda apa yang melekat pada pucuk kepala burung.

Purple Mist (AU Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang