Chapter 40

1.4K 131 12
                                        

Sangyeon menatap haru pada Mahen yang ada dalam gendongan putranya, pipi gembul itu diusap pelan. Mata bulat sikecil menatap binar orang dewasa dihadapannya, dia tertawa seolah dirinya merasa senang, kedua tangannya bahkan terkepak riang saat melihat Sangyeon tersenyum

"Jangan dilihatin terus ayah, Mahen rindu kakeknya" Tegur Jeongwoo dengan suaranya yang sedikit serak

Dengan ragu dan penuh kehati-hatian Sangyeon mengambil alih Mahen kedalam gendongan, dalam sekejap mereka terlihat begitu akrab

"Ayah"

Suara lirih putranya mengalihkan perhatian Sangyeon, mata cantik itu kembali mengeluarkan butiran beningnya

"Jangan benci Asahi"

Sangyeon menghela nafas, ia berikan Mahen pada Jihoon kemudian memeluk putranya yang menangis

"Ayah tidak benci, hanya kecewa. Anggap saja pukulan tadi hukuman untuknya karena membuat kamu menderita selama dua tahun, meski tidak sepenuhnya salah dia. Ayah juga salah, tidak bisa menjaga keharmonisan keluarga dan berakhir menelantarkan kamu"

Pipi yang basah karena air mata itu di tangkup tangan besar Sangyeon, diusap lembut sebelum mendaratkan kecupan singkat di kening putranya

"Bagaimanapun dia sudah menikahi kamu sekarang meskipun terlambat dan dengan cara yang tak seharusnya"

"Makasih ayah"

"Apapun untuk kebahagiaan kamu"

.
.
.

Malam harinya mereka semua pergi kerumah sakit, Asahi sudah sadar sejak sejam yang lalu. Dan kini dia sedang duduk diranjang rumah sakit memangku putranya sembari disuapi Jeongwoo

"Gak heran sih dia paling bucin, orang dia udah unboxing duluan" Celetuk Haruto, sedikit sinis saat Asahi menyeringai kearahnya

"Sabar to sabar" Jihoon menepuk pundak Haruto pelan

"Sabar sabar, lihat aja muka songongnya. Itu kalau gak lebam udah gue tonjok ya"

Mereka semua tertawa mendengar penuturan Haruto

ditengah canda tawa itu, Taehyun duduk tak nyaman dikursinya. Sepasang mata tak berhenti menatapnya begitu intens, dia ingin pulang tapi ponselnya ada dimobil dan Sunghoon membawa mobilnya sejak kejadian tadi

"Kak, berhenti menatap Taehyun seperti itu" Tegur Jeongwoo, dia telah selesai menyuapi Asahi dan saat hendak ke kamar mandi perhatiannya tak sengaja kearah Taehyun dan kakaknya. Tentunya teguran itu membuat perhatian semua orang teralihkan

"Kenapa, lo cemburu?" tanya Justin, usil. Dia tersenyum saat melihat raut wajah para iparnya

Merasa ditatap para suaminya, Jeongwoo jadi panik. Dia tidak bermaksud membuat para suaminya salah paham

"Bu-bukan gitu! maksudku, Taehyun kelihatan gak nyaman ya kan Tae?"

Taehyun tersenyum canggung kemudian ngangguk pelan

"Wow, lo tahu banget ya tentang perasaan Taehyun?"

Sebenarnya Justin tahu benar apa yang adiknya maksud, tapi dia hanya ingin bermain-main sedikit. Melihat para iparnya cemburu itu adalah hiburan baginya

"pulang aja gak sih, gak betah gue disini" Celetuk Asahi tiba-tiba, dia turun dari ranjang bersama dengan putranya kemudian keluar dari ruangan begitu saja

"Kak Asa mau kemana, kamu belum boleh pulang. kak- eh kalian juga mau kemana?"

Para suaminya mengabaikan ucapan Jeongwoo, mereka berjalan pergi menyusul Asahi meninggalkan Jeongwoo bersama Taehyun dan Justin

Jeongwoo Harem | OT10 (REVISI + ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang